TRIBUNWOW.COM - Bencana tsunami di Selat Sunda menerjang pantai di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan, pada Sabtu, (22/12/2018) malam, sekitar pukul 21.27 WIB.
Hingga saat ini, Minggu (23/12/2018) malam, Tim SAR Gabungan terus berupaya mengevakuasi korban meninggal maupun selamat.
Dikutip TribunWow.com dari tayangan Breaking News, tvOne, rekaman dari CCTV rumah warga berhasil merekam terjangan air ke perkampungan penduduk.
• Tsunami di Pandeglang Banten Pernah Diprediksi pada April 2018 oleh BPPT, Sempat Buat Resah Warga
Dalam rekaman itu, tampak air menerjang dengan kencang dan menyapu apa yang dilaluinya.
Pagar rumah yang terpasang CCTV juga tampak mudah diterjang gelombang yang datang.
Tak hanya puing-puing bangunan, benda-benda, ada pula jenazah korban yang ikut terbawa arus.
Selain itu, gelombang tsunami juga meluluhlantahkan acara yang tengah diadakan oleh PLN.
Kala itu, band Seventeen sedang menyanyikan sebuah lagu di panggung.
Saat memasuki lagu kedua, ombak besar tiba-tiba datang dari belakang panggung dan merobohkan panggung beserta isinya.
• 2 Personel Seventeen Meninggal Diterjang Tsunami, Ifan sang Vokalis: Andi Cepet Pulang, Aku Sendiri
Setelah itu terdengar suara teriakan dan beberapa orang berusaha menyelamatkan diri.
Vokalis Seventeen, Ifan yang selamat menuturkan kisahnya.
Saat ombak tsunami merobohkan panggung, Ifan mengatakan dirinya terlempar cukup jauh.
"Jadi saya kelempar cukup jauh, begitu saya nyebrang saya terapung-apung di laut sekitar hampir 2 jam," ujarnya.
Ia bercerita saat itu bandnya sedang menyanyikan lagu kedua.
"Itu lagu kedua, kita baru main lagu kedua, memang kita enggak tau apa yang terjadi tiba-tiba panggungnya terbalik, tergulung-gulung, nelen air lumpur banyak, kaki di atas kepala di bawah, besi di mana-mana, kepentok sana-kepentok sini, makanya memang banyak yang patah," tambahnya.
• 7 Fakta Tsunami Banten dan Lampung, Video Detik-detik Kejadian, Jumlah Korban hingga Kesaksian Warga
Ketika terapung di tengah laut, Ifan mengatakan dirinya sempat menyerah karena tak kunjung menyentuh pinggir pantai.
"Itu juga sudah hampir nyerah, begitu saya sampai di pinggiran yang saya cari keluarga dan teman-teman," tambahnya.
Ifan yang sudah sampai di bibir pantai lalu menemukan jenazah kerabatnya.
"Di pinggir pantai saya ketemu sama jenazahnya Mas Oki dan Mas Bani dalam keadaan terjepit dan ditolong warga," tambahnya.
Vokalis band Seventeen ini juga menegaskan saat itu evakuasi berjalan lambat sehingga banyak korban yang belum tertolong dan masih berada di pinggir pantai.
"Memang evakuasinya berjalan sangat lambat karena katanya banyak jalan terputus, mati lampu, dan hujan deras dan korbannya itu sepanjang jalan, jadi memang lambat sekali," tambahnya.
Upadate korban
Dilansir TribunWow.com dari Twitter Kepala Pusat Data dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Hingga Minggu (23/12/2018) pukul 16.00 WIB, korban meninggal berjumlah 222 orang.
Sedangkan jumlah korban luka-luka juga bertambah menjadi 28 orang, Minggu (23/12/2018).
Sementara 28 orang masih dinyatakan hilang.
Kerugian akibat tsunami Selat Sunda tersebut juga tercatat sebanyak 556 unit rumah rusak, 9 Unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, dan 350 perahu rusak.
• Istrinya Hilang di Hari Ulang Tahun, Ifan Seventeen: Aku Mau Ucapin Langsung, Cepet Pulang Sayang
Bantuan Segera Diturunkan
Satu di antara pihak yang tengah mengirimkan bantuan, adalah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, korban-korban akan dievakuasi terutama yang membutuhkan penanganan kesehatan.
"Kami sudah mengirimkan ambulans-ambulans dari Jakarta ke Anyer untuk membantu membawa korban dari sana yang memerlukan penanganan kesehatan," ujar Anies di Pulau Maju, Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (23/12/2018), dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, kata Anies, tim yang diturunkan juga menyisir lokasi-lokasi yang membutuhkan bantuan dan penanganan.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal (Pol) Tito Karnavian juga mengatakan, pihaknya mengirim sejumlah personel polisi untuk mengevakuasi korban tsunami di pesisir pantai Kabupaten Pandeglang, Banten.
"Kami dari Mabes Polri juga memberikam bantuan satuan Brimob, satu kompi, sudah di Banten, kalau nanti juga diperlukan bantuan Brimob SAR kami juga akan lihat kalau nanti diperlukan," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (23/12/2018).
Tito menambahkan, selain Brimob, Polri juga mengerahkan tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri untuk tenaga kesehatan.
(TribunWow.com/Roifah Dzatu Azmah)