Kabar Tokoh

Boni Hargens Diam saat Diminta Data oleh Fadli Zon, Pembawa Acara Akui Harus Undang Narasumber Lain

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Astini Mega Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat politik Boni Hargens dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon

TRIBUNWOW.COM - Perdebatan seru terjadi antara empat narasumber yang hadir di program acara TV One Menuju Istana, Jokowi Atau Prabowo, Rabu (2/1/2019) malam.

Empat narasumber tersebut yakni Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Politisi PAN Faldo Maldini, pengamat politik yang juga Direktur Lembaga Pemilih Indonesia Boni Hargens, dan Relawan Jokowi Mania Imannuel Ebenezer.

Keempatnya sempat terlibat debat seru terkait penanganan bencana yang dilakukan pemerintah pasca-tsunami yang menerjang beberapa wilayah di Indonesia dan di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) silam.

Namun, Faldo Maldini terlihat tak banyak berbicara saat rekannya saling serang dengan dua narasumber lain.

Perdebatan ini pun dirasa tak imbang karena narasumber yang diundang seharusnya sama-sama berasal dari anggota parlemen.

Begini Respon Jokowi dan Sandiaga Dengar Hoaks Puluhan Juta Surat Suara Pilpres 2019 Sudah Tercoblos

Mulanya, Fadli Zon mengatakan soal penanganan dan pencegahan bencana yang dianggap kurang memadai oleh pemerintah.

"Kita melihat dari proses penanganan dan pencegahannya terlihat proses tidak profesional, misalnya peringatan dini. Kalau kita mempunyai alat yang bisa mendeteksi (tsunami) kita bisa mencegah banyaknya korban, ternyata alatnya tak berfungsi," ujar Fadli Zon.

"Malah data yang kita temukan, dana untuk kebutuhan Basarnas juga banyak dipotong. Misalnya pembelian (alat) untuk peringatan dini itu menunjukkan komitmen pemerintah untuk penanganan bencana sangat lemah, justru anehnya ada penggelembungan di tanggap daruratnya bukan di pencegahannya," tambahnya.

Menanggapi argumen dari Fadli Zon, Immanuel menngatakan bahwa bencana yang terjadi tidak bisa diprediksi.

Sehingga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pemerintahan.

"Gini Tuan Fadli, Anda paham tidak kasus erupsi Banten itu dunia pun tidak mampu memprediksi kasus itu?," ujar Immanuel.

Pembawa Acara TV One Hentikan Debat Fadli Zon dan Relawan Jokowi karena Dianggap Menyerang Pribadi

"Dunia mana nih?," celetuk Fadli Zon.

"Siapapun dunia manapun, Amerika punya data kasus bencana Banten itu sangat tidak bisa diprediksi," sanggah Immanuel.

"Bung Fadli ini kalau punya persepsi yang baik lah, Bung ini politisi, apa yang dikatakan Bung ini akan diterima masyarakat," tambahnya.

"Iya bantah data saya," jawab Fadli Zon lagi.

"Sangat saya bantah sekali, anggaran itu persoalan teknis bukan substansi," sanggah Immanuel.

"Ini kebutuhan anggaran Basarnas tahun 2019 mencapai Rp 4,59 triliun tapi pemerintah memotongnya," kata Fadli Zon sambil membaca kertas yang ia bawa.

"Itu data kapan?," tanya Immanuel.

"Tahun 2018 dong," kata Fadli.

Diajak Faldo Maldini untuk Jalan-jalan ke Tanah Abang, Boni Hargens Tertawa dan Menepuk Jidat

Perdebatan saling serang pun terjadi antara keduanya, sehingga pembawa acara Indiarto Priadi menengahi dan menyudahi sesi keduanya.

Immanuel harus dihentikan oleh pembawa acara karena dianggap sudah menyerang pribadi, dengan menyebut Fadli Zon sebagai 'raja bohong'.

Indiarto lalu memberikan kesempatan pada Boni Hargens yang duduk di sebelah Immanuel.

Boni lalu menggunakan kesempatannya untuk berbicara dengan mengatakan hal senada dengan Immanuel.

"Pertama sih kalau mau fokus Bung Fadli bicara soal Basarnas, ya mungkin dari Basarnas harus diundang, kalau saudara saya Bung Noel melihat Bung Fadli penuh kebohongan saya pikir penafsiran itu bukan karena malam ini saja, tapi rentetan," katanya Boni Hargens.

"Saya ambil contoh kasus menjadi masalah seperti Ibu Ratna digebukin kemudian operasi plastik, tapi di dalam politik tidak ada kebetulan, semua dirancang, pertanyaannya di mana posisi Pak Fadli dalam perancangan itu," tambahnya.

Luapkan Emosi saat Wawancara, Ifan Seventeen Minta TV One Mendukungnya: Buat Apa Ada BMKG!

Merasa keluar dari topik yang dibicarakan, Indiarto kembali menengahi dengan mengatakan tujuan diadakan debat agar memberi pengetahuan bagi publik.

"Saya harap kita di dalam sini untuk memberi pengetahuan pada publik," kata Indiarto.

"Mas narasi politik ini sudah mengalami pendangkalan," protes Boni Hargens pada Indiarto.

"Sekarang kita dalami," jawab Indiarto.

"Kalau bisa diskusi ini kita mulai dengan data dan analisa objektif, nah Pak Fadli memulai dengan meyakinkan tapi datanya rapuh," kata Boni.

Merasa kembali diserang, Fadli Zon pun kembali mendebat.

"Yang mana yang rapuh Bung?," tanya Fadli Zon pada Boni Hargens.

Boni Hargens Tertawa dan Menepuk Jidat saat Diajak Faldo Maldini untuk Jalan-jalan ke Tanah Abang

"Kesimpulannya begitu kuat tapi datanya belum cukup, mestinya tadi dikeluarkan semua data itu tunjukkan kualitatif, kuantitatifnya," jawab Boni.

"Kuantitatif bukan kualitatif," sanggah Fadli Zon kembali.

Fadli Zon lalu mengemukakan soal data yang pernah dibahas dalam rapat DPR tahun 2018.

Merasa tidak pas membicarakan data yang ada di DPR karena Boni Hargens dan Immanuel bukan berasal dari parlemen, pembawa acara pun mengakui seharusnya ada narasumber lain untuk berdebat dengan Fadli Zon.

"Mungkin nggak pas di sini karena tidak termasuk dalam teknis," ujar Indiarto.

"Bukan, dia nggak siap untuk tema ini," debat Fadli lagi.

Indiarto lalu mengakui bahwa seharusnya pihaknya mendatangkan anggota DPR fraksi Partai Nasdem, Jhonny G Plate.

Karena dianggap tak seimbang, Indiarto pun menyadari situasi tidak nyaman.

Soal Surat Suara Tercoblos, Fadli Zon: Cuitan Andi Arief Hanya Minta Itu Dicek, Tak Ada yang Salah

"Memang seharusnya di sini ada Bung Jhonny Plate, ini adalah sebuah situasi yang tidak nyaman untuk semuanya," kata Indiarto.

"Saya bantu, Bung Noel tidak tahu karena tidak ada di saat yang sama. Saya harus stop," tambahnya.

"Lebih baik mereka ini bersiap-siap dulu untuk debat, membawa data," pungkas Fadli Zon.

Lihat videonya:

(TribunWow.com/Tiffany Marantika)