TRIBUNWOW.COM - Anggota Tim Kemenangan Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Irma Suryani, dan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Miftah Sabri, terlibat adu argumen.
Hal ini terlihat saat keduanya menjadi narasumber dalam Mata Najwa Trans 7 yang bertajuk 'Tancap Gas Jelang Pilpres', Rabu (6/2/2019).
Ada sejumlah momen saat Irma Suryani dan Miftah Sabri saling menginterupsi.
Momen pertama saat Irma Suryani diinterupsi adalah saat menjelaskan mengenai kontroversi tudingan menteri pencetak utang.
"Jadi kalau menjelaskan hutang itu jangan sepotong-sepotong seperti itu," ujar Irma Suryani.
"14 tahun lho," potong Miftah Sabri.
• Fahri Hamzah Kritisi Penahanan Ahmad Dhani: Seolah Penegakan Hukum sebagai Media Balas Dendam
Pembawa acara Najwa Shihab pun sempat meminta agar jangan diinterupsi.
"Dengarkan dulu, dengarkan dulu," pinta Najwa Shihab.
Irma kemudian tampak kesal dan memarahi Miftah.
"Ni anak biasaan ya, bisa diam enggak?," ujar Irma sambil menunjuk Miftah.
Hal itu sontak membuat seisi studio tertawa.
"Bisa diam enggak? Mau diam enggak lu? Saya mau ngomong ini," ujar Irma.
Dimarahi, Miftah kemudian hanya tersenyum sambil menunjukkan kedua jarinya khas pendukung Prabowo-Sandi.
• Saling Sindir di Mata Najwa, Faldo Maldini Tertunduk dan Pegang Dagu saat Dimarahi Irma Suryani
Momen yang lain, bergantian saat Miftah Sabri menjelaskan mengenai tudingan rekayasa saat Sandiaga Uno yang ditemui seorang warga berlumur lumpur.
Miftah menjelaskan bahwa wajar jika saat itu ada warga yang nekat menemui Sandiga dalam kondisi apapun karena memang mengidolakan.
"Jadi begini, justru ketika kita lihat foto yang pertama, itu kelihatan banget dia mencoba selfie beberapa kali enggak bisa ketemu, itu kalau fans sama idola memang seperti itu, saya sering, jangankan Bang Sandi, saya aja di dapil kalau bertemu fans dari jauh dia coba selfie-selfie sama kita, kita tidak mengenal dia," ujar Miftah terpotong.
"Sebentar-sebentar," potong Irma Suryani.
"Ibu Irma saya sedang bicara, ibu diam, ibu diam" celetuk Miftah dengan nada mengejek sambil menaikkan tangan.
Momen ini lagi-lagi mendapat tertawaan dari seisi studio.
"Oke oke," ujar Irma sambil menggelengkan kepala dengan tertawa.
"Lucu ya," sebut Irma tertawa.
• Guntur Romli Sindir Kunjungan Sandiaga di Sulsel: Lumpur Cuma di Depan,Sandiwaranya Rada Cerdas Dong
Momen lainnya saat Irma membela Budiman Sudjatmiko yang disindir Miftah kualitas berfikirnya semakin turun.
Najwa Shihab kemudian menanyakan kepada TKN perihal BPN menyebut kubu Jokowi cemas dan menuduh Sandiaga merekayasa saat bertemu masyarakat yang mengidolakannya.
"Justru yang cemas itu kan yang selalu membuat sandiwara, kalau kami kan enggak pernah bikin sandiwara, maka kami sarankan (Sandiaga) enggak usah jadi wakil presiden," ujar Miftah.
"Pak Budiman enggak apa-apa jadi juru bicara, jadi jangan menghina seperti itu juga, Pak Budiman ini walaupun jubir tapi belum tentu intelejensinya lebih rendah dari pada Sandiga Uno," ujar Irma yang kemudian disela oleh Faldo Maldini.
"Sebentar-sebentar, jangan lucu lagi ya," ujar Irma memberikan peringatan.
Kejadian itu kembali membuat seisi studio tertawa dan bertepuk tangan.
• Beragam Reaksi soal Jokowi Sebut Propaganda ala Rusia, dari Sandiaga, TKN 01 hingga Sudjiwo Tedjo
Pada puncaknya, keduanya saling memuji saat Irma Suryani memprotes ada pelanggaran kampanye oleh PKS ketika membawa anak-anak memakai baju bertuliskan PKS.
Miftah dan Faldo sempat mengelak saat disebut tidak setuju.
Keduanya kemudian mendapat apresiasi dari Irma Suryani.
"Miftah bagus, Miftah bagus," puji Irma Suryani sambil memeberikan dua jempolnya.
Diberikan dua jempol, Miftah tertawa sambil menunjukkan dua jari khas pendukung Prabowo-Sandi.
"Saya memberikan apresiasi kepada si lucu ini," ujar Irma menunjuk Miftah dan membuat seisi studio tertawa kembali.
(TribunWow.com/Roifah Dzatu Azmah)