TRIBUNWOW.COM - "Tipe letusan Merapi kan ada dua, eksplosif dan efusif. Untuk ciri khasnya Merapi, letusan efusif, ditandai dengan pertumbuhan kubah lava, lalu ada guguran, dan awan panas. Itu dominannya Merapi," kata Hanik Humaida, Kepala BPPTKG, saat ditemui media di kantor BPPTKG, Rabu (19/12/2018).
"Itu (guguran lava) sebenarnya hal yang biasa, fenomena biasa pada saat terjadi pertumbuhan kubah lava," tegasnya kepada Kompas.com, Minggu (16/12/2018).
Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menetapkan status Gunung Merapi menjadi waspada melalui situs resminya merapi.geologi.esdm.go.id
• Gunung Merapi Luncurkan Lava Pijar ke Hulu Kali Cendol pada Minggu Malam
Dilansir Tribunwow.com dari TribunJogja.com, Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran lava yang menimbulkan pendar cahaya, Rabu (19/12/2018).
Foto yang diambil dari CCTV BPPTKG Yogyakarta di Puncak gunung menunjukkan guguran dengan kepulan asap cukup tebal. BPPTKG pun menetapkan status aktivitas Merapi tetap di level 2.
BBPTKG pun selalu memberi informasi berkaitan tentang perkembangan terbaru aktivitas Merapi melalui akun media mereka di FB, IG, dan Twitter.
• Gunung Merapi Gugurkan Lava hingga Empat Kali dengan Jarak Luncur 300 Meter
Diberitakan sebelumnya, guguran dan luncuran lava pijar mengarah ke hulu Kali Gendol, dan terlihat jelas dari Dusun Balerante, Kemalang, Klaten.
Info terjadinya luncuran lava pijar ini disampaikan Indriarto dari Pusdalops BPBD Klaten melalui Tribun Jogja.
Guguran dan luncuran lava pijar tersebut menimbulkan suara cukup kencang, namun warga dusun Balerante tetap beraktivitas seperti biasa.
"Tiga hari lalu juga kedengeran mas suara gludug-gludug. Tapi tanah nggak sampai getar di sini," kata Sunarti, warga Balerante kepada Tribun Jogja ditemui saat hendak merumput ke bukit seberang Kali Talang.
• Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava Sebanyak 4 Kali dan Mengarah ke Hulu Kali Gendol
Luncuran lava pijar pada bulan ini dimulai Minggu (16/12/2018) malam. Sebelumnya peristiwa yang sama terjadi 22 November 2018.
BPPTKG Yogyakarta merekomendasikan 3 km dari puncak Gunung Merapi tidak diperbolehkan ada aktivitas.
Lihat juga videonya di bawah ini:
(TribunWow.com/Laila Zakiyya)