TRIBUNWOW.COM - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengumumkan kapan lalu lintas di area Jalan Raya Gubeng, Surabaya dapat pulih kembali.

Hal itu disampaikan Kementerian PUPR melalui akun Instagram resminya @kemenpupr, Kamis (20/12/2018).

Menteri PUPR menargetkan lalu lintas dapat pulih kembali dalam waktu 3 sampai 5 hari kedepan.

Untuk mengatasi hal amblesnya Jalan Gubeng, Kementerian PUPR bekerja sama dengan Pemprov Jawa Timur dan Pemkot Surabaya.

Walaupun lokasi yang ambles tidak termasuk dalam ruas jalan nasional, Kementerian PUPR tetap fokus menangani agar sistem jaringan jalan tidak terganggu akibat peristiwa ini.

• Permohonan Maaf Tri Rismaharini atas Peristiwa Amblesnya Jalan Gubeng di Surabaya

"#KabarPUPR - Menyusul amblasnya Jalan Raya Gubeng, Surabaya pada Selasa (18/12) malam, Kementerian PUPR menargetkan lalu lintas dapat pulih dalam waktu 3-5 hari, bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya.

Meski lokasi yang amblas, yakni di depan Bank BNI, tidak termasuk ruas jalan nasional, Kementerian PUPR berfokus menangani agar sistem jaringan jalan tidak terganggu akibat peristiwa ini.

Rabu (19/12) pagi, Tim Geoteknik Pusjatan Balitbang dan Komisi Keselamatan Konstruksi telah diterjunkan untuk melakukan investigasi.

Diduga Jalan Gubeng amblas akibat adanya tanah di bawah jalan yang terambil oleh pekerjaan pembangunan rumah sakit.

#PUPRTanggap #PUPRsiapmelayani #InfrastrukturUntukIndonesiaMaju #PUPRSigapMembangunNegeri #jalangubengamblas," tulis akun Kementerian PUPR.

• Fakta-fakta Amblesnya Jalan Gubeng di Surabaya, Detail Penyebab hingga Pengalihan Arus Lalu Lintas

Sepeti dikutip TribunWow.com dari Tribunjatim.com, Pemkot Surabaya menduga kejadian tersebut dikarenakan akibat kesalahan konstruksi proyek di RS  Siloam.

Kesalahan proses konstruksi di proyek tersebut mengakibatkan Jalan Gubeng di Surabaya ambles.

Kepala Bappeko Surabaya Ery Cahyadi juga mengatakan hal sama bahwa Jalan Raya Gubeng yang ambles itu diduga karena kesalahan proses konstruksi.

"Diduga dinding penahannya dari proyek basemennya tidak kuat. Kita ada gambar terakhir dari pengerjaan proyek itu, di gambar laporan itu dinding penahan yang berlubang," kata Eri yang diwawancara di lokasi, Selasa (18/12/2018).

Menurutnya, dinding penahan beton seharusnya tidak boleh berlubang. Melainkan harus rapat dan padat.

Lubang jarak di diding penahan tersebut yang diduga kuat menjadi penyebab amblesnya Jalan Gubeng.

"Dari empat sisi dinding penahan basemennya itu, kurang satu sisi yang belum dikerjakan. Itu yang membuat longsor sampai ke jalan, tanah jalan itu ketarik," kata Eri.

(TribunWow.com/Atri Wahyu Mukti)