TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Miftah Sabri terlibat adu argumen dengan Anggota Tim Kampanye Nasional ( TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Kapitra Ampera.
Perdebatan mereka berlangsung di program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne yang membahas soal Tabloid Indonesia Barokah, Senin (28/1/2019).
Awalnya, Miftah menuding bahwa kubu 01 adalah pihak yang membuat Tabloid Indonesia Barokah.
• BPN Prabowo Tuding Kubu 01 yang Buat Tabloid Indonesia Barokah, TKN: Ini Pesta, Enggak Usah Tegang
Menanggapi itu, Kapitra mengatakan bahwa Miftah harusnya tidak langsung melemparkan tudingan.
Menurutnya, perlu untuk diperiksa terlebih dulu siapa pihak yang mengirim tabloid tersebut.
"Yang ngirim ini siapa, apakah dari paslon, atau orang pihak ketiga. Harus dibuktikan, jangan langsung suudzon," kata Kapitra.
"Kalau dibilang 01, ya ini harus dipertanggungjawabkan," imbuhnya.
Menanggapi itu, Miftah tegas mengatakan bahwa dirinya siap bertanggungjawab.
Ia lantas memaparkan bahwa ada bukti digital yang mengarahkan bahwa Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ipang Wahid terlibat dengan Indonesia Barokah.
"Abang mungkin enggak ngerti. Ini sudah agak senior, enggak ngerti yang digital-digital," ujar Miftah.
"Di who.is terlihat ada yang pertama kali patut diduga terkoneksi dengan sahabat saya, mas Ipang Wahid, di jejak digital," terang Miftah.
"Tapi di indonesiabarokah.com (bukan tabloid)," tambahnya.
Miftah lantas memaparkan, Ipang Wahid adalah sahabatnya.
Dan ia tidak ingin bahwa sahabatnya difitnah.
"Maka dari itu, saya tanya dia, 'hei bung, apakah Anda di balik tabloid Indonesia Barokah?'" kata Miftah sambil menunjuk-nunjuk.
"Demi Allah, tidak," Miftah meniru jawaban Ipang Wahid sambil tangannya masih terus menunjuk-nunjuk.
"Kalau sudah begitu, sudah," interupsi Kapitra.
"Sebentar," jawab Miftah.
"Ya berarti sudah selesai dong," ujar Kapitra.
"Belum," tegas Miftah yang tampak menunjuk Kapitra.
• Soal Tabloid Indonesia Barokah, Sekjen PDIP: Akhirnya Semua Bisa Rasakan Fitnah Itu Menyakitkan
Melihat Miftah yang beberapa kali terus menunjuk-nunjuk, Kapitra lantas berkelakar, "Anda gini-gini (tunjuk jari) (pilih) nomor satu berarti?"
"Oh, boleh, gini," kata Miftah yang kemudian mengacungkan jari telunjuk dan jempolnya.
Ucapan ini lantas membuat semua orang di studio itu tertawa terbahak-bahak.
Simak video selengkapnya:
Sementara itu, sebelumnya, Wakil Direktur Komunikasi TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ipang Wahid membantah tudingan sejumlah pihak yang mengatakan bahwa ia terindikasi terlibat dalam kasus tabloid Indonesia Barokah.
Klarifikasi tersebut, disampaikan Ipang Wahid melalui akun Instagram miliknya, @ipangwahid pada Minggu (27/1/2019).
Melalui penjelasannya, Ipang Wahid bersumpah dirinya bukanlah pembuat tabloid Indonesia Barokah seperti yang selama ini dituduhkan.
Meski demikian, Ipang Wahid menyebut, tabloid tersebut adalah gerakan terbuka, dan siapapun boleh berkontribusi.
• TKN Jokowi-Maruf, Ipang Wahid Bersumpah Bukan Orang di Balik Tabloid Indonesia Barokah
"Beberapa hari terakhir ini banyak banget orang bertanya bahkan (mungkin) menuduh saya dengan semua kehebohan terkait tabloid Indonesia Barokah.
Saya ingin memberikan penjelasan. Begini:
1. Indonesia Barokah adalah gerakan yang bersifat terbuka; siapapun boleh dan atau bisa ikut berkontribusi. Berkontribusi apa?
Sebagaimana namanya “Indonesia Barokah”; berkontribusi untuk mendatangkan kebaikan bagi Indonesia.
2. Indonesia Barokah bukan organisasi. Apalagi badan usaha.
Itu lebih seperti kumpulan pemikiran dari banyak orang. Satu di antara dasarnya adalah KEGELISAHAN TERHADAP
MARAKNYA FITNAH DAN HOAX yang—alih-alih mendatangkan kebaikan bagi Indonesia—tapi justru dapat memeceah belah bangsa.
Karena terbuka, maka ada begitu banyak orang-orang baik sepemikiran, yang ingin ikut berkontribusi dalam membuat karya konten kreatif.
Dengan segala bentuknya.
Saya pribadi, bersama beberapa kawan, ikut terlibat dalam membuat setidaknya 3 konten video. ‘Islam itu Indah’, ‘Deddy Mizwar’ dan ‘Parodi Bohemian. Monggo dicek 3 karya di atas.
Semua pesannya jelas mengajak kepada kebaikan.
Apa yang saya dan beberapa kawan lakukan adalah menyampaikan pesan sejuk dan menyatukan.
Menjauhi hasutan dan agenda-agenda provokatif.
Mengingatkan kembali akan Islam yang rahmatan lil‘alamin.
Sekedar tambahan informasi.
Bahwa social movement lewat kegiatan pembuatan konten kreatif ini sudah belasan tahun saya lakukan. Dan telah menghasilkan puluhan karya.
Kan saya sutradara iklan.
Jadi, selama cocok dan selaras pemikirannya, saya pasti dukung.
3. Lantas, apa hubungan ipang wahid dengan tabloid Indonesia Barokah?
SAMA SEKALI TIDAK ADA
Terkait Tabloid Indonesia Barokah, DEMI ALLAH, saya tegaskan.
BAHWA SAYA BUKAN PEMBUAT TABLOID INDONESIA BAROKAH.
Saya juga tidak terlibat dalam bentuk apapun atas tabloid tersebut.
Karena sifatnya yang terbuka, gerakan dan isinya yang beragam itu mungkin saja ada sebagian yang kemudian menjadi multi tafsir.
Tergantung kepentingannya. Tetapi secara substansi, sekali lagi seperti namanya, "Indonesia Barokah", gerakan ini bertujuan untuk mendatangkan kebaikan bagi Indonesia.
Demikian penjelasannya agar tidak menjadi fitnah," tulis Ipang Wahid.
• Minta Aparat Hukum Usut Tabloid Indonesia Barokah, Moeldoko: Agar Tidak Ada Kecurigaan
(TribunWow.com)