TRIBUNWOW.COM - Tsunami yang menerjang Banten dan Lampung menyisakan cerita bagi Wakil Ketua Umum BEM KM IPB Surya.
Surya dan mahasiswa IPB lainnya menjadi bagian relawan yang menyelamatkan korban tsunami di Tanjung Lesung, Banten.
Surya bahkan menceritakan pertemuannya dengan Ifan Seventeen di lokasi terjangan tsunami.
Surya dan mahasiswa IPB lain awalnya tak mengetahui bahwa gelombang tinggi yang mereka lihat merupakan tsunami.
Surya dan temannya sempat kebingungan melihat banyak kendaraan lalu-lalang, serta banyak orang yang dilanda panik.
Sampai akhirnya, Surya menolong seorang ibu yang diturunkan dari sebuah mobil karena kelebihan muatan.
Ibu tersebutlah yang menjelaskan pada Surya dan anggota BEM IPB lainnya soal bencana tsunami yang sudah tejadi.
"Jadi ada warga yang turun ditempat kami itu dari mobil dia turun karena saking tidak muatnya kendaraan yang dipakai, mobilnya tidak muat akhirnya ibunya diturunkan ditempat kami, ibu itu penuh lumpur kemudian di bersihkan diamankan dulu dengan kondisi masih ketakutan dan tangannya kesakitan," katanya.
• Kisah Viral Polisi Peluk Pesepakbola Cilik yang Kehilangan Keluarganya saat Tsunami, Lihat Videonya
Melihat kondisi yang porak-poranda serta banyaknya korban yang berjatuhan, Surya dan anggota BEM IPB memutuskan untuk menolong.
Sekitar 20 menit perjalanan menuju lokasi bencana dengan menumpang kendaraan milik warga akhirnya mereka sampai dan melihat kondisi yang belum pernah mereka bayangkan sebelumnya.
Sesampainya di lokasi mahasiswa IPB itu pun menyisir pantai dan membantu melakukan evakuasi.
"Iya dari situ kami akhirnya ketemu sama mas Ifan Seventeen, disitu kami bertemu mas Ifan Seventeen dengan kondisi pakai kaos, celana pendek dan maaf kondisinya sangat pucat dan ternyata beliau baru saja menyelamatkan diri disana dengan kotak boks dari tengah pantai, jadi beliau terhantam arus kemudian terseret ke tengah pantai kemudian menyelamatkan diri ke pinggir pantai," katanya.
Bersama, warga dan relawan lainnya BEM KM IPB melakukan proses evakuasi hingga pukul 04.00 WIB pagi hari.
"Jadi prosesnya menyisir pantai, korban meninggal jenazahnya diangkat dkumpulkan disatu titik bangunan yang masih utuh waktu itu saung saung gitu, Kemudian kita naikan ke mobil warga dan mobil PMI," katanya.
Setelah itu sekitar pukul 04.00 WIB pagi hari mereka bersama warga dan korban selamat pun kembali ke pengungsian di labuhan.
Ucapan Terima Kasih Ifan Seventeen
Rasa terima kasih Ifan Seventeen sampaikan ke BEM KM Institut Pertanian Bogor terkait tsunami Selat Sunda.
Ketika itu sejumlah mahasiswa IPB turut memberi bantuan kepada Ifan seventeen.
Ifan Seventeen menjelaskan, sejumlah mahasiswa IPB yang tergabung dalam BEM KM IPB tengah mengadakan acara di sekitar lokasi.
Namun seiring tsunami menerjang Pantai Tanjung Lesung, sejumlah mahasiswa IPB itu seketika memutuskan untuk menjadi relawan.
Ifan Seventeen berterimakasih kepada BEM KM IPB yang turut membantu dirinya setelah tsunami menerjang pantai Tanjung Lesung.
Dijelaskan Ifan Seventeen, sejumlah mahasiswa IPB itu sempat meminjamkan ponselnya untuk mengabari keluarganya.
Tak hanya itu, sejumlah mahasiswa IPB itu juga turut memberikan tumpangan kepada Ifan Seventeen.
• BREAKING NEWS: PTWC Cabut Peringatan Tsunami di Filipina dan Indonesia
Hal itu diungkapkan Ifan Seventeen lewat Insta Story Instagramnya @ifanseventeen beberapa waktu lalu.
"Aku lupa ucapin makasih buat temen2 BEM KM IPB yang lagi farawell di sekitar kejadian, malah mutusin jadi relawan dadakan," tulis Ifan Seventeen.
"Makasih udah kasiin pulsanya buat nelfon ngabarin orang rumah pertama kalinya, udah numpangin pick up nya hujan2 sama2, udah kasi support pas di sana Makasih ya temen2," tambah Ifan Seventeen.
Di sisi lain, pengguna Instagram, @yazidah_ziya yang disinyalir seorang mahasiswa IPB sedikit menggambarkan situasi seusai tsunami menerjang pantai Tanjung Lesung.
Yazidah menjelaskan bahwa, usai tsunami Selat Sunda menghantam, rekannya di BEM KM IPB dan Ifan Seventeen ikut mengevakuasi korban.
Namun saat diajak untuk bergegas meninggalkan lokasi kejadian, Ifan Seventeen menolaknya.
Ifan Seventeen menolak ajakan sejumlah mahasiswa IPB lantaran ingin mencari istrinya Dylan Sahara.
"Masih terbayang malam itu mas Ivan sama temen-temen BEM KM IPB ikut evakuasi korban.
Beliau enggak mau kita ajak bareng naik bis kami untuk pulang, karena beliau mau mencari istrinya dulu," tulis Yazidah.
Seperti sebelumnya bahwa Ifan Seventeen menjadi korban tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018).
Ketika itu, Ifan Seventeen dan bandnya tengah manggung di tepi pantai Tanjung Lesung.
Tiga personel Seventeen pun meninggal dunia dihantam tsunami Selat Sunda.
Ketiga personel Seventeen tersebut di antaranya adalah Andi Seventeen, Bani Seventeen, dan Herman Seventeen.
Dari empat pesonel Seventeen, hanya Ifan Seventeen yang selamat dalam insiden tsunami Selat Sunda.
Namun, Ifan Seventeen harus kehilangan Istrinya tercintanya, Dylan Sahara.
Dylan Sahara meninggal dunia setelah tsunami Selat Sunda menerjang pantai Tanjung Lesung.
Ifan Seventeen Ungkap 3 'Penyelamat'-nya
Vokalis band Seventeen, Ifan Seventeen yang selamat dari sapuan ombak tsunami Banten, Sabtu (22/12/2018) ini mengucapkan terima kasih pada 3 penyelamatnya.
Diketahui, hanya Ifan Seventeen personel Seventeen band yang selamat dari tsunami Banten.
Pasalnya 3 orang sahabat Ifan Seventeen yang merupakan personel Seventeen meninggal dunia.
Ada Herman sang gitaris, Bani sang bassit, dan Andi sang drummer.
Ditambah lagi dengan istri tercinta Ifan Seventeen, Dylan Sahara yang juga ikut jadi korban meninggal bersama ratusan orang lainnya.
Ifan Seventeen lantas menceritakan sosok yang sudah menyelamatkannya dari terjangan tsunami Banten.
Menurut Ifan Seventeen, Allah sudah mengirimkan 3 penyelamat untuk bisa menyelamatkannya saat Ifan Seventeen hampir putus asa.
Lanjut Ifan Seventeen, salah satu penyelamatnya ini berupa kotak hitam.
Bahkan Ifan Seventeen terkatung-katung di lautan selama 2 jam.
"Sebenernya Allah mengirimkan tiga penyelamat waktu bencana kemarin.
Yang pertama, kotak hitam ditengah yang Allah kirimkan sebagai penyambung nyawaku saat aku terkatung2 ditengah laut selama 2 jam, dengan jarak hampir 1km dari bibir pantai bersama 3 orang lainnya
Walaupun sudah setengah mengapung, tapi masih mampu menjadi sandaran jari-jari kami saat kami benar2 kelelahan dan kehabisan nafas," tulis Ifan Seventeen dari akun Instagramnya @ifanseventeen, Jumat (28/12/2018).
Penyelamat yang kedua dan ketiga adalah 2 orang yang membawa Ifan Seventeen menuju rumah sakit.
Bahkan, 2 orang ini meski tak mengenal Ifan Seventeen secara pribadi, mereka tanpa segan memberikan bantuannya.
Mulai dari memberikan tumpangan, pakaian, hingga menyebarkan data kepaada para relawan untuk mencari sahabat dan istrinya yang masih hilang.
"Yang kedua dan ketiga adalah mas @episoemarna (kanan) dan bang @yusrankiyut (kiri), pertemuan tak sengaja di tengah jalan dan di ruang igd rumah sakit, ditengah kebingunganku, tanpa kendaraan, tanpa arah, tanpa uang sepeserpun yang aku pegang waktu itu.
Dengan keadaan yang tidak saling kenal, mereka dengan ikhlas memberikan waktu mereka 2 hari full, dari mengantarkanku kemanapun, memberikanku makanan, meminjamkan sarung dan pakaian, tas, obat2an, jaket yang mereka pakai saat aku kedinginan,
menyebarkan data kepada relawan tentang ciri-ciri istriku, sampai memberikan support moril dalam proses pencarian istri dan drummerku selama disana," tulis Ifan Seventeen.
• Kata sang Istri soal Kabar Nisan Bani Seventeen Hilang Dicuri Orang
Ifan Seventeen yang kini sudah kembali ke Jakarta pun tak lupa mengucapkan terima kasih atas kebaikan Epi dan Yusran.
"Mas Epi, bang Yusron, hanya Allah yang bisa membalas kebaikan mas Epi dan bang Yusron, ga akan cukup aku yang ngebales
Ya Allah ya Tuhanku, terimakasih atas kesempatan yang telah Engkau berikan, semoga semua yang selamat selalu dalam lindungan Allah SWT. Dan semua yang telah wafat diterima disisiMu yang paling mulia ya Allah, Al-fatihah," tulis Ifan Seventeen lagi. (*)