TRIBUNWOW.COM - Seorang guru di sebuah SMP di Rote Ndao, Pulau Rote, Provinsi NTT (Nusa Tenggara Timur) memukul dan menendang dua muridnya karena marah dan kecewa.
Hal itu direkam oleh seseorang yang juga berdada di lokasi dan videonya kini menjadi viral di media sosial.
Satu akun yang turut membagikan yakni akun T Dan T di grup Facebook Informasi Terkini Indonesia, Senin (11/2/2019).
• Kali Ini di NTT, Ini Kronologi Lengkap Guru Tendang dan Hajar 2 Murid SMP di Hadapan Anak-anak
Dalam video yang diunggah seorang guru berinisial RA tampak menghajar dua menendang dua siswa JD dan IM yang mengenakan seragam SMP.
Kepala Dinas PKO Rote, Ndao Jhon Pandie menjelaskan rentetan peristiwa guru menghajar siswa tersebut, dikutip dari Pos-Kupang, Senin (11/2/2019)
Disebutkan oleh Jhon Pandie, kejadian itu terjadi pada hari Rabu (6/2/2019).
Bermula saat JD dan IM mencuri bensin di sebuah sepeda motor yang diparkir di depan rumah.
Keduanya melakukan aksi itu pada waktu sekolah dan mengenakan seragam.
"Anak dua itu bolos, kemudian mereka tidak pergi ke sekolah tapi pakai pakaian seragam," ujar Jhon Pandie.
• Tanggapi Video Viral Guru yang Diajak Duel Murid, Hotman Paris Janjikan Kirim Uang: Agar Berwibawa
Di hari yang sama guru RA sedang berhalangan ke sekolah karena sakit gigi.
Saat beristirahat di rumah, guru RS yang kediamannya ternyata berada di sebelah rumah tempat JD dan IM mencuri memergoki keduanya.
Namun RA hanya merekam aksi muridnya secara diam-diam.
Pada keesokan harinya, Rabu (6/2/2019), guru RA menemui JD dan IM untuk menanyakan pergi ke mana mereka hari Senin (4/2/2019).
Mereka menjawab sedang belajar di sekolah dan menyangkal membolos.
Guru RA pun kemudian menunjukkan video rekaman keduanya mencuri bensin.
JD dan IM pun tak bisa berkelit lagi.
RA yang geram memarahi keduanya hingga menggunakan pukulan dan tendangan.
Guru tendang dan tampar muridnya karena membolos dan mencuri, Rabu (6/2/2019). (Facebook T Dan T)
Pada video yang beredar, guru RA yang mengenakan jaket biru merah memarahi dua orang murid yakni JD dan IM di hadapan puluhan siswa lainnya.
Video berdurasi 2 menit 53 detik itu memperlihatkan sang guru menghajar dan sesekali melontarkan emosinya kepada kedua murid itu.
Perlakuan itu dilakukan di lingkungan sekolah yang disaksikan puluhan siswa ada pula orang dewasa di samping guru RA.
Terdengar guru itu memarahi keduanya yang menunduk diam.
Tendangan kemudian diberikan bergiliran kepada kedua murid.
Saat memukul hingga menendang muridnya yang terhuyung menjauh, guru itu meminta keduanya mendekat dengan berdiri di depannya.
Sedangkan si perekam terdengar mengaduh menyaksikan JD dan IM ditendang.
"Aduh, aduh."
Kembali guru itu menasehati anak didiknya tersebut.
Namun tak lama pukulan kembali melayang ke wajah sang murid.
• Viral Video Staf Sekolah Dianiaya Murid Bersama Orangtuanya hingga Jadi Tontonan
Kedua murid itu juga terlihat memegang pipinya setelah dipukul.
Sementara puluhan siswa lainnya terlihat mendekat dan hanya diam menyaksikan temannya dinasehati.
Selanjutnya guru itu pun menasehati keduanya kembali.
Lalu mengajak kedua murid itu ke ruang guru.
Terdengar suara guru itu mengatakan untuk apa jika tidak sekolah.
"Kalau sonde (tidak) sekolah, nanti buat apa?."
Jhon Pandie menuturkan kasus telah diselesaikan secara kekeluargaan setelah dua hari kemudian yakni Jumat (8/2/2019).
Penyelesaian kasus itu dimediasi oleh sejumlah pihak termasuk polisi.
"Sudah selesai dengan kekeluargaan. Ada pernyataan damai hari Jumat 8 Februari 2019 di depan Pak Kadis dan Ketua Komite Sekolah dan polisi," ujar Jhon Pandie.
Sekretaris Daerah Angkat Bicara
Menanggapi viralnya video kekerasan guru terhadap murid yang terjadi di lingkungannya, Sekretaris Daerah Kabupaten Rote Ndao, Yonas Sely mengatakan telah menegur guru RA.
Ketiga orang RA dan dua muridnya JD dan IM juga telah berdamai dengan cara kekeluargaan dihadiri orang tua siswa.
"(Siswa) Ada buat masalah sedikit, guru emosi jadi ada pembinaan, tapi agak keras, tapi sifatnya untuk pembinaan tapi anak-anak ini sudah menerima bahwa itu pembinaan dan tidak permasalahkan itu," ujar Sekda Yonas Sely.
Damai itu juga disaksikan oleh sejumlah pihak termasuk polisi dan Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga (PKO) Rote Ndao.
(TribunWow.com)