Pilpres 2019

Tim Prabowo-Sandi Yakin Dapat Mengubah 'Kandang Banteng' Jadi 'Lumbung PaDi'

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kantor Seknas Prabowo-Sandi di Jalan Adi Soemarmo No 299 Klodran, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (30/12/2018).

TRIBUNWOW.COM - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ingin mengubah anggapan terkait Jawa Tengah adalah basis pendukung PDI-Perjuangan dan partai-partai pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Mohamad Taufik, Rabu (2/1/2019).

Taufik menegaskan, timnya akan merubah Jawa Tengah menjadi basis pendukung Prabowo-Sandi.

"Stigma itu mau kami ubah di 2019. Stigma Jawa Tengah adalah kandang banteng akan kami ubah jadi tumbuhnya lumbung PaDi alias Prabowo-Sandi," kata Taufik.

Menurut Taufik, tidak ada hal yang tidak mungkin untuk dilakukan.

9 Lembaga Survei Sebut Jokowi Ungguli Prabowo, Fadli Zon: Kalau Meleset, Segeralah Membubarkan Diri

Hal itu termasuk juga merebut suara dari masyarakat Jawa Tengah.

Taufik lantas memberikan contoh di Pilkada 2017.

Ia mengungkapkan, dalam Pilkada 2017, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sempat dianggap remeh bahkan diprediksi tak akan lolos putaran pertama.

Namun, jelasnya, pasangan Anies-Sandi justru yang jadi pemenang Pilkada 2017 sehingga berhak menduduki posisi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Yang penting jangan pernah lelah konsolidasi dan turun ke bawah saja," kata Taufik.

Taufik mengatakan, untuk dapat merebut dukungan itu, maka timnya mendirikan posko di sejumlah daerah di Jawa Tengah, seperti di Solo Raya atau Karanganyar, Pekalongan, Semarang, dan Kendal.

Keempat posko juga sudah diresmikan secara bersamaan oleh calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno.

Menurut Taufik, di posko-posko tersebut nantinya akan ada pelatihan untuk relawan.

Contohnya, pelatihan untuk mendekati masyarakat di desa-desa.

"Karena kami menggarapnya itu desa. Jadi tim dari Seknas nanti akan turun ke desa-desa," ujar dia.

Sementara itu, diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno meresmikan posko pemenangan Prabowo-Sandi di Jawa tengah pada Minggu (30/12/2018) lalu.

Posko yang diberi nama Posko Sekretariat Nasional Soloraya itu terletak di Jalan Adi Soemarmo, Klodran, Colomadu, Karanganyar.

"Ini merupakan satu inisiasi dari Seknas (Sekretariat Nasional) pusat yang dipimpin oleh Mohamad Taufik yang akan membantu koordinasi dan mobilisasi gerak juang," kata Sandiaga Uno melalui keterangan tertulisnya, Minggu (30/12/2018).

Sandiaga mengatakan, posko tersebut berlokasi di Karanganyar karena dinilai dekat dengan wilayah lain di Jawa Tengah.

Diharapkan, pembuatan posko dapat membantu koordinasi kegiatan kampanye di Jawa Tengah.

"Mudah-mudahan ini menjadi tempat berkumpul dari para relawan yang bisa berkoordinasi untuk menjangkau wilayah perdesaan menyampaikan pesan dari Prabowo-Sandi," katanya.

Video Momen Unik Capres yang Terekam Kamera: Jokowi Kenalkan Satwa, Prabowo Berkelakar soal Tentara

Tanggapan Kubu Jokowi-Ma'ruf

Di sisi lain, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni, mengatakan bahwa adanya posko Prabowo-Sandi di Jawa tengah bukanlah ancaman bagi timnya.

"Bahkan kalau posko ( Prabowo-Sandiaga) itu di samping rumah Pak Jokowi, so what? Kami sama sekali tidak gentar," ujar Raja Juli Antoni ketika dihubungi, Senin (31/12/2018), seperti dikutip dari Kompas.com.

Ia meyakini jika keberadaan posko itu tidak bisa menentukan kemenangan untuk Prabowo-Sandi.

Pasalnya, ia tahu kalau Provinsi Jawa Tengah merupakan basis bagi pendukung Jokowi.

"Jadi sekali lagi saya kira tidak akan memiliki signifikansi yang besar atas pendirian posko itu," kata Raja.

Lakukan Kunjungan ke Makam Sunan Ampel, Sandi: Ekonomi Berbasis Keumatan Jadi Fokus Utama Kami

Selain itu, diberitakan Tribun Solo, Direktur Program TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Aria Bima berpendapat, pemindahan markas Prabowo-Sandi di Jateng adalah psywar untuk memecah konsentrasi pemenangan di Jatim dan Jabar.

"Itu hanya psywar saja, kita tidak mempersoalkannya," terang dia, Senin (24/12/2018).

Menurutnya, BPN Prabowo-Sandi hanya ingin memecah konsentrasi Jokowi-Ma'ruf yang tengah berusaha meraup suara penuh dari Jabar dan Jatim.

"Kami sudah memetakan dia (kubu sebelah) bermain pemindahan markas, wong sebenarnya sudah tahu kulitnya Jateng itu apa kok," ujarnya.

"Tetapi terima kasih deh, saya jadi lebih enak kerjanya karena dia seakan mencambuk kader banteng dan kader hijau, biru, kuning serta putih untuk bergerak lebih keras di lapangan," imbuhnya kemudian. (TribunWow.com)