TRIBUNWOW.COM - Pekerja Seni Sudjiwo Tedjo memberikan pendapatnya soal pertarungan politik kubu petahana dan kubu oposisi dalam menyikapi pendukung mereka.
Hal tersebut tampak dari unggahan Sudjiwo Tedjo di akun Twitter miliknya, @sudjiwotedjo, Selasa (12/2/2019).
Melalui unggahannya itu, Sudjiwo Tedjo menilai, kubu petahana terkesan membuat para pendukungnya seperti rakyat kandung.
Sementara kubu oposisi seolah membuat pendukungnya sebagai rakyat tiri.
• Mahfud MD Keluhkan Pesawat Garuda Delay Tanpa Penjelasan, Sudjiwo Tedjo: Dia Digituin Apalagi Aku
Dan jika oposisi yang menang pilpres 2019 nantinya, menurut Sudjiwo Tedjo, hal yang sama akan tetap terjadi, namun terbalik.
Sudjiwo Tedjo lantas berpendapat, jika hal tersebut benar, maka siapapun yang jadi pemenang di kontestasi Politik pada 17 April nanti, maka rakyat yang mendukung pilihannya itu tidak akan rukun.
"Kubu petahana terkesan membuat para pendukungnya sbg rakyat kandung.
Kubu penantang terkesan membuat para pendukungnya, yaitu rakyat tiri, kelak akan gantian dijadikan rakyat kandung bila mereka menang.
Jika kesan itu betul, siapa pun pemenangnya bangsa ini gak bakalan rukun," tulis Sudjiwo Tedjo.
Seorang warganet tampak menanggapi.
Warganet dengan nama akun @mikailkatma ini menyebutkan bahwa apa yang disampaikan oleh Sudjiwo Tedjo belum tentu benar.
Ia lantas mencontohkannya dengan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada 2017 lalu.
"DKI adem ayem aja kok setelah Pilkada yg lumayan panas. Terkadang hal kaya gitu cuma di tingkat petinggi aja, rakjat biasa di dunia nyata mah tetap rukun, ketemu ya salam dan tegur sapa, bahkan saat ngomongin pilihan politik cuma jadi bahan guyon aja," kicau warganet itu.
Menanggapi itu, Sudjiwo Tedjo justru meminta warganet lain untuk memberikan sanggahan.
"Ada yg mau nyanggah?" tulis Sudjiwo Tedjo
• Sudjiwo Tedjo Bahas Gurauan Suku yang Bikin Cekcok, Karni Ilyas Ingatkan soal Jeratan UU ITE
Kicauan itupun mengundang banyak komentar netizen.
Seperti pemilik akun @dan_coeg yang menyebutkan, "iya Presiden. rakyat hanya ribut di Twitter atau medsos lainnya. mrk biasanya ketawa bareng di warung kopi."
"Harusnya begitu, setelah pemilihan selesai yha sudah siapapun yg menang, biarkan mereka bekerja 5thn," cuit @Jalanbercahaya.
"Tergantung dari fanatiknya mereka sih. Kalau otaknya masih normal, mungkin cuma debat doang terus akur lagi. Yang bikin gak rukun ya soal fanatik yang terlalu berlebihan ini," sambung @cclockwerk.
"Pada akhirnya sebuah bangsa besar seperti Indonesia memang butuh para rasional dan para penengah yg besar orang2 yg tetap mencintai dan fokus sebagai pondasi dan benteng bangsa yg kokoh @sandiuno @msi_sohibuliman," twit @sang_tweet yang dapat re-tweet dari Sudjiwo Tedjo.
(TribunWow.com)