Kabar Tokoh

Tanggapi Pernyataan Prabowo, Fadli Zon: Jangan Jadi Imam Salat untuk Pencitraan Politik

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon memberikan tanggapan soal pernyataan calon presiden Prabowo Subianto terkait tantangan yang diajukan pada dirinya untuk menjadi imam salat.

Hal tersebut disampaikan Fadli Zon melalui laman Twitter miliknya @fadlizon, Selasa (18/12/2018).

Fadli Zon mengaku setuju dengan apa yang disampaikan oleh Prabowo.

Menurutnya, imam salat memang harus diserahkan kepada yang memiliki ilmu agama lebih baik.

Habib Bahar bin Smith Diperiksa Polisi terkait Dugaan Penganiayaan 2 Remaja

Ia juga setuju jika Prabowo tak perlu berpura-pura memiliki ilmu agama tinggi hanya untuk pencitraan.

"Imam sholat memang harusnya diserahkan pada mereka yang berilmu agama lebih baik.

Jangan pura-pura punya ilmu agama lebih tinggi dan minta-minta jadi imam sholat untuk sebuah pencitraan politik murahan," kicau Fadli Zon.

 

 

Soal Pidato Indonesia Punah, Fahri Hamzah: Prabowo Harus Mengurai Solusi secara Lebih Nyata

Pernyataan Fadli Zon itu, menanggapi unggahan akun Twitter @RajaPurwa, pada Selasa (18/12/2018), soal Prabowo Subianto yang memberikan jawaban atas tantangan yang diajukan pada dirinya untuk menjadi imam salat.

Prabowo mengungkapkan jawabannya itu saat berpidato di Konferensi Nasional Gerindra, Senin (17/12/2018).

Pidato Prabowo itu disiarkan langsung di akun Youtube Gerindra TV, namun, akun @RajaPurwa mengunggah video potongan pernyataan Prabowo itu di Twitternya.

Dalam video itu Prabowo mengatakan bahwa dirinya belum pantas menjadi imam salat.

"Ya saya merasa tahu diri betul? yang jadi imam ya orang yang harus lebih tinggi ilmunya, saya tidak takut mengakui, saya merasa tidak pantas menjadi imam salat," ujarnya.

Ketua Umum Gerindra ini menegaskan dirinya lebih memilih mengikuti orang yang tinggi ilmunya.

"Lebih baik saya mengikuti orang yang lebih tinggi ilmunya daripada saya, untuk apa saya bohong, untuk apa saya pura-pura kepada kalian," tambahnya.

Tonton videonya di bawah ini pada menit ke 2:48:00.

Diketahui, tantangan untuk memimpin salat itu diungkapkan oleh mantan kader Gerindra, La Nyalla.

Diberitakan TribunWoW.com sebelumnya, La Nyalla melontarkan sejumlah pernyataan yang kontroversial.

Satu di antaranya yakni dirinya menantang Prabowo untuk menjadi imam salat.

"Pak Prabowo berani suruh mimpin salat? Nggak mungkin berani, ayo kita uji keislamannya Pak Prabowo, ayo suruh baca Al Fatihah, suruh baca Al Ikhlas, suruh baca bacaan salat, kita semua jadi saksi," kata La Nyalla, Selasa (11/12/2018), seperti dilansir dari saluran Youtube Info Update Setiap Hari.

Selain tantangan memimpin salat, mantan politisi Gerindra yang kini merapat ke kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin itu memberikan sejumlah pernyataan kontoversial lainnya.

La Nyalla mengaku sebagai penyebar isu Jokowi PKI, Jokowi beragama Kristen, dan sejumlah isu buruk lainnya.

"Memviralkan bahwa Pak Jokowi bukan PKI saya sudah minta maaf dan saya sudah mengakui bahwa saya yang sebarkan PKI itu, saya yang ngomong Pak Jokowi PKI," kata La Nyalla seperti yang dikutip TribunWow.com dari tayangan saluran Youtube Metrotvnews pada hari Selasa.

Andi Arief Sebut Ada Keterlibatan Polda dalam Perusakan Atribut Demokrat, Kapolda Riau: Hati-hati

"Saya yang mengatakan Pak Jokowi itu Kristen, agamanya enggak jelas, tapi saya sudah minta maaf karena saya bukan oposisi."

"Pada saat itu wajar namanya oposisi kan apa saja dihajar, karena sekarang saya bukan oposisi saya harus taubat."

"Kalau ada orang yang masih percaya ya silakan, saya anggap dia orang bodoh saja, saya anggap pertama dia masih cinta sama calonnya dia, kan kalau kita sudah gelap mata kan enggak ada urusan, dia tutup seperti waktu saya tidak mendukung Pak Jokowi."

"Saya fight untuk mendukung Si Prabowo salahnya Prabowo itu saya tutupi semua. Loh saya tau Prabowo, kalau soal Islam lebih hebat Pak Jokowi," imbuh La Nyalla.

Mengutip Tribunnews.com, La Nyalla bahkan juga memaparkan jika dirinya akan memotong lehernya jika Prabowo menang di Madura saat Pilpres 2019.

“Pak Jokowi itu ahli puasa. Makanya pantas 2014 menang. Orang Indonesia yang berdoa semoga diberikan pemimpin dan presiden terbaik. Yang dikasih kan Pak Jokowi. Berarti kan Pak Jokowi orang baik,” kata La Nyalla yang dikutip dari Tribunnews.

“Potong leher saya kalau Prabowo menang di Madura. Sebab dulu Prabowo menang karena orang percaya bilang Pak Jokowi PKI. Begitu ini dibuka bahwa itu tidak benar sama sekali. Akan kebalik," tuturnya.

Lihat videonya:

(TribunWow.com)