Kabar Tokoh

Terus Potong Pemaparan Faldo Maldini, Lengan Deddy Sitorus Sampai 3 Kali Ditepuk Pembawa Acara

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lengan Anggota TKN, Deddy Sitorus ditepuk Pembawa Acara Dua Sisi KompasTV.

TRIBUNWOW.COM - Anggota Tim Kemenangan Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Deddy Sitorus terlibat adu argumen dengan Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Faldo Maldini.

Dalam program Dua Arah KompasTV bertajuk 'Saling Tuduh, Siapa Bikin Gaduh?', Senin (11/2/2019), keduanya berdebat soal pernyataan calon presiden Prabowo Subianto terkait anggaran negara bocor.

Awalnya, Deddy menganggap bahwa apa yang disampaikan Prabowo adalah bentuk usaha kubu 02 memanipulasi opini publik dengan memberikan data 'hantu' dan penipuan.

Fahri Hamzah: Fakta Bahwa Ekonomi Bocor Sebagaimana Keyakinan Prabowo Lambat Laun Makin Terbukti

Menjawab itu, Faldo meminta agar Deddy juga menjelaskan hal yang sama pada Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

"Karena itu diaku loh oleh mereka bahwa APBN itu bocor," kata Faldo.

"Bocor, tapi bukan 25 persen pak. Jangan ngawur," tegas Deddy.

Keduanya pun berdebat dan saling menyampaikan pendapatnya masing-masing.

Tak jelas apa yang mereka sampaikan, karena keduanya berbicara bersamaan.

Faldo pun diam, membiarkan Deddy berbicara.

"Itu dulu pak Sumitro (ayah Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo yang dikenal sebagai Begawan Ekonomi) ngomong 30 persen, itu pinjaman negeri pak. Bantuan luar negeri. Bukan APBN," kata Deddy.

"KPK saja ngomong 40 (persen) kok," potong Faldo.

"Ngomong apa?" tanya Deddy.

"Ya ada kebocoran potensi anggaran," jawab Faldo.

"Jangan bicara potensi, potensi tidak terjadi," tegas Deddy.

Keduanya pun kembali berdebat.

Mereka sama-sama meyakini argumen masing-masing soal ada dan tidak adanya anggaran negara yang bocor.

Terdengar pembawa acara Dua Arah meminta agar Faldo yang berbicara.

Namun, Deddy masih terus kekeh menyatakan argumennya.

"Kita kasih kesempatan (untuk Faldo), pak Deddy," terdengar lagi suara pembawa acara.

Faldo menegaskan bahwa anggaran bocor itu sudah diakui oleh Jusuf Kalla, Darmin, dan KPK.

Namun, Deddy tetap mempertanyakan apa yang diakui oleh mereka.

Anggota TKN yang juga jadi pembicara di sana, Lukman Edi lantas turut menyampaikan tanggapannya.

Namun, hal tersebut langsung dihentikan oleh pembawa acara.

PSI Sebut Data Kebocoran Anggaran yang Dilontarkan Prabowo Tak Masuk Akal Sehat

Pernyataan Anggota KN, Lukman Edi dihentikan pembawa acara. (Capture Youtube KompasTV)

Faldo kembali melanjutkan argumennya.

"Harusnya ini dijelaskan sama petahana. Mereka bikin sistem empat tahun nih," kata Faldo yang langsung di potong oleh Deddy.

"Prabowo harus jelasin, 500 triliun itu di mana bocornya?" ujar Deddy.

Tampak sang pembawa acara cukup kewalahan menghadapi perdebatan Deddy dan Faldo.

"Tahan dulu, tahan dulu," kata pembawa acara itu sambil menepuk lengan Deddy, berharap Deddy memberikan waktu untuk Faldo berbicara.

Terhitung sang pembawa acara menepuk lengan Deddy sebanyak tiga kali.

Lengan Anggota TKN, Deddy Sitorus ditepuk pembawa acara sebanyak 3 kali karena terus potong pernyataan Anggota BPN, Faldo Maldini. (Capture Youtube KompasTV)

 

Debat soal Anggaran Bocor, TKN Jokowi: Lagu Lama dari yang Mau Menjadi Presiden tapi Tak Pernah Jadi

Namun, keduanya tak berhenti bicara.

Mereka masih terus saling bersahut.

"Baik, sebentar, sebentar," kata sang pembicara cukup kencang.

Keduanya pun akhirnya diam dan mendengarkan apa yang disampaikan sang pembicara itu.

Simak videonya:

 

Kebocoran Rp500 Triliun

Diberitakan sebelumnya dari Seputar iNews Pagi, Prabowo menyebut telah ada kebocoran anggaran hingga 25 persen soal dana pembangunan.

"Kebocoran dari anggaran rata-rata taksiran saya, mungkin lebih sebetulnya, taksiran saya itu adalah 25 persen anggara itu bocor," ucap Prabowo.

"Bocornya macam-macam ya," sambungnya.

Kemudian Prabowo menyebut adanya indikasi dana mark up proyek.

"Itu namanya penggelembungan," kata Prabowo.

Sementara diberitakan dari Kompas.com pada Rabu (6/2/2019), pernyataan Prabowo itu ia sampaikan saat pidato dalam acara hari ulang tahun ke-20 Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Mall Gading, Jakarta.

Prabowo menyatakan, kebocoran anggaran itu lantaran dipicu perilaku korupsi di sejumlah proyek pembangunan.

Jusuf Kalla Bantah Prabowo soal Anggaran Bocor sampai 25 Persen: Jangan Disamaratakan

Pada 2018, penerimaan negara mencapai Rp1.942,3 triliun, tumbuh 16,6 persen dari tahun 2017.

Jumlah tersebut juga melebihi target atau 102,5 persen dari target yang ada di APBN 2018 sebesar Rp1.894,7 triliun.

Sementara itu total realisasi belanja negara di APBN 2018 Rp2.202,2 triliun atau 99,2.persen dari target APBN 2018 dan tumbuh 9,7 persen dari tahun sebelumnya.

Menurut Prabowo, bila anggaran belanja negara bocor 25 persen, maka angkanya lebih dari Rp500 triliun.

(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)