TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief membahas soal janji-janji calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang disampaikannya dalam Pidato Kebangsaan bertajuk "Indonesia Menang".
Hal tersebut disampaikan Andi Arief melalui akun Twitter @AndiArief__, Selasa (15/1/2019).
Melalui kicauannya itu, Andi Arief membeberkan janji apa saja yang diucapkan oleh Prabowo.
Ia juga menyebutkan bahwa Prabowo memuliakan calon presiden petahana Joko Widodo ( Jokowi) karena tidak memaparkan pidato yang menyerang Jokowi secara pribadi.
• Bahas Masa Depan Indonesia, Prabowo: Bertahan Seribu Tahun? 10 Tahun Saja Kita Sudah Setengah Mati!
"Pak SBY dan Seluruh Ketum Partai sudah mendengar sendiri janji Capres Pak Prabowo:
Menjaga keberagaman,
Menghargai Pemimpin Sebelumnya dari Soekarno hingga SBY,
Memuliakan Pak Jokowi dengan tidak ada satu patah kata pun dalam pidato yang menyerang Pribadi," tulisnya.
Dalam kicauan lainnya, Andi Arief mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) menilai 97 persen janji Prabowo sangat mungkin untuk dilaksanakan.
Ia juga mengatakan bahwa kemungkinan Prabowo berbohong sangatlah kecil.
"Apakah Janji Capres Prabowo baik di bidang ekonomi, hukum dan politik bisa dilaksanakan?
Menurut SBY 97 persen janji sangat mungkin dilaksanakan bertahap. Sisa 3 persen butuh waktu panjang.
Sebagai Presiden jika terpilih kemungkinan Pak Prabowo berbohong nantinya kecil sekali," kicaunya.
Lebih lanjut, Andi Arief juga mengatakan bahwa kader dan simpatisan dari partai pengusung dan pendukung bertugas untuk memperjuangkan janji itu dapat terlaksana.
"Tugas kader dan sinpatisan Gerindra, Demokrat, PAN, PKS dan Berkarya perjuangkan janji Capres Pak Prabowo secara beratahap dilaksanakan.
Tugas mendesak Pak Prabowo jika terpilih menjaga Demokrasi, keberagaman, menaikkan daya beli dan Indonesia disegani di ASEAN dan Dunia," twit Andi Arief.
• Catatan Fahri Hamzah soal Pidato Prabowo Subianto: Mengecewakan hingga Tanya Aset Pasca Kampanye
Diketahui, pidato kebangsaan bertajuk "Indonesia Menang" yang disampaikan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berlangsung pada Senin (14/1/2019) malam.
Acara tersebut belangsung di Jakarta Convention Centre ( JCC), Senayan.
Dalam pidatonya, Prabowo Subianto menyampaikan sejumlah persoalan yang terjadi di masyarakat.
Satu diantaranya adalah ia menyinggung beberapa kasus warga yang bunuh diri di sejumlah daerah karena dipicu oleh permasalahan ekonomi.
Prabowo mengatakan ada seorang buruh tani di Desa Tawangharjo, Grobokan, Jawa Tengah bernama Hardi yang gantung diri karena tak sanggup membayar utang.
Menurut Prabowo, Hardi memiliki beban ekonomi yang terlalu berat untuk ditanggungnya, sehingga ia pun memilih untuk mengakhirinya nyawanya.
"Selama beberapa tahun terakhir ini, saya mendapat laporan, ada belasan cerita tragis seperti Hardi ini," ujar Prabowo yang dikutip dari channel YouTube Gerindra TV.
Selain itu ada pula Sudarsih di Desa Watusigar Gunung Kidul yang juga mengakhiri nyawanya dengan cara yang sama.
"Ini kisah-kisah yang masuk berita. Yang tidak masuk berita mungkin lebih banyak lagi," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Prabowo juga menyinggung soal kebijakan impor bahan pokok yang dilakukan pemerintah yang merugikan petani.
Ia mengungkapkan keluhan petani di Klaten yang mengaku sedih karena hasil panennya tidak laku karena pemerintah memberlakukan kebijakan impor bahan pangan seperti beras.
Ada pula petani tebu di Jawa Timur yang bersedih karena kebijakan impor gula.
Sementara, ujarnya, banyak emak-emak yang mengeluh karena harga bahan pokok begitu mahal.
"Bagaimana bisa di republik ini harga gula tiga kali lebih mahal dari harga dunia?" ungkapnya.
• Prabowo Subianto: Bagaimana Bisa di Republik Ini Harga Gula Tiga Kali Lebih Mahal dari Harga Dunia?
Lebih lanjut, Prabowo juga menyampaikan keinginannya untuk memproduksi produk canggih berteknologi tinggi.
"Kita harus bikin mobil."
"Kita harus bikin mobil benar-benar produk Indonesia, jangan mobil etok-etok (pura-pura - red)."
"Kita harus bikin kapal-kapal niaga, kapal angkut, kereta api," tegas Prabowo.
Prabowo juga tampak menyinggung masalah keamanan negara.
Prabowo melalui pidatonya bahkan memaparkan kalimat sindiran terkait kinerja intelijen saat ini.
Menurutnya, sebagai intelijen, seharusnya mereka bertugas untuk memantau musuh negara.
"Intelijen itu intelin (memantau) musuh negara, jangan intelin," ujar Prabowo.
Perkataan dari Prabowo ini disambut tertawaan dan tepuk tangan dari para relawan.
Lalu, Prabowo melanjutkan bahwa intelijen jangan memantau mantan presiden hingga ulama-ulama.
"Jangan intelin, mantan presiden, jangan intelin mantan ketua MPR RI, jangan intelin anaknya proklamator kita, jangan intelin mantan panglima TNI, jangan intelin ulama-ulama besar kita," ujarnya.
Prabowo pun berkelakar jika mau memantau seorang yang berjabatan mantan pangkostrad ia persilahkan.
"Kalau mau intelin mantan pangkostrad nggak papa," ujarnya.
• Pidato Kebangsaan, Prabowo Singgung Bikin Mobil Produk Indonesia, Penonton Bersorak hingga Tertawa
Tak hanya itu, Prabowo bahkan menyampaikan janjinya bahwa akan memperbaiki gaji profesi pekerjaan seperti hakim hingga polisi.
"Kita berniat perbaiki gaji hakim, jaksa, dan polisi. Bila perlu berkali-kali lipat gaji mereka," ujar capres 02 ini.
"Karena hakim, jaksa dan polisi yang baik itu sangat vital bagi pemerintah republik Indonesia," tambahnya.
Selain itu, Prabowo mengatakan akan meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan.
"Kita akan tingkatkan layanan kesehatan dan kualitas pendidikan. Pekerja di bidang kesehatan dan pendidikan harus diperhatikan hidupnya."
"Dokter kita harus dapat penghasilan layak, banyak dokter kita gajinya lebih kecil dari tukang jaga parkir mobil," papar Prabowo.
Lihat videonya disini:
(TribunWow.com)