Pilpres 2019

Dengarkan Pidato Capres Fiktif Nurhadi, Deddy Corbuzier Protes: Lho Gitu Tok?

Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Capres Nurhadi yang banyak diusung di sosmed dengan pasangan fiktif Nurhadi-Aldo menjadi narasumber di acara Rosi di Kompas TV saat syuting live di studio Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2019). Pasangan capres ini mengusung tagline 'Tranjal Tronjol Maha Asyik' dan kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan satire politik yang menggelitik di sosial media.

TRIBUNWOW.COM - Jelang Pemilihan Presiden (pilpres) pada April 2019, media sosial dihebohkan dengan hadirnya pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Nurhadi-Aldo.

Diketahui, Nurhadi-Aldo merupakan pasangan fiktif yang dibentuk oleh warganet.

Saat diundang ke acara Hitam Putih Trans 7, Nurhadi diminta untuk memberikan pidato singkat layaknya pidato kenegaraan pada umumnya.

Nurhadi pun berdiri di depan mimbar dan menyapa para penonton yang ada di studio, didampingi Rico Ceper sebagai tim keamanan.

Mimbar tersebut dipasangi logo partai fiktif yang mengusung Nurhadi pula, yakni Partai Untuk Kebutuhan Iman (PUKI).

Cerita Capres Fiktif Nurhadi Naik Pesawat untuk Pertama Kali: Semua Dibiayai, Pulang Disangoni

"Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarokatuh, saya percaya kalian kenal saya semua. Kenal kan? Kenal, ndak?," tanya Nurhadi pada penonton.

"Dijawab, kenal tidak?," ulangnya saat tidak ada yang merespon.

"Kenal," jawab para penonton kemudian.

"Calon nomor berapa?," tanya Nurhadi.

"Sepuluh," jawab para penonton kompat.

"Hebat. Mas Deddy juga hebat," ucap Nurhadi.

Dengar Jawaban Capres Fiktif Nurhadi, Sudjiwo Tedjo Tertawa hingga Gebrak Meja

Penonton pun kemudian bertepuk tangan.

"Terima kasih, wassalam," kata nya kemudian, hendak menutup pidato tersebut.

Deddy dan semua orang di studio tersebut pun kemudian terheran-heran.

"Lho, lho gitu tok?," kata Deddy tidak terima.

"Anda enggak.. Pemikiran-pemikirannya gitu lho sebagai presiden," ucap Deddy, merasa tak habis pikir.

"Oo.. Iya iya iya," jawab Nurhadi sambil menganggukkan kepala.

Ia pun kemudian melanjutkan pidatonya.

Tampil di TV, Capres Fiktif Nurhadi Tak Kuasa Tahan Tawa Dengar Omongan Sudjiwo Tedjo

"Terlalu sibuk presiden akhir-akhir ini. Banyak undangan kesana-kemari. Bisa dimengerti ya?," ungkapnya kepada penonton sambil menangkupkan kedua tangannya.

Setelah para penonton menjawab secara serempak dengan kata 'ya', Nurhadi pun kembali melanjutkan.

"Terima kasih, kalian semakin cerdas. Untuk menjadi orang sukses, ada tiga resep. Jangan dikira urusan masakan lho ya. Resep menjadi sukses, satu, berdoa, berusaha, dan yang terpenting ada orang dalam," kata Nurhadi.

Mendengar penuturan Nurhadi tersebut kemudian penonton tertawa dan bertepuk tangan.

"Jangan lupa coblos nomor sepuluh! Jangan lupa coblos nomor sepuluh, oke!," imbau Nurhadi menutup pidatonya.

Capres-Cawapres Fiktif Nurhadi-Aldo Viral di Medsos, Ini Tanggapan KPU

Diketahui, pasangan calon presiden dan wakil presiden fiktif, Nurhadi-Aldo sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Pasangan calon presiden dan wakil presiden Nurhadi dan Aldo merupakan paslon fiktif buatan netizen.

Meski tidak benar-benar berpartisipasi dalam Pilpres 2019, paslon Nurhadi-Aldo memiliki banyak penggemar di media sosial karena nada "kampanye" mereka yang kocak.

Meski nada kampanye Nurhadi-Aldo cenderung kasar dan sedikit vulgar, gaya candaan mereka tetap disukai netizen.

Sosok keduanya seakan menjadi intermezzo menjelang pemilihan presiden 2019.

Di samping sosok Nurhadi-Aldo yang viral, tagar dan kalimat yang disampaikan keduanya juga viral.

Pada awalnya, tidak ada yang mengetahui siapa sosok di balik capres cawapres fiktif ini.

Hingga kemudian terungkap fakta siapa sebenarnya Nurhadi, sang calon presiden fiktif.

Dukung Pasangan Capres-Cawapres Fiktif Nurhadi-Aldo, Saykoji Ciptakan Mars Tronjal-tronjol

Nurhadi ternyata seorang tukang pijit asal Kudus yang memang gemar melontarkan kata-kata kocak.

Ketika ditanya tentang calon presidennya, Nurhadi justru tak tahu menahu.

"Saya malah tidak tahu dan tidak kenal siapa cawapres pasangan saya itu," tutur Nurhadi, Pria kelahiran Kudus, 10 Agustus 1969 kepada Kompas.com, Minggu (6/1/2019).

Diberitakan Tribunnews, Nurhadi adalah hasil imajinatif seorang warga yang mengaku berasal dari Yogyakarta.

Pada Desember 2018 lalu, seseorang yang mengaku bernama Edwin asal Sleman DIY, menghubunginya via aplikasi messenger.

Dalam obrolan itu, Edwin mengaku sangat mengagumi Nurhadi.

Awalnya, beberapa tahun lalu, melalui akun Facebook pribadi, Nurhadi membentuk "Komunitas Angka 10".

"Nah, kemudian ada orang yang mengaku dari Yogyakarta bernama Edwin. Dia yang mengikuti akun saya itu mengaku ngefans dengan saya. Apalagi pengikut saya di komunitas angka 10 mencapai puluhan ribu. Kata dia, unggahan-unggahan saya itu lucu dan menginsiprasi," kata Nurhadi.

Viral Sosok Nurhadi Jadi Alternatif Capres di Medsos: Namanya Tukang Pijit Ganteng Ya Gini Nasibnya

Dari situlah kemudian capres dan cawapres bayangan, Nurhadi dan Aldo (Dildo) mulai tercipta.

Edwin terus intens berkomunikasi dengan Nurhadi.

Saat itu, Edwin meminta izin kepada Nurhadi apakah berkenan jika nama dan wajahnya diviralkan melalui medsos sebagai capres fiktif.

Nurhadi pun mengamini penawaran itu asalkan tidak melanggar hukum dan agama.

Apalagi, mereka sama-sama jengah atas situasi menjelang Pilpres 2019 yang menurut mereka sudah tidak sehat.

Maka, terbentuklah capres dan cawapres fiktif tersebut di medsos hasil karya Edwin yang disebutnya sebagai tim suksesnya.

Capres-cawapres fiktif itu hanya sebatas "dagelan politik" yang berisi sindiran-sindiran dengan politik saling sikut saat ini.

"Saya jawab, kenapa harus saya kok tidak orang lain saja. Kata Edwin sih saya lebih berpotensi tenar karena dikenal banyak pengikutnya. Ya sudah saya setuju dengan syarat dimanfaatkan sebaik mungkin. Sebagai humor politik saja untuk meredam ketegangan suasana Pilpres 2019. Saya enggak mau terjadi keributan hanya karena beda pilihan presiden," ungkap Nurhadi.

(TribunWow.com)