TRIBUNWOW.COM - Jack Boyd Lapian mengungkapkan alasan melaporkan Rocky Gerung terkait kasus penistaan agama.
Hal itu disampaikannya pada acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TvOne bertajuk 'ILC yang Terjerat UU ITE'pada Selasa (5/2/2019).
Jack menyampaikan bahwa ia miris terhadap pernyataan Rocky Gerung yang menyebut kitab suci adalah fiksi.
"Saya melihat miris apalagi kita ini di negara Pancasila, khususnya sila pertama, kitab suci dikatakan fiksi, setau saya saudara Rocky Gerung agama Kristen sama dengan saya, saya engggak bicara SARA disini, kitab suci itu udah baku, dan kita merdeka oleh pejuang dan pahlawan, the point is adalah dasar negara kita ini jangan terkoyak-koyak filsafat yang enggak penting banget di forum yang mulia ini," ucap Jack.
Presenter ILC, Karni Ilyas menanyakan bahwa Rocky tidak menyebutkan kitab suci mana.
"Tapi Rocky enggak menyebutkan kitab suci mana?," tanya Karni Ilyas.
"Justru itu, Rocky harus buktikan, dia punya agama, dia beragama atau tidak," sebut Jack.
"Kalau dia punya agama apa? kalau dia enggak punya agama apa?," lanjut Karni.
"Prinsip dasarnya adalah dasar negara kita Pancasila kita dipersatukan baik Islam, Kristen, Budha, apalagi hari ini Imlek dari Konghucu, kita jaga sila pertama Pancasila," kata Jack.
Karni Ilyas terus bertanya terkait kepercayaan Rocky Gerung.
"Mungkin Rocky walaupun dia bicara begitu dia tetap percaya Tuhan yang Maha Esa," tanya Karni Ilyas.
Jack tampak santai menanggapi, ia mempersilakan Rocky untuk membuktikkan.
"Ya silahkan buktikan, makanya kenapa saya laporkan untuk diuji, jangan ujuk-ujuk ini kriminasilisasi, tidak," ujar Jack.
Jack melanjutkan, ia melaporkan Rocky Gerung sebagai warga negara.
Jack berpesan untuk tidak mengarahkan laporannnya pada Joko Widodo (Jokowi) atau Prabowo Subianto.
"Saya sebagai warga negara , bukan saya saja ada Jack lain, ada Bang Karni lain yang bisa melaporkan, jadi disini jangan mengkotakkan seolah ini Prabowo atau Jokowi, tidak, no, ini soal Pancasila," ucap Jack.
• Diajak Diskusi Ngabalin, Pengacara Rocky Gerung: Nanti Kita Pikirin Apa Penting Diskusi Sama Anda
Sebelumnya, politisi partai Demokrat, Rachland Nashidik, buka suara soal pelaporan pengamat politik, Rocky Gerung yang dipanggil oleh pihak kepolisian atas dugaan tindak pidana 'penistaan agama'.
Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter miliknya @RachalandNashidik pada Selasa (29/1/2019).
Rachland tampak mengunggah surat undangan dari Polda Metro Jaya yang memanggil Rocky Gerung untuk memberikan klarifikasi pernyataannya saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (10/4/2018) lalu.
"@rockygerung diadukan ke Polisi lagi. Di ILC ia merumuskan pikiran ini: "Bila fungsi fiksi adalah mengaktifkan imajinasi, maka kitab suci adalah fiksi".
Jokower garis keras ini memotong kalimat Rocky jadi cuma "Kitab Suci adalah fiksi". Dan menuding RG menista agama. Untuk apa?" tulis Rachland.
Dari surat yang diunggah tampak Rocky Gerung diharapkan untuk hadir menemui penyidik Iptu Sami Washkita Wiyata dan penyidik pembantu Brigadir Purwanto pada Kamis, (31/1/2019) pukul 10.00 WIB di Polda Metro Jaya.
Disebutkan panggilan tersebut dilakukan karena pelapor Jack Boyd Lapian melaporkan pernyataan Rocky Gerung yang menyatakan bahwa 'kitab suci itu adalah fiksi'.
Hal itu dilaporkan Jack Boyd Lapian lantaran ia menganggap Rocky Gerung telah melanggar Pasal 156 Huruf A Nomor 1 Tahun 1946 tetntang KUHP dugaan tindak pidana penistaan Agama.
Lebih lanjut. Rachland menyebut laporan itu dilakukan oleh Jack Boyd Lapian supaya Rocky Gerung berhenti memberikan kritikannya jelang Pemilu 2019.
"Setelah Ahmad Dhani, ini awal yang sama bagi @rockygerung?
Jokower garis keras Jack Boyd Lapian menuding Rocky melakukan "penistaan agama".
Membui Rocky agar stop membagikan kritik dan pikiran kritis?" imbuhnya.
Diketahui dalam acara ILC, Rocky Gerung mengatakan jika kitab suci adalah fiksi karena belum selesai dan tiba, Selasa (10/4/2018).
"Saya mulai pelan-pelan buat nyari cara, asal usul dari masalah ini adalah fiksi atau fakta, dan itu sebetulnya permulaan yang buruk, karena saat kita sebut kata fiksi dikepala kiita adalah fiktif, fiction (fiksi) itu adalah kata benda selalu ada pengertian literatur di dalam kata fiksi, karena diucapakan di sebuah forum politik, maka dia dianggap sebagai buruk," kata Rocky Gerung.
"Fiksi itu sangat bagus, dia adalah energi untuk mengaktifkan imajinasi, itu fungsi dari fiksi, dan kita hidup di dunia fiksi yang lebih banyak daripada di dunia realitas, fiksi lawannya realitas bukan fakta," ujarnya.
"Jadi kalau anda bilang itu fiksi dan kata itu menjadi penyoratif, jadi anda tidak memperbolehkan anak anda membaca fiksi karena sudah dua bulan ini kata fiksi sudah menjadi kata yang buruk," sambungnya.
"Kitab suci itu fiksi bukan? siapa yang berani jawab,"kalau saya berbicara bahwa fiksi itu adalah imajinasi, kitab suci itu adalah fiksi, karena belum selesai,belum tiba, babat tanah jawi itu fiksi," tanya Rocky Gerung.
"Fiksi adalah energi yang dihubungkan dengan telos (akhir, tujuan, sasaran-dalam bahasa Yunani), dan itu sifatnya fiksi. Dan itu baik. Fiksi adalah fiction, dan itu berbeda dengan fiktif," imbuhnya.
"Kalau saya pakai definisi bahwa fiksi itu mengaktifkan imajinasi, maka kitab suci itu adalah fiksi," ucapnya.
Rocky Gerung menyebutkan jika fiksi itu kreatif, sama seperti orang beragama yang terus kreatif dan menunggu telos-nya. (TribunWow.com)