TRIBUNWOW.COM - Kuasa Hukum Rocky Gerung, Haris Azhar, dan Tenaga Ahli Kantor Staff Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin, terlibat adu argumen.
Keduanya berdebat membahas soal kasus Rocky Gerung dalam program Kabar Petang tvOne dengan tema 'Tangan Hukum & Diksi Rocky Gerung', Kamis (31/1/2019).
Dalam dialog tersebut, Haris Azhar berada di studio tvOne, sementara Ali Ngabalin tersambung melalui teleconference.
• Komentari Kasus Rocky Gerung, Ali Ngabalin Peringatkan Publik Jangan Lancang dan Cerewet
Awalnya, Ali Ngabalin menyampaikan keheranannya kerena banyak kasus yang disebut-sebut sebagai hasil intervensi pemerintah.
Ia lantas menyebutkan bahwa kasus Rocky Gerung ini bukanlah hasil intervensi dari pemerintah.
Menurut Ali Ngabalin, kasus Rocky Gerung adalah konsekuensi dari pada yang diucapkannya.
Ali Ngabalin lantas menilai bahwa semua statement Rocky Gerung adalah tentang kebencian pada pemerintah.
"Pengkritik atau orang seperti Rocky Gerung memang mengangkat masalah selalu berangkat dari kebencian," ujar Ali Ngabalin.
"Karena tidak ada satu pernyataanpun yang keluar dari mulut Rocky Gerung kecuali mengeluarkan statement-statement kebencian kepada pemerintah, dalam hal ini Joko Widodo," lanjut Ali Ngabalin.
Menanggapi itu, Haris mengatakan, tuduhan yang disampaikan Ali Ngabalin itu yang justru berbahaya.
"Enggak mendidik juga bicaranya di depan TV, bahwa mengatakan kalau orang mengkritik pemerintah itu, kayak Rocky Gerung, dianggapnya sebagai orang yang benci terhadap Jokowi," ujar Haris.
"Sebaiknya dibuktikan apa masalah di belakangnya sampai Rocky Gerung dibilang benci," papar Haris.
• Direktur APBN Buka Suara soal Pertanyaan Rudiantara: APBN Punya Siapa? Masyarakat
Menginterupsi, Ali Ngabalin tegaskan bahwa dirinya memiliki banyak rekaman pernyataan Rocky.
"Mengkrtik itu beda dengan benci," tegas Haris.
Ali Ngabalin lantas menunjuk ke arah layar saat kembali menjawab Haris.
"Saya punya rekaman live ataupun rekaman-rekaman yang saya ambil dari YouTube," ujar Ali Ngabalin.
Haris kembali menginterupsi.
Ia menjelaskan pada Ali Ngabalin bahwa apa yang disampaikan kliennya bukan terkait pada permasalahan pribadi.
"Ini bukan soal hubungan pribadi antara Jokowi dengan Rocky Gerung atau dengan Anda."
"Sebenarnya kan yang Anda keberatan kan juga Rocky Gerung suka mengkritik Anda, bukan cuma mengkritik presiden. Jadi Anda jangan ngumpet di balik Presiden," kata Haris.
"Jangan-jangan Anda yang merasa resah pada Rocky Gerung," sambungnya lagi.
• Tanggapi soal Kasus Pelaporan pada Rocky Gerung, Ali Ngabalin Mengaku Kaget hingga Bingung
Haris menjelaskan, bahwa kritik adalah hal yang penting dalam demokrasi.
"Rocky Gerung dituduh misalnya, dekat dengan kelompoknya Prabowo. Ya kalau begitu undang dong dengan bosnya pak Ngabalin ini di 01 (Jokowi). Diskusi, bukan memelihara perdebatan," pinta Haris.
"Jadi seolah-olah orang kalau mengkritik 01 dianggap 02, mengkritik 02 dianggap 01. Justru ini yang memelihara kebencian dari satu dan lainnya," lanjut Haris.
Haris berpendapat, pemerintah seharusnya bisa berdiri di tengah.
"Sebisa mungkin. Meskipun jadi kompetitor kekuasaan lagi. Tetapi ada zona-zona di mana pemerintah itu berdiri di tengah, profesional, teruji."
"Nah itu yang harusnya dipertontonkan, bukan menuduh Rocky Gerung berbasis kebencian mengkritik Jokowi. Itu namanya bukan kritik," tegas Haris.
Tak terima, Ali Ngabalin kembali memberikan pemaparan.
"Saya ngomong itu karena kaitannya dengan narasi dan diksi yang dipakai oleh Rocky Gerung dalam menilai kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah," tegas Ali Ngabalin.
"Anda kasih contoh narasi mana yang kasar dan bagaimana seharusnya. Coba kasih contoh," interupsi Haris.
Saaat mengatakannya, Haris tampak menegakkan posisi duduknya sambil menunjuk-nunjuk Ali Ngabalin.
Mendengar tantangan Haris, Ali Ngabalin mengatakan tak ingin membukanya di forum publik.
Namun, Haris kembali meminta bukti pada Ali Ngabalin.
Keduanya lantas saling tunjuk saat berargumen terkait bukti-bukti ucapan Rocky Gerung itu.
• Rustam Ibrahim Sebut Tak Suka Sombongnya Rocky Gerung, Andi Arief: Jadi Setuju Pemenjaraan
Simak video lengkapnya:
(TribunWow.com/Ananda Putri O)