Kabar Tokoh

Tanggapi soal Kasus Pelaporan pada Rocky Gerung, Ali Ngabalin Mengaku Kaget hingga Bingung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ali Mochtar Ngabalin

TRIBUNWOW.COM - Tenaga Ahli Kantor Kepala Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin angkat suara terkait kasus yang menimpa pengamat politik Rocky Gerung.

Hal ini diungkapkan Ali Ngabalin melalui sambungan teleconference di acara Kabar Petang tvOne, Kamis (31/1/2019) malam.

Saat ditanya soal pelaporan untuk Rocky Gerung, Ngabalin mengaku kaget dan heran.

"Yang pertama saya memang selalu heran dan kaget bingung lah sebetulnya," ujar Ali Ngabalin.

Dikarenakan, menurutnya hampir semua masalah yang berhubungan dengan oposisi selalu dikaitkan dengan intervensi pemerintah.

Rustam Ibrahim Sebut Tak Suka Sombongnya Rocky Gerung, Andi Arief: Jadi Setuju Pemenjaraan

Ia juga mencontohkan kasus Andi Arief beberapa bulan yang lalu yang juga dikaitkan dengan intervensi dari pemerintah.

Menurutnya hal seperti itu tidak perlu dikaitkan dengan intervensi dari pemerintah.

"Hampir semua yang terkait rasa tanggungjawab publik mungkin yang dilakukan oleh Bung Lapian, atau kawan-kawan yang lain mungkin merasa keberatan atau merasa terganggu dengan suasana batin mereka di publik, mereka lapor ke polisi selalu saja sama seperti pernyataan Andi Arief, halusinasinya selalu tinggi seperti menginggau semuanya pemerintah, intervensi istana, presiden, dan lain-lain."

"Seperti hari ini Pak Rocky Gerung, jadi maksud saya kayak gatel badannya kalau tidak sebut intervensi pemerintah, entar kucing mati ditabrak sama mobil, sepeda mati di jalan jangan-jangan nanti lalu lintas intervensi presiden dan nabrak mati lagi," tambah Ngabalin.

Namun, Ali Ngabalin mengapresiasi pihak televisi tv One yang memfasilitasi pihak pemerintah untuk berdialog.

Sebut Pelapor Tak Berfikir Abstrak, Rocky Gerung: Sebab Doktrinnya Kerja Kerja Kerja Bukan Pikir

Lihat videonya:

Diketahui, Rocky Gerung telah mendapatkan pemanggilan kasus dugaan penistaan agama yang ditujukan padanya.

Namun, ia tidak menghadiri panggilan itu, Kamis (31/1/2019).

Rocky Gerung pun angkat suara terkait ketidakhadiran dirinya yang dilaporakan oleh Jack Boyd Lapian.

Rocky menyebut ucapan yang diduga menista agama itu ia sampaikan sejak tahun 2018 lalu.

Sebut Rocky Gerung Tak Penuhi Panggilan Polisi, Ruhut: Jadi Ingat Dia KO, Gugup Tak Bisa Jawab

Untuk itu ia bertanya-tanya mengapa setelah satu tahun sejak saat itu tidak diproses oleh pihak yang berwajib.

"Sama seperti hari ini saya yang seharusnya diperiksa oleh Mabes itu untuk sesuatu yang diduga laporan dungu dari Tim Sukses Pak Jokowi itu," ungkap Rocky Gerung melalui tayangan YouTube Rocky Gerung Channel, Kamis (31/1/2019).

"Itu kan peristiwa dari setahun lalu kok enggak diproses-proses."

"Ketika saya keliling blusukan akal sehat ke seluruh hampir semua provinsi, tiba-tiba dipanggil polisi, ngapain coba," sambungnya.

Bahas Rocky Gerung dan Pengikutnya, Rustam Ibrahim: Dia Liberal Tapi Penggemarnya justru Sebaliknya

Diketahui bahwa Rocky Gerung dilaporkan ke Polda Metro Jaya dengan menyebut 'kitab suci itu adalah fiksi'.

Menurutnya, pelapor tidak memberikan penjelasan secara utuh.

Selain itu, ia juga menegaskan bahwa saat itu dirinya tidak menyebut secara spesifik soal agama.

"Kapan saya mengatakan seperti itu," ucapnya.

"Dipenggal (kalimatnya) saja, saya mengatakan bila fiksi itu menghasilkan imajinasi maka kitab suci itu juga menghasilkan imajinasi."

"Kalau tidak setuju berarti fiksi tidak menimbulkan imajinasi, ya sudah selesai."

"Dibilang menghina agama. Agama siapa yang yang saya hina, saya enggak sebut agama apa-apa di situ. Apa yang saya hina?" tandasnya.

(TribunWow.com/Tiffany Marantika/Atri Wahyu)