Pilpres 2019

Saling Serang, Prabowo Bahas Mendag Vs Bulog, Jokowi Singgung Gerindra soal Caleg Eks Koruptor

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Debat pilpres 2019.

TRIBUNWOW.COM - Debat perdana calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2019 akhirnya telah digelar, Kamis (17/1/2019).

Kedua pasangan capres-cawapres, Joko Widodo (Jokowi)-Mar'uf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah menyampaikan pandangan mereka soal empat tema yang dibahas dalam debat perdana ini.

Seperti diketahui, debat perdana membahas tema Hukum, Hak Asasi Manusia ( HAM), Korupsi, dan Terorisme.

Saat kedua pasangan calon membahas soal Korupsi, baik calon presiden nomor urut 01 Jokowi, maupun calon presiden nomor urut 02 Prabowo, tampak mengajukan pertanyaan yang membuat situasi debat semakin panas.

Video Debat Capres Perdana Memanas, Prabowo Joget di Atas Panggung lalu Dipijit Sandiaga

Awalnya, Prabowo yang mendapatkan giliran pertama memberikan pertanyaan pada Jokowi.

Dalam pertanyaannya, Prabowo menyinggung soal kepentingan pribadi yang dimiliki oleh para pejabat yang bekerja di sekeliling Jokowi.

"Bagaimana pandangan Bapak tentang konflik kepentingan ini? Apakah Bapak bisa menjamin pejabat yang bekerja untuk Bapak tidak memiliki kepentingan pribadi dalam kebijakan yang diambil, terutama terkait impor beras, gula, dan yang merugikan petani?," tanya Prabowo pada Jokowi.

Pasangan Capres-Cawapres 01 Joko Widodo dan Maaruf Amien bersiap melakukan Debat Perdana Capres dan Cawapres di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Menanggapi itu, Jokowi mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki 'beban masa lalu'.

Sehingga, hal tersebut membuatnya lebih leluasa untuk bekerja dan memberikan perintah pada pejabatnya.

Jokowi lantas menyebutkan, jika memang ada bukti terkait konflik kepentingan itu, ia meminta agar seluruh pihak bisa menginformasikan dan melaporkannya ke pihak berwajib.

Menurut Jokowi, di era kepemimpinannya, ia terus memperbaiki sistem yang ada, sehingga tidak ada peluang bagi pejabat publik untuk melakukan korupsi.

Prabowo pun kembali mendapatkan kesempatan untuk menanggapi itu.

Prabowo menjelaskan, pertanyaan itu ditujukannya karena ia bingung ada menteri yang memiliki perbedaan pendapat.

"Ada yang mengatakan persediaan beras cukup, tapi ada satu lagi yang justru mengimpor beras. Jadi bagaimana?"

"Pejabat yang Bapak angkat, termasuk Dirut Bulog mengatakan cukup. Tapi menteri perdagangan mengizinkan impor komoditas pangan yang begitu banyak. Ini yang membingungkan," terangnya.

Momen Prabowo Joget Lalu Dipijat Sandi Saat Dilarang Interupsi di Debat Pilpres 2019

Kembali menanggapi Prabowo, Jokowi menganggap bahwa perbedaan pendapat adalah sebuah hal yang wajar.

Namun, terang Jokowi, semua itu melalui permusyawatan dalam rapat.

Sehingga ketika sudah ada keputusan, semua pihak harus mengikutinya.

"Kalau menteri sama pendapat semua malah tidak bagus. Tidak ada saling kontrol, saling mengecek, atau saling mengawasi. Berbeda itu tidak apa-apa," jelas Jokowi mengakhiri sesi pertama, tanya jawab.

Di sesi kedua, masih dengan pembahasan korupsi, giliran Jokowi yang mengajukan pertanyaan.

Jokowi pun langsung melancarkan 'serangannya' dengan mempertanyakan pandangan Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra di mana partainya merupakan satu dari beberapa partai yang memiliki caleg mantan koruptor paling banyak.

"Korupsi adalah kejahatan luar biasa. Bapak Prabowo pernah mengatakan bahwa korupsi di Indonesia sudah stadium empat, meskipun ini saya enggak setuju," ujar Jokowi sebelum menyampaikan inti pertanyaannya.

"Tapi menurut ICW (Indonesia Corruption Watch), partai yang Bapak pimpin jadi salah satu partai yang paling banyak mencalonkan mantan koruptor atau mantan napi korupsi. Yang saya tahu, caleg yang tanda tangan adalah ketua umumnya, berarti pak Prabowo. Bagaimana tanggapan Bapak soal ini?," tanya Jokowi kemudian.

Durasi Bicara Joko Widodo Lebih Panjang dari Maruf Amin di Debat Pilpres, Ini Catatan Waktunya

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, menyampaikan visi misi di debat pertama Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Debat tersebut mengangkat tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Menanggapinya, Prabowo mengatakan, ia belum dapat informasi apapun soal apa yang disampaikan ICW.

"Menurut saya itu sangat subyektif. Saya tidak setuju itu. Saya seleksi caleg-caleg tersebut. Kalau ada bukti, silahkan laporkan," Prabowo membalas Jokowi.

Sontak pendukung 02 tertawa mendengarnya.

Bahkan, tampak Sandiaga memperlihatkan senyumannya.

Durasi Bicara Joko Widodo Lebih Panjang dari Maruf Amin di Debat Pilpres, Ini Catatan Waktunya

"Ada juga kadang-kadang tuduhan korupsi yang korupsinya karena menerima THR. Saya kira janganlah kita saling menuduh soal partai masing-masing. Saya jamin Partai Gerindra akan melawan korupsi sampai ke akar-akarnya," tegas Prabowo.

"Kalau ada anggota Gerindra yang korupsi, saya yang akan masukan ke penjara sendiri," imbuhnya.

Jokowi kembali memberikan tanggapannya.

Ia menjelaskan, maksud pertanyaannya sebelumnya adalah adanya mantan napi korupsi yang dicalonkan Gerindra di kontestasi Pileg 2019.

"Ada enam yang Bapak calonkan. Sebagai ketua umum, artinya kan bapak tanda tangan. Saya tidak menuduh partai Bapak korupsi. Ini mantan koruptor yang sudah dihukum," jelasnya lagi.

Tak mau kalah, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi.

"Jadi kita serahkan saja ke rakyat. Kalau rakyat enggak mau pilih ya jangan dipilih. Yang jelas, kalau kasus itu sudah melalui proses, dia sudah dihukum, kalau memang hukum mengizinkan."

"Kalau dia masih dianggap masih bisa, dan rakyat menghendaki dia karena memiliki kelebihan lain, mungkin korupsinya tidak seberapa. Begini, kalau curi ayam bener itu salah tapi, kalau merugikan rakyat triliunan itu saya kira yang harus dihabiskan di Indonesia ini, " paparnya.

Prabowo Klaim Luas Wilayah Jawa Tengah Lebih Besar dari Malaysia, Faktanya Ternyata Bukan Demikian

Diketahui, debat perdana Pilpres 2019 capres dan cawapres, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno digelar Komisi Pemilihan Umum ( KPU), pada Kamis (17/1/2019) malam.

Dikutip dari Kompas.com, debat tersebut berlangsung di empat lembaga penyiaran, yakni Kompas TV, TVRI, RTV, dan RRI.

Debat perdana itu berlangsung di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan.

Tema yang diangkat pada debat perdana Pilpres 2019 ialah hukum, HAM, terorisme, dan korupsi.

Sementara untuk pemandu debat, dipercayakan kepada mantan jurnalis Ira Koesno dan jurnalis senior Imam Priyono.

Debat terbagi ke dalam enam segmen, yang sejak awal direncanakan berlangsung selama 89 menit 55 detik.

• Persiapan Jelang Debat Perdana Pilpres 2019 Prabowo-Sandi, Olahraga hingga Gelar Simulasi

Segmen pertama, penyampaian visi-misi pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Segmen kedua dan ketiga adalah debat dengan metode pertanyaan terbuka.

Dalam segmen kedua dan ketiga, moderator debat menanyakan pertanyaan kepada paslon, yang mana pertanyaan tersebut telah disampaikan kepada paslon melalui kisi-kisi.

Segmen keempat dan kelima adalah debat dengan metode pertanyaan tertutup.

Dalam segmen keenam, tiap pasangan calon akan memberikan pertanyaan untuk pasangan oposisi.

Sementara, segmen terakhir adalah pernyataan penutup (closing statement).

Dalam debat perdana ini, KPU telah berpesan pada tiap paslon untuk tidak menanyakan suatu kasus, melainkan lebih fokus ke visi-misi, gagasan dan pengetahuan.

Terkait tamu undangan, KPU membatasi undangan penonton debat hanya untuk 500 orang yang diperbolehkan memasuki arena debat.

Undangan tersebut sudah termasuk para pendukung paslon nomor urut 01, paslon nomor urut 02 dan undangan KPU.

Selain itu, KPU juga mengimbau pada tamu undangan untuk tidak prokovatif, seperti tidak membawa alat peraga sendiri dan tidak mengenakan atribut kampanye yang berlebihan.

Jadwal Debat

Setelah debat perdana, para paslon akan kembali berdebat pada 17 Februari 2019 mendatang, berikut rincian jadwal debat para paslon di Pilpres 2019.

Debat I

Waktu: 17 Januari 2019

Lokasi: Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan

Lembaga penyiaran: Kompas TV, TVRI, RRI, dan RTV.

Tema: Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme

Peserta: Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden

Debat II

Waktu: 17 Februari 2019

Lokasi: Hotel Fairmont, Senayan

Lembaga penyiaran: RCTI, GTV, MNC TV dan INews TV.

Tema: Energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, lingkungan hidup

Peserta: Calon presiden

Debat III

Waktu: 17 Maret 2019

Lokasi: Hotel Sultan, Senayan

Lembaga penyiaran: Trans TV, Trans 7 dan CNN Indonesia.

Tema: Pendidikan kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya

Peserta: Calon wakil presiden

Debat IV

Waktu: 30 Maret 2019

Lokasi: Belum ditentukan

Lembaga penyiaran: Metro TV, SCTV dan Indosiar

Tema: Ideologi, pemerintahan keamanan serta hubungan internasional

Peserta: Calon presiden

• Sudjiwo Tedjo Buat Polling Pilpres, Gunakan Nama Agnez Mo dan Nissa Sabyan

Debat V

Waktu: Belum ditentukan

Lokasi: Belum ditentukan

Lembaga penyiaran: tvOne, ANTV, Berita Satu TV dan NET TV.

Tema: Ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri.

Peserta: Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

(TribunWow.com/ Ananda Putri Octaviani)