Pimpinan KPK Diteror

Pimpinannya Diteror, KPK: Kami Tidak Takut

Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Agus Rahardjo, di Perumahan Graha Indah, Jatiasih Kota Bekasi mendapatkan ancaman teror dengan ditemukan tas berisi paralon dan paku, Rabu (9/1/2019).

TRIBUNWOW.COM - Kediaman pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan diteror oleh pelaku tak dikenal.

Dikutip TribunWow.com dari YouTube Kompas TV dalam acara Kompas Malam, Rabu (9/1/2019), persatuan pegawai KPK yang tergabung dalam Wadah Pegawai KPK melakukan konferensi pers untuk menanggapi kasus tersebut.

Konferensi pers tersebut diwakili oleh Yudi Purnomo, Ketua Wadah Pegawai KPK.

Yudi mengatakan bahwa teror yang dialamatkan kepada pemimpin KPK berarti teror terhadap seluruh pegawai KPK.

Ia mengatakan bahwa jika teror sudah dialamatkan kepada pimpinan KPK, maka berarti tujuan peneror tersebut adalah untuk menciutkan nyali dari para pegawai KPK.

"Teror terhadap pimpinan KPK adalah teror terhadap seluruh pegawai KPK, dan ketika teror sudah mencapai pimpinan, berarti sekarangg para peneror tersebut ingin menjadikan teror terhadap pimpinan KPK itu sebagai upaya untuk menciutkan nyali dari para pegawai KPK," kata Yudi.

Menurut pihaknya, pengiriman teror tersebut dilakukan guna membuat KPK takut untuk memberantas korupsi.

Para pegawai KPK mengaku bahwa tujuan peneror tersebut tidak akan tercapai.

Johan Budi Akui Pernah Dapat Teror Sewaktu Masih Menjabat Jubir KPK

Yudi mengaku bahwa para pegawai telah melakukan konsolidasi yang menghasilkan pernyataan bahwa mereka tidak takut akan teror.

Tak peduli dengan pengiriman teror tersebut, para pegawai akan bekerja seperti biasa.

"Tapi kami dari pegawai KPK tadi sudah melakukan konsolidasi yang menyampaikan bahwa kami tidak takut kepada teror. Kami akan terus melakukan upaya-upaya pemberantasan korupsi," lanjut Yudi.

Berdasarkan keterangan pihak pegawai KPK, pelaku peneror kediaman pimpinan KPK baru-baru ini merupakan orang yang sama dengan pelaku peneror dalam kasus sebelumnya.

Dan berdasarkan pengakuan Yudi, teror yang dialami pimpinan KPK baru-baru ini telah tercatat sebagai teror kesembilan yang di alami oleh pihak KPK.

"Terkait dengan teror yang dihadapi oleh dua pimpinan kami, kami tegaskan bahwa ini adalah bagian dari jaringan-jaringan teror yang sebelumnya."

"Dan ini menurut catatan kami adalah teror yang kesembilan yang dialami oleh KPK baik itu pegawai, pejabat, maupun pimpinan KPK," ungkap Yudi.

 

Hinca Panjaitan hingga Dahnil Anzar Angkat Bicara soal Kasus Teror Bom yang Serang Rumah KPK

Dikabarkan sebelumnya, rumah Ketua KPK Agus Raharjo di Perum Graha Indah Jatimekar, Jatiasih, Kota Bekasi ditemukan tas warna hitam berisi diduga bom rakitan jenis high explosive pada Rabu (9/1/2019).

Berdasarkan informasi yang diterima TribunWow.com, diduga bom rakitan jenis high explosive itu pertama kali ditemukan sekitar pukul 05.30 WIB.

Mulanya, anggota polisi Aipda Sulaeman melihat tas hitam digantung di pagar depan rumah Ketua KPK Agus Raharjo pada pukul 05.30 WIB.

Setelah itu, Aipda Sulaeman membuka pintu gerbang rumah sambil menunggu sopir tiba.

Selang dua menit, sopir datang untuk menjemput Agus Raharjo di kediamannya.

Saat itu, posisi mobil Innova yang dikendarai sopir berada di luar rumah, sementara di garasi ada mobil Camry.

Kemudian, mobil Innova dimundurkan agar dapat mengeluarkan mobil Camry yang ada di dalam garasi.

Selanjutnya, Aipda Sulaeman memeriksa tas hitam itu dan menemukan barang yang diduga rangkaian bom.

Melihat barang yang diduga rangkaian bom, Aipda Sulaeman segera mengamankan tas itu ke rumah sebelah.

Kemudian, dirinya bersama anggota Polri satuan Gegana Bripka I Nyoman Ardana melakukan penjinakan bom dengan cara melepas baterai dan detonator yang berfungsi sebagai pemicu ledakan.

Barang bukti yang diduga bom yang telah diamankan berupa pipa paralon, detonator, sikring, kabel warna kuning, biru, oranye, palu ukuran 7 cm.

Lalu, ada juga serbuk yang diduga semen putih, baterai Panasonic Neo 9 Voll bentuk kotak dan tas berwarna hitam.

Hal tersebut sudah ditangani oleh Polda Metro Jaya.

Rumah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Agus Rahardjo, di Perumahan Graha Indah, Jatiasih Kota Bekasi mendapatkan ancaman teror dengan ditemukan tas berisi paralon dan paku, Rabu (9/1/2019). (Warta Kota/Muhamad Azzam)

 

Kronologi Penemuan Diduga Bom Rakitan High Explosive di Rumah Ketua KPK, Digantung di Pagar Depan

Sementara mengutip dari Warta Kota, penjaga rumah Ketua KPK Agus Raharjo, Eman mengatakan penemuan benda mencurigakan diduga mirip bom itu disangkutkan di pagar.

"Iya, saya yang lihat pertama kali itu (benda mirip bom). Ditaruh dalam keadaan tersangkut dengan posisi menjorok ke dalam garasi pagar rumah," kata Eman, Rabu (9/1/2019).

Melihat benda mencurigakan berupa tas itu, ia lalu mengecek, dan di dalamnya ternyata berisi paralon, paku, kabel, baterai, dan serbuk.

"Saya langsung lapor, telepon ke polsek setempat," katanya

Ditanya lebih jauh, Eman tak mau banyak bicara, dan langsung bergegas kembali masuk ke dalam rumah.

"Sudah, polisi sudah pada datang, lagi tangani. Sudah ya mas, itu sudah saya sampaikan ke kepolisian, segitu aja ya," tuturnya.

Feri, warga yang tinggal di depan rumah Ketua KPK Agus Raharjo mengatakan, penemuan benda mencurigakan itu terjadi sekitar pukul 05.30.

Saat itu, dirinya hendak keluar rumah, dan polisi sudah ramai.

"Ya sekitar pukul 05.30 ramai bangat, ada Tim Gegana juga. Diduga bom itu ditemukan di tas hitam, posisi digantung di pagar rumah Pak Agus. Saya enggak tahu bentuk persisnya, soalnya steril," bebernya.

(TribunWow.com)