TRIBUNWOW.COM - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mengisahkan perjalanan pendidikannya saat masih mengenyam bangku kuliah.
Kisah hidupnya itu disampaikan Hotman Paris saat dirinya diwawancara oleh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina (Gigi) dalam unggahan kanal YouTube Rans Entertainment pada Jumat (25/1/2019).
Hotman Paris menceritakan asal bagaimana ia masuk Fakultas Hukum dan menjadi pengacara kondang seperti saat ini.
Ia berujar dirinya dahulu mencoba seperti kebanyakan orang, mencoba mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Dulu itu orang selalu bercita-cita (kuliah) di ITB," tutur Hotman Paris.
"Jadi apa?," tanya Gigi.
Menurutnya, saat itu, jurusan insinyur atau kontraktor memiliki derajat yang tinggi dan mudah untuk mencari pasangan.
"Insinyur, kontraktor, kalau di Bandung itu anda lihat mahasiswa, apa itu pakai gambar-gambar artsitek di punggungnya, (anak) ITB, kalau dia ngapelin (berkunjung) ke rumah cewenya, ibunya si cewe ramahnya bukan main, 'wah ini calon mantuku bakal kolongmerat nih, kalau sarjana hukum, 'udahlah ke laut aja'", cerita Hotman Paris sambil tertawa.
• Hotman Paris Mengaku Pernah Pukul Anak Pakai Ikat Pinggang, Sadar setelah Ibunya Datang Menangis
Menurut pengacara yang sering tampil nyentrik ini, saat itu mereka yang belajar fakultas hukum adalah orang yang nakal.
"Karena kebanyakan yang masuk hukum itu orang-orang bandel enggak ada masa depannya," ungkap Hotman.
Hotman Paris kemudian melanjutkan, saat itu ia mencoba untuk masuk ke Institut Teknologi Bandung (ITB).
Namun dirinya tak lulus.
"Saya testing ke ITB diketapel langsung dari Tapanuli, boro-boro lulus ke ITB , ngisi ujiannya aja aku enggak ngerti, akhirnya gue enggak lulus ITB" kata Hotman Paris.
Ia lalu berujar tak memiliki pilihan lain, kemudian masuk Fakultas Hukum Universitas Katholik Parahyangan (UNPAR).
"Akhirnya masuklah fakultas hukum karena tidak ada pilihan lain."
• Pada Raffi Ahmad, Hotman Paris Ceritakan Kisahnya Lahir di Keluarga Darah Biru dan Ber-IQ Tinggi
Raffi kemudian menanyakan tujuannya Hotman Paris apakah memang menjadi pengacara.
"Enggak tau jadi pengacara, boro-boro pengacara, maunya dokter atau kontraktor, akhirnya masuk Universitas Katholik Parahyangan," jelas Hotman Paris.
Bahkan Hotman bercerita ia sempat depresi hingga masuk rumah sakit, lantaran memikirkan masa depan.
"Selama kuliah, dua kali masuk rumah sakit karena pesimis masa depan, stress 'masuk hukum entar jadi apaan' karena saya pintar," cerita Hotman Paris.
Tak menyerah, Hotman kemudian memutuskan untuk fokus dan belajar lebih giat.
Usaha itu pun terbukti dengan waktu kelulusannya yang lebih singkat dari waktu lulus pada umumnya.
"Masuklah Fakultas Hukum, gue jiwain, nangkep gitu lho, biasanya orang lulus 5 tahun, gue cuma 3,5 tahun, kelas nipu-nipunya ada juga lah, kan harus bandel," ungkap Hotman.
• Sempat Mengamuk di RS TNI, Kapten Leo Sianturi Diminta Hotman Paris Datang ke Kopi Johny
Mendengar kemampuan lulus cepat Hotman Paris, Raffi dan Gigi pun sempat berdecak kagum.
Hotman Paris juga sempat bercerita asal muasal keluaganya.
Ia merasa bangga lantaran orangtuanya yang peduli asupan gizinya dan pendidikan untuk ia dan kelima saudaranya.
Hal itupun dibuktikan, ia dan saudaranya sebelum tahun 1980 bisa disekolahkan di Universitas Katholik Parahyangan (UNPAR) di Bandung.
Padahal saat itu Unpar merupakan universitas swasta termahal di Indonesia yang kebanyakan mahasiswanya berasal dari etnis Tionghoa.
Hotman bercerita ia lahir di keluarga pengusaha mobil kelas menengah dengan 10 bersaudara.
"Saya itu di Tapanuli anak pengusaha mobil, tapi bukan kelas konglomerat. Kelas biasa," ungkap Hotman Paris.
Hotman Paris menyebut tuduhan rekannya, Ruhut Sitompul, yang mengira dirinya adalah anak orang kaya baru.
"Jadi dari keluarga mampu, tapi bukan petani, makanya si Ruhut bilang gue anak orang kaya baru itu bukan. Jadi pengusaha mobil, bukan petani, artinya kehidupannya cukup, anaknya 10," lanjut Hotman Paris.
• Hotman Paris Blak-blakan soal Awal Hubungannya dengan Meriam Bellina, Bermula dari Taruhan
Hotman Paris yakin bahwa ia lahir dari garis keturunan yang memiliki IQ tinggi serta berdarah bangsawan.
"Saya kebetulan dari garis keturunan yang saya yakin IQ-nya tinggi."
"Kakeknya bapak gue adalah panglima perang yang mati di tempat Belanda. Kan kalau dari Tapanuli kan pahlawan perang nasional kan Sisingamangaraja, nah salah satu panglima perangnya kakeknya bapak gue. Jadi gue ini ada blue blood-nya," terang Hotman Paris.
Meski ayahnya memiliki darah bangsawan, namun ibu Hotman Paris dari keluarga menengah ke bawah yang merupakan keluarga petani.
"Ibu saya murni dari keluarga petani, tapi sangat pintar," lanjut Hotman Paris.
Meski berasal dari keluarga menengah ke bawah, namun ibu Hotman Paris memiliki pengetahuan soal makanan sehat yang bisa meningkatkan kualitas hidup anak-anaknya.
"Sehingga itulah, dia sangat percaya kalau makanan itu menentukan IQ," ujar Hotman Paris.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah/ Ifa Nabila)