Pilpres 2019

Rocky Gerung Tantang KPU Sebutkan Wajah Capres-Cawapres yang Dianggap Memalukan Publik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat Politik Rocky Gerung dan Komisioner KPU Wahyu Setiawan

TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan tantangan pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui komisionernya, Wahyu Setiawan.

Dilansir oleh TribunWow.com, ial itu diungkapkan saat keduanya menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One, Selasa (8/1/2019) malam.

Tantangan itu diberikan Rocky pada KPU untuk menjawab terkait pernyataan Ketua KPU Arief Budiman, yang sempat mengatakan bahwa kisi-kisi pertanyaan debat calon presiden (capres) dan cawapres agar tidak ada yang dipermalukan.

Lalu, Rocky pun menantang Wahyu untuk menyebutkan siapa calon yang dipermalukan ketika debat.

"Hiruk-pikuk ini dimaksudkan untuk mencegah jangan ada wajah yang dipermalukan, seluruh psikogram yang digambarkan ke publik akhirnya taglinenya untuk menyelamatkan wajah paslon supaya tidak kena malu,"kata Rocky Gerung.

Pengamat politik yang juga Dosen Universitas Indonesia ini lalu meminta kamera untuk menyorot keempat tokoh yang bertarung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

ILC Unggah Gambar Para Narasumber yang Hadir, Foto Rocky Gerung Paling Banyak Diretweet

"Coba kamera lihat ke belakang panggung itu, coba saya tanya ke KPU," minta Rocky Gerung pada tim ILC.

Terlihat pasangan calon presiden dan cawapres 01, Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin, serta capres-cawapres 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Jokowi dan Maruf tampak mengenakan pakaian putih dan mengenakan peci hitam.

Tak lupa Maruf Amin juga mengalungkan sorban putih di lehernya.

Sementara Prabowo dan Sandiaga mengenakan jas hitam, dasi merah dan memakai peci hitam pula.

Diketahui foto tersebut merupakan foto resmi yang digunakan KPU untuk tampilan surat suara.

Foto Desain Surat Suara Pilpres yang Diresmikan. (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)

"Dari keempat wajah itu yang potensi memalukan publik yang mana?," tanya Rocky Gerung pada KPU.

"Keempatnya itu putra-putra terbaik bangsa bang," jawab Wahyu Setiawan pada Rocky.

Tak puas dengan jawaban dari KPU, Rocky kembali menegaskan pertanyaannya.

Komentari Alasan KPU Beri Kisi-kisi Pertanyaan Debat Pilpres, Rocky Gerung: Ada Paslon Memalukan?

"Woi Anda bilang ada potensi dipermalukan, yang mana potensi dipermalukan yang lain, tentu saja empat-empatnya adalah putra terbaik, kan KPU nggak bilang itu putra terbaik," kata Rocky Gerung.

"Courtesy (adab) nya adalah ada yang harus dijaga supaya tidak dipermalukan, pertanyaan saya yang mana yang punya potensi dipermalaukan, you nggak usah jawab kasih kisi-kisinya aja gitu," kata Rocky.

Jawaban dari Rocky ini pun megundang tepuk tangan dan tertawaan dari hadirin ILC.

Wahyu Setiawan yang mulanya tampak serius pun sambil menunjuk Rocky seakan dia dipermalukan dengan pertanyaan Rocky.

"Sebab kalau Anda nggak bisa jawab, Anda menduga keempat-empatnya punya potensi untuk dipermalukan itu, atau Anda memang tahu tapi Anda sembunyikan," tambah Rocky.

Ada Bocoran Kisi-kisi Debat Pilpres 2019 dari KPU, Fadli Zon: Kita Ingin Natural, Ada Efek Kejutnya

Lalu, Rocky mulai berkomentar atas judul tema yang dibahas pada episode ILC itu.

Rocky mengatakan judul ILC 'Menguji Netralitas KPU' dirasa kurang pas.

"Karena itu judul ini agak keliru, bukan lagi menguji netralitas, tapi menguji integritas, netralitas itu nggak perlu diuji karena itu fungsi yang diuji integritas yang menentukan netral atau tidak."

Lihat videonya:

Sebelumnya, Ketua KPU, Arief Budiman engatakan, salah satu alasan KPU memberikan kisi-kisi pertanyaan debat ke kandidat sebelum debat digelar adalah supaya tidak ada paslon yang dipermalukan.

Jika pertanyaan diberikan secara spontan saat debat berlangsung, ada kemungkinan paslon 'diserang' dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak relevan.

"Kami tidak ingin ada paslon yang istilahnya dipermalukan atau diserang karena persoalan-persoalan atau pertanyaan-pertanyaan yang sangat-sangat teknis, tidak substantif," kata Arief di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).

Karni Ilyas Pertanyakan Kisi-kisi Debat Bocor Duluan, KPU: Kita Juga Belajar dari ILC

Arief mengatakan, sebagai penyelenggara pemilu, KPU ingin seluruh pihak menjaga martabat pasangan capres-cawapres.

Pengalaman debat pemilu, seringkali kandidat diberikan pertanyaan yang sangat teknis dan tidak penting.

Tujuannya hanya untuk menjatuhkan paslon.

Padahal, tujuan utama debat adalah untuk mengampanyekan visi-misi dan program capres-cawapres.

"Tujuan utama kampanye adalah menyampaikan visi-misi program kepada masyarakat sehingga masyarakat tahu paham dan menggunakan referensi itu sebagai cara dia untuk menentukan pilihannya," ujar Arief pada Kompas.com.

Jika visi-misi dan program paslon tak tersampaikan dengan baik, maka tujuan utama kampanye bisa dibilang tidak tercapai.

Arief menambahkan, rencana memberikan kisi-kisi ke kandidat sebelum debat bukan keputusan KPU semata.

Karni Ilyas Pertanyakan Kisi-kisi Debat Bocor Duluan, KPU: Percayalah Pak Karni, Ini yang Terbaik

Rencana tersebut telah disepakati KPU dengan tim kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 maupun 02.

Ada dua model lontaran pertanyaan dalam debat pertama Pilpres 2019.

Dua model itu, adalah model pertanyaan terbuka dan tertutup.

Model terbuka artinya, pertanyaan sudah lebih dulu diserahkan ke peserta sebelum penyelenggaraan debat.

Model ini memberi kesempatan bagi peserta debat untuk mendalami pertanyaan dan menyiapkan jawaban.

Namun, dari seluruh pertanyaan yang disusun, hanya ada beberapa pertanyaan yang akan dimunculkan dalam debat.

Rocky Gerung Bengong dan Pegang Kepala saat Komisioner KPU Paparkan Persoalan Kisi-kisi Debat

Peserta debat sendiri tidak akan diberi tahu pertanyaan yang benar-benar akan muncul.

Selain model terbuka, ada juga pola pertanyaan tertutup.

Pada model ini, masing-masing pasangan calon mengajukan pertanyaan ke paslon lainnya.

(TribunWow.com/Tiffany Marantika)