Kabar Tokoh

Rocky Gerung Sampai Tepuk Jidatnya karena Dikritik oleh Sudjiwo Tedjo

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rocky Gerung

TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Rocky Gerung dikritik habis-habisan oleh pekerja seni Sudjiwo Tedjo.

Hal itu terjadi saat keduanya menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), dengan tema 'Menjelang Debat Capres 2019: Penegakan Hukum di Mata 01 & 02', Selasa (15/1/2019).

Mulanya, Sudjiwo Tedjo menceritakan pengalamannya sebagai pekerja seni yang sering mendapatkan pekerjaan dari kepala daerah.

"Saya kemarin ditanggap oleh kepala-kepala desa di Jawa Tengah, saya pikir kepala desa enggak papa saya berangkat," ujar Sudjiwo Tedjo yang dilansir dari YouTube Indonesia Lawyers Club.

Namun, ketika sampai di lokasi, Sudjiwo Tedjo melihat ada Gubernur yang turut hadir di acara itu.

Sehingga dirinya meminta uang tambahan atas pekerjaannya.

Rocky Gerung Kesal hingga Sodorkan Mikrofon Miliknya pada Boni Hargens saat Berdebat soal HAM

"Ternyata Gubernur saya bilang 'loh masak ada gubernur honor saya segini'? Ditambahi sama gubernurnya, ya itulah faktanya," ujarnya.

"Saya enggak tahu duit itu dari mana, tapi saya enggak pakai untuk pribadi, saya pakai untuk sanggar saya."

Sudjiwo menganggap uang yang diberikan itu adalah uang politik.

Namun, ia tidak menolaknya karena ia menganggap itu bagian dari kehidupan.

"Ini duit politik kayaknya, karena saya enggak tanda tangan,tapi saya enggak apa ya itulah hidup gitu lo."

Sehingga Sudjiwo Tedjo tidak menampik adanya pemulus dalam berkehidupan seperti uang yang tak tahu asalnya dari mana.

"Hidup itu ya itu, hidup itu teori, itu kan teori melulu itu Rocky Gerung itu," ujar Sudjiwo Tedjo.

Reaksi Rocky Gerung saat Disebut Cari Panggung oleh Politisi PDIP Henry Yosodiningrat

Perkataan dari Sudjiwo Tedjo mendapatkan tertawaan dari para hadirin ILC.

Merasa disindir oleh Sudjiwo Tedjo, Rocky lalu menepuk jidatnya dengan tangan kiri.

Rocky juga tertawa mendengar pernyataan dari Sudjiwo Tedjo.

Rocky Gerung Tertawa tanggapi statemen Sudjiwo Tedji di ILC, Selasa (15/1/2019). (Capture YouTube ILC)

Lihat videonya:

Dalam program acara yang sama, Sudjiwo Tedjo juga mengungkapkan dua rasa keberatannya dalam Pilpres 2019 ini.

Pertama, dirinya mengatakan bahwa debat pilpres selalu berlangsung secara formal.

Padahal, saat para pejabat dan pengamat politik berdebat di depannya dalam acara tersebut, Sudjiwo Tedjo hanya menikmati saat-saat tertawa.

"Yang saya nikmati (dari debat) tadi waktu ketawa-ketawanya sama Yosodiningrat sama Rocky sama Boni, terus disambung sama Maman yang soal Nasdem tadi, kalau ada apa-apa ke partai itu, bagi saya sangat manusiawi, dan itu enggak akan ada di debat nanti," ungkap Sudjiwo Tedjo.

"Pejabat itu punya kelemahan, begini lho pak Karni, dari RT ini keluhannya berbagai sutradara di Indonesia termasuk saya kalau nyutradarai. Rapat RT bisa reriungan tapi kalau sudah rapat jadi formal," ujar Sudjiwo Tedjo.

"Biasanya pak RT batuk-batuk, jadi resmi. Dari Slamet Rahardjo sampe sekarang bikin film yang natural tentang pertemuan RT aja susah. Itu keberatan pertama," tambah Sudjiwo Tedjo.

Ketua BPN Sebut Prabowo Akan Mengundurkan Diri dari Pilpres, Sudjiwo Tedjo: Bukan Kritik ke Jokowi

Kemudian, dirinya mengatakan bahwa debat itu hanya kegiatan yang sia-sia.

Apalagi, menurutnya, manusia tidak terikat dengan janji yang diucapkannya.

"Keberatan yang kedua, saya cari-cari di Pancasila itu debat itu enggak ada, adanya hikmah kebikjasanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, bukan dalam perdebatan dan perwakilan," kritik Sudjiwo.

"Yang ketiga, saya punya teori sendiri beda dengan teori Charles Darwin, Kambing dulu terikat pada talinya, sampai sekarang masih terikat pada talinya. Manusia dulu terikat pada kata-katanya, sampai sekarang sudah tidak terikat pada kata-katanya. Kambing stagnan manusia berkembang, jadi untuk apa ada debat kalau semua orang tidak terikat sama janjinya kok. Buang-buang energi," ujarnya.

Sehingga menurutnya, debat untuk pilpres sebaiknya dihentikan untuk pemilihan selanjutnya.

"Jadi, perdebatan mungkin hanya untuk pilpres sekarang aja, tahun depan enggak usah deh," ucap Sudjiwo Tedjo.

(TribunWow.com/Tiffany Marantika/Roifah)