TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengungkapkan hubungannya dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto masih dekat.
Hal itu disampaikan Megawati Soekarnoputri alam acara "Megawati Bercerita", di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).
Awalnya, Megawati Soekarnoputri membahas terkait persoalan dengan partai lain yang bisa diselesaikan dengan cara melobi para politisi di meja makan.
• Kisahkan Perjuangan Mendirikan PDIP, Megawati: Tidak Sama dengan Partai Lain yang Tinggal Bikin
"Itu yang mau ditemui yang masih enggak setuju. Bawa deh ke restoran, ajak makan, ngobrol gitu," kata Megawati seperti dikutip TribunWow.com dari tayangan video di akun Facebook PDI Perjuangan.
"Kan saya suka dengerin itu bilangnya friend. Gimana nih friend, bro? Apa yang jadi persoalan ya? Gimana dong? Dilobi itu," ujar dia menambahkan.
Setelah itu, Megawati Soekarnoputri mengatakan hubungannya dengan Prabowo Subianto masih tetap baik meski berbeda pilihan politik pada Pilpres 2019.
Tak hanya itu, putri Sang Proklamator ini juga merasa heran dengan pendukung atau anak buah Prabowo Subianto yang terkesan 'menyerangnya'.
"Orang pada waktu itu bilang, kan saya pernah sama Pak Prabowo, terus ya karena enggak jadi toh, tapi kan tetap temenan (dengan Prabowo)."
"Jadi aneh gitu, tapi kok anak buahnya gitu ya? Terus aneh kenapa saya yang jadi di-bully ya?" kata Megawati.
"Padahal saya sama bosnya enggak ngapa-ngapain," imbuh dia.
Megawati mengungkapkan, hal itu dibuktikan saat keduanya bertemu di pertandingan pencak silat di Asian Games 2018.
Presiden ke-5 RI itu menuturkan, Prabowo harus berganti pakaian terlebih dahulu untuk menemuinya.
"Bayangkan lho Pak Prabowo bilang, 'betul ni Bu Mega mau datang? Iya pak', ini yang ngasih tau ke saya ini. Terus (Prabowo) bilang, 'wah kalau gitu saya mesti menghormati beliau, saya mesti ganti pakaian dulu', beliau ganti pakaian pencak silat itu lho," jelas Megawati.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri berjalan memasuki venue Pencak Silat Asian Games, Jakarta, Rabu (28/8/2018). (Kompas.com/YOGA SUKMANA)
• Fahri Hamzah Usulkan Tema Debat Capres Berdasarkan Ceramah Megawati Soekarnoputri
Lantas, Megawati mengatakan, salah seorang yang dekat dengan Prabowo menghampirinya dan menanyakan kapan dirinya bisa membuatkan nasi goreng.
Pasalnya, Prabowo merindukan nasi goreng buatan Megawati.
Demikian pula dengan Gus Dur yang kerap datang ke rumahnya hanya untuk makan nasi goreng bikinannya.
Hal itu, kata Mega, menunjukkan kedekatannya dengan para politisi meskipun mereka berbeda sikap.
"Dulu Gus Dur telepon, 'Mbak aku teko (datang) yo, nasi goreng, nasi goreng'.
Dia mesti minta nasi goreng.
Itu saya bikin sendiri lho," lanjut Megawati.
"Terus ada salah satu yang selalu dekat dengan beliau kan datang, 'mbak, lupa ya Pak Prabowo selalu suka nanyakan kapan ya Bu Mega janji ke bikinkan nasi goreng'," ujar Megawati.
"Kalau di antara pemimpin aja bisa begitu saya pikir, kenapa anak buahnya jadi begini, gitu lho, kenapa ya? Apa harus memang begitu."
"Bapak saya itu, secara politik bisa ada perbedaan tapi keluarga dan sebagainya itu bersahabat banget lho. Aneh makanya buat saya yang hidup dalam kekeluargaan seperti itu."
"Sekarang itu kayaknya lalu mau membelah diri, yang sono, yang sini gitu. Jadi sebetulnya mau jadi apa ya, saya sendiri mikir pemilunya dari 1955 tidak apa-apa, sekarang kok mau dibikin sepertinya tidak aman, sepertinya akan terjadi sesuatu. Kalau akan terjadi sesuatu terus apa yang mau bikin sesuatunya itu," kata Megawati.
Simak video selengkapnya di bawah ini:
Kisahkan Perjuangan Mendirikan PDIP
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri menceritakan PDIP sekarang telah menjadi partai yang besar, tapi tak banyak orang tahu seberapa susah mendirikan PDIP.
"Bukan main.Tidak sama dengan partai lain yang tinggal bikin. Bukan jadi merendahkan tapi memang seperti itu," ujar Megawati.
Ia melanjutkan saat dirinya akan jmenjadi Ketua Umum PDIP, gonjang-ganjing terjadi.
"Sering saya merasa menjadi manusi aneh di negara sendiri," ucap Megawati.
• Dengar Ceramah Megawati, Fahri Hamzah Usul Tema Debat: Jadikan Ini Materi Wajib
Dalam kesempatan itu, Megawati juga bercerita tentang pribadinya.
Mega mengungkapkan bahwa dirinya merupakan pribadi yang tidak bisa berpura-pura dan ia menyadari hal tersebut merupakan sisi negatif dari dirinya.
"Saya tidak bisa berpura-pura. Kalo saya tidak suka orang, saya panggil berdua saya gempur habis atau saya diamkan saat ketemu orang itu," ungkap Megawati.
Di akhir, ia berpesan kepada para mileneal yang hadir untuk mempunyai sikap bahwa sebagai bnagsa yang besar, ada tradisi susila luar biasa.
(TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)