Pilpres 2019

Singgung Strategi Pihak Petahana, Sudjiwo Tedjo: Mereka Tak Akan Memanipulasi Suara Dari Coblosan

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sudjiwo Tedjo.

TRIBUNWOW.COM - Pekerja Seni, Sudjiwo Tedjo menyinggung strategi yang selalu dikeluarkan oleh pihak petahana untuk menaikan elektabiltas.

Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter miliknya, @sudjiwotedjo, Senin (21/1/2019).

Menurutnya, strategi yang dikeluarkan oleh pihak petahana merupakan kabar baik.

Hal itu disampaikan Sudjiwo Tedjo mengingat saat pemilihan presiden (pilpres) kedua pihak calon presiden dan calon wakil presiden tidak akan memanipulasi surat suara.

"Jangan resah bila pihak petahana terus-menerus berstrategi agar elektabilitas naik.

Itu justru kabar baik.

Baiknya, Pilpres patut diduga jujur.

Berarti mereka tak akan memanipulasi suara dari coblosan.

Pihak penantang harus langsung percaya andai setelah dihitung suaranya kalah," tulis Sudjiwo Tedjo.

Sebelumnya, ia juga sempat menyinggung soal pemilihan umum (pemilu) yang sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat.

Ia membagi pemilu menjadi dua zaman, yakni zaman ideologi dan zaman matinya ideologi.

Minta KPU untuk Mandiri Tentukan Panelis Debat, Perludem: Tak Perlu Minta Usulan dari Para Paslon

"Pemilu zaman ideologi: Aku IKUT SIAPA, ndak peduli JADI APA, dapat IMPIAN tentang tatanan hidup bersama dan bernegara.

Pemilu zaman praktis/matinya ideologi: Aku IKUT SIAPA, JADI APA, DAPAT DUIT BERAPA ( bisa cash, bisa gaji/proyek/fasilitas dll kelak bila yg kuikuti menang)," ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengevaluasi pelaksanaan debat perdana Pilpres 2019.

Nantinya evaluasi tersebut akan menentukan apakah pola debat tetap akan sama atau berbeda pada debat selanjutnya.

Seperti yang diberitakan oleh Tribunnews.com, Jumat (18/1/2019), Ketua KPU RI, Arief Budiman mengatakan sudah mempunyai catatan evaluasi dalam mencari sekaligus merevisi format, pilihan panelis dan moderator yang akan digunakan pada pelaksanaan debat selanjutnya.

"Beberapa catatan mungkin nanti akan menjadi tanggung jawab kita, kita akan evaluasi dalam dua tiga hari ini untuk nanti kemudian mencari format yang akan kita gunakan di debat kedua tiga empat dan seterusnya," ujarnya di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, Kamis (17/1/2019) malam.

"Apakah pola ini masih sesuai untuk tema berikutnya atau nanti kita sesuaikan lagi. Termasuk pilihan panelis, moderator nanti kami cek lagi," sambungnya.

Maruf Amin Setuju KPU Tak Berikan Kisi-kisi untuk Debat Pilpres, Sandiaga Uno: Beri Topik Saja

Lebih lanjut, Arief mengatakan hal terpenting dalam pelaksanaan debat pilpres adalah pasangan capres-cawapres sudah menyampaikan visi-misinya kepada masyarakat.

"Memang diminta menyebutkan langkah konkret, tapi saya kira itu enggak apa-apa supaya publik tahu, apa sih visi misi dan programnya," katanya.

Namun, Arief mengharapkan ke depannya ada langkah konkret untuk menyampaikan program kerja kandidat jika terpilih menjadi presiden dan wakil Presiden.

"Jadi bukan sekadar penyampaian visi misi, tapi visi misi dan program. Nah program ini kan harus lebih konkret, tidak apa-apa, tapi kan tidak personal bukan menyebut personal," tegasnya.

Rocky Gerung Tak Respon Ucapan Selamat Ulang Tahun, Rachland Nashidik Ungkap Alasannya

Kendati demikian, Arief menerangkan bahwa sejauh ini pelaksanaan debat pilpres berjalan dengan tertib dan baik.

Menurutnya, ada interaksi antar kandidat dari segmen awal hingga akhir.

"Sejauh ini saya lihat debat berlangsung baik, anda lihat sangat interaktif antara pasangan calon mulai segmen kedua sampai kelima, itu sangat sangat sangat luar biasa menurut saya," ujarnya.

(TribunWow.com/Atri)