TRIBUNWOW.COM - Anggota Timses Prabowo-Sandi Ahmad Riza Patria meminta agar kubu Jokowi-Ma'ruf yang merupakan saingannya tidak usah bersikap berlebihan menanggapi kritik yang diberikan oposisi.
Hal tersebut disampaikan Riza dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam yang tayang di tvOne, Jumat (14/12/2018).
Menurutnya, di Indonesia yang adalah negara demokratis, wajar saja jika pihak oposisi memberikan kritik.
"Yang namanya oposisi itu ya tugasnya memberikan kritik. Yang namanya eksekutif itu ya bekerja, sesuai dengan Undang-Undang, program dan angaran yang disetujui oleh DPR," ujarnya.
"Jadi jangan baper (terbawa perasaan). Jangan berlebihan, seperti anti kritik. Baru kritik begitu aja sudah gelagapan, 'kita sekarang harus menyerang'. Apa sih yang mau diserang? Kaya ada apa saja," ungkap Riza.
• Djarot Sebut SBY Tak Bangun Sumut, Sekjen Demokrat: Turun di Bandara Kualanamu dan Silangit?
Riza kemudian membandingkan saat PDIP menjadi oposisi di zaman pemerintahan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Padahal dulu waktu PDIP sama Gerindra, mohon maaf, waktu kita mengkritisi pak SBY sepuluh tahun, wah lebih dahsyat, lebih hebat," ucapnya.
"Ini baru sedikit saja sudah kaya ada apa saja gitu. Padahal kita nggak begitu," imbuhnya.
Menanggapi pernyataan Riza, anggota Timses Jokowi-Ma'ruf Amin Arteria Dahlan lantas mempertanyakan soal maksud dari kata-kata baper.
Menurut Arteria, kubu petahana tidak baper.
Pihaknya hanya memberikan klarifikasi saja.
"Silahkan saja negative campaign, tapi harus ada basenya. Basenya itu data, basenya terukur dan dapat dibuktikan," ujarnya.
"Yang ini kan tidak, lemparkan isu, lari. Lemparkan isu lagi, lari. Perkara benar atau salah nggak ada urusan," sambungnya.
• Ketua DPD PDIP Riau Tegaskan Perusak Atribut Demokrat Bukan Kader atau Simpatisan Partainya
Arteria lantas meminta agar kubu oposisi tidak mempertontonkan hal seperti itu ke publik.
"Yang kita pertontonkan bagaimana politik yang membangun peradaban, yang mempersatukan, yang tidak berupa teror dan membangun kecemasan," pintanya.
"Saya berharap dengan kita membangun politik ini, kita bolehlah beda pasangan calon yang kita usung, tapi kita punya satu kepentingan."
"Yaitu membawa bangsa ini kedepan menjadi lebih baik lagi. Membawa bangsa ini bersaudara, walaupun dalam pelangi perbedaan," paparnya.
Diketahui, strategi menyerang timses Jokowi-Ma'ruf santer dibicarakan pasca Ketua Timses Erick Thohir mengungkapkan kata-kata tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, Erick mengatakan jika pihaknya yang tadinya defensif, akan lebih ofensif terhadap kubu lawan.
"Sekarang kami bersama-sama solid, yang tadinya defensif kami menganggap ini juga merupakan kampanye yang baik"
"Tapi, karena kemarin kami sudah diserang bahkan ada kampanye PKI segala, jadi mau tidak mau kami harus ofensif sekarang," ungkapnya.
• PARA Syndicate Sebut Elektabilitas Prabowo-Sandi Meningkat karena Meniru Pola Blusukan Jokowi
Erick mengungkapkan jika timnya akan secara agresif bergerak menangkal kampanye hitam yang menjelekkan Jokowi-Ma'ruf.
"Kami bergerak, karena apa? Pak Jokowi, kan, sudah bilang, sabar, sabar, sabar. Nah sama, kami juga sama sabar. Tapi sekarang bergerak. Karena apa? Semua buktinya faktanya ada, jangan sampai nanti kami dianggap melakukan hal-hal yang enggak baik," lanjut Erick. (*)