Tsunami di Banten dan Lampung

Turut Berduka atas Tsunami di Banten dan Lampung, Mahfud MD: Tsunami Bisa Menimpa Siapa Saja

Penulis: Rinjani Alam Pratiwi
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahfud MD memang kerap membalas pertanyaan pengikutnya atau membahas hal-hal viral di media sosial dengan dibumbui humor. Melalui Twitternya Rabu (19/12/2018) ia mengaku diajari humor oleh Presiden keempat, Gus Dur.

TRIBUNWOW.COM - Bencana tsunami terjadi di Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12/2018) terus menjadi perhatian.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD turut mengungkapkan rasa belasungkawa melalui akun Twitter @mohmahfudmd pada Minggu (23/12/2018).

"Innaa lillaah wa innaa ilaihi raji'un, kita berduka atas musibah tsunami di Anyer. Kepada semua korban, tanpa membedakan asal usulnya, kita doakan semoga mendapat tempat yang baik di sisi-Nya. Tsunami adalah sunnatullah bekerjanya alam yang bisa menimpa siapa saja," tulis Mahfud MD.

Mahfud menghimbau untuk tidak terburu-buru mengatakan bencana tsunami merupakan azab dari Allah.

Istri Belum Ketemu, Ifan Seventeen: Pulanglah Sayang, Aku Kangen Banget

Menurutnya, kesimpulan seperti itu sama saja mengingkari sifat kasih sayang Allah.

"Jangan buru-buru bilang, bencana alam seperti tsunami itu adzab Allah karena kita banyak dosa.
Bilang begitu tidak tepat karena banyak orang baik dari berbagai komunitas yang tidak jahat yang juga jadi korban. Selain itu kesimpulan seperti itu menafikan sifat kasih saya Allah. Tsunami adalah sunnatullah bekerjanya alam," tulis Mahfud.

Mahfud juga menangapi komentar dari pengikutnya @GessyHGanie, yang mengatakan "Dan jangan juga GR selalu menyebut sebagai ujian karena ujian hanya pada yg beriman, sedangkan kita belum tentu demikian, Prof?!?."

Lantas, Mahfud membenarkan pernyataan tersebut dan mengatakan Allah Maha Pengasih, tidak mungkin mengazab dengan membabi buta.

Prihatin soal Tsunami di Banten, Michael Essien dan Mesut Ozil Turut Ucapkan Pesan Bela Sungkawa

"Betul. Saya sampaikan itu karena yang dulu (spt bencana Palu, NTB) dikontroversikan secara politik. Yang satu bilang adzab, yang lain bilang ujian. Padahal korbannya bercampur-campur aliran politiknya dan banyak orang baiknya. Allah maha pengasih, tak mungkin mengadzab dengan membabi buta. Itu sunnatullah," tulis Mahfud.

Dugaan Penyebab Tsunami di Selat Sunda

Dikutip dari Kompas.com, gelombang tsunami yang datang secara tiba-tiba di beberapa daerah di pesisir Selat Sunda telah menelan ratusan korban jiwa.

Detik-Detik Letusan Gunung Anak Krakatau yang Diduga Sebabkan Tsunami di Banten

Berdasarkan data sementara Minggu (23/12/2018) hingga pukul 16.00 WIB, tercatat korban meninggal dunia 222 orang, 843 orang luka-luka dan 28 orang masih belum ditemukan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menduga terdapat dua peristiwa yang mungkin dapat menjadi pemicu gelombang tsunami tersebut, yaitu aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang tinggi akibat faktor cuaca di perairan Selat Sunda.

Tetapi hal tersebut masih dalam proses penyelidikan oleh pihak terkait.

Sementara, Volkanolog Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr Mirzam Abdurachman dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, aktivitas Gunung Anak Krakatau akan terus menggeliat akhir-akhir ini, lebih dari 400 letusan kecil terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Halaman
12