TRIBUNWOW.COM - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menuliskan cuitan terkait pendistribusian bantuan yang dari BNPB yang mengerahkan 3 armada helikopter.
Hal itu disampaikan oleh Sutopo melalui akun Twitter pribadinya @Sutopo_PN, Rabu (26/12/2018).
Awalnya Sutopo menuliskan mengenai bantuan untuk korban tsunami yang terjadi di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018).
Pada pendistribusian bantuan berupa logistik itu, BNPB kerahkan 3 helikopter untuk dibagikan di 7 desa di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten.
• Bantu Korban Tsunami Banten, Tim Pertamina Peduli Bagikan Bantuan Logistik dan LPG
Sampai saat ini, bantuan untuk korban tsunami akan terus dilakukan.
"Bantuan untuk korban tsunani Selat Sunda di Kecamatan Sumur Pandeglang terus dilakukan.
BNPB kerahkan 3 helikopter distribusikan bantuan.
7 desa di Kecamatan Sumur sudah terjangkau dan memperoleh bantuan logistik.
Bantuan akan terus disalurkan," tulis Sutopo.
Dari video yang diunggah oleh Sutopo, terlihat warga sedang bahu membahu menditribusikan bantuan yang diturunkan dari helikopter.
Selain itu tampak juga seorang tentara yang menjelaskan kegiatan tersebut yang sedang menyalurkan bantuan sembako dari BNPB untuk korban bencana tsunami di 7 desa.
"Kami di sini berada di Desa Kertamukti. Di belakang kami ada helikopter BNPB melaksanakan bantuan sembako untuk 7 desa yang akan diberikan sembakonya."
"Di sini dilihat masyarakat bahu membahu saling menolong untuk menyalurkan sembako ke warga-warga di 7 desa yang akan direncanakan oleh BNPB," ucapnya.
Dikutip dari Kompas.com, bantuan yang diberikan oleh BNPB sejak Kamis (25/12/2018) telah memberikan dana operasional aktivisi posko untuk Kabupaten Pandeglang sebesar Rp 500 juta.
Berdasarkan data dari BNPB, Pandeglang merupakan daerah paling parah terdampak tsunami.
Selain itu, sampai saat ini masih diperlukan sejumlah kebutuhan mendesak untuk para korban.
• Ikut Tangani Korban Tsunami di Selat Sunda, Pelni Kirim Bantuan Sembako hingga Pakaian
"Kebutuhan mendesak, satu, alat berat masih diperlukan tambahan. Apalagi di wilayah sumur masih membutuhkan alat berat," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa (25/12/2018).
"Bahan kebutuhan sehari-hari juga dibutuhkan, baik itu makanan, air bersih, sanitasi, layanan kehatan, selimut, tikar, tenda keluarga, peralatan dapur, bayi," imbuhnya.
Tak hanya bantuan logistik saja, Sutopo juga mengungkapkan jika bahwa para korban masih membutuhkan sejumlah keperluan, seperti tenda pengungsi, MCK, genset, BBM, penyembuhan trauma, hingga perbaikan listrik.
Dirinya menuturkan, upaya penyaliran bantuan masih terus dilakukan.
Bupati masing-masing daerah memimpin penanganan daerah di setiap wilayah yang mereka pimpin, dengan pendampingan gubernur bersama wakil dan pemerintah pusat.
BNPB, Polri, TNI, Basarnas, Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian ESDM, lembaga nirlaba, hingga relawan terlibat dalam upaya penanggulangan bencana.
Akibat bencana tsunami yang terjadi, BNPB mencatat hingga Selasa (25/12/2018) pukul 13.00, jumlah korban meninggal dunia meningkat menjadi 429 orang.
Jumlah itu meliputi korban di 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Serang, Pandeglang, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tanggamus.
Selain korban meninggal, tercatat 1.485 orang luka-luka, 154 orang hilang, 16.802 orang yang mengungsi di sejumlah daerah.
Jumlah tersebut kemungkinan masih akan terus bertambah seiring dengan proses evakuasi yang masih terus dilakukan.
(TribunWow.com/ Atri Wahyu Mukti)