TRIBUNWOW.COM - Beredar sebuah video pengakuan seorang yang menjadi pelaku perusakan bendera dan baliho Partai Demokrat di Riau pada Sabtu (15/12/2018) di media sosial.
Sejumlah akun di media sosial terutama di Twitter membagikan video pengakuan seorang pelaku perusakan atribut Partai Demokrat itu.
Satu di antaranya politisi Partai Demokrat, Jansen Sitindaon yang membagikan ulang (re-tweet) di akun Twitternya, @jansen_jsp.
Video itu awalnya diunggah seorang netizen dengan akun @Silvy_riau pada Sabtu (15/12/2018).
"TERCYDUK
Pengakuan Salah Seorang PERUSAK Spanduk @PDemokrat dan pak @SBYudhoyono di RIAU
Mengaku disuruh Kader Partai PETAHANA," tulis akun @Silvy_riau.
Dalam video berdurasi satu menit itu, seorang pria yang mengenakan baju hitam lengan panjang sedang diinterogasi oleh sekelompok orang.
Sekelompok orang itu ingin membawa pria yang merusak atribut Demokrat itu ke polisi.
Namun sebelumnya, sekelompok itu meminta agar pria itu mengakui perbuatannya.
Dalam video itu, pria itu mengaku dirinya telah disuruh seorang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk merusak atribut Partai Demokrat.
"Orang PDI nyuruh kau?," ujar penginterogasi.
"Iya, Pak," kata si pelaku.
"Siapa namanya?" tanya penginterogasi.
"Bang Budi, pak," jawab pelaku perusakan atribut Partai Demokrat itu.
"Budi Toyo panggilannya pak," imbuh dia.
Pelaku perusakan bendera dan baliho Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau pada Sabtu (15/12/2018). (Capture Twitter/@GuruKaWe)
• Atribut Demokrat Dirusak di Riau, Deretan Atribut Parpol Lain Justru Terpasang dengan Baik
• Ditangkap Polisi, Perusak Atribut Partai Demokrat Sebut Dirinya Disuruh Orang Partai Tertentu
Saat ditanya siapa Budi Toyo, pria itu mengakui jika Budi Toyo merupakan orang suruhan PDI-P.
"Abang-abang yang ngajak aku bang. Dia orang-orangnya, dia pun orang-orang suruhan PDI juga pak," jawab pria itu.
Pria itu juga mengakui, pelaku perusakan bendera dan baliho Partai Demokrat berjumlah 35 orang.
"Inilah Pelaku Pengrusak APK Partai Demokrat mengaku disuruh oleh pengusung petahana," tulis akun Twitter @GuruKaWe.
Capture video pengakuan pelaku perusakan baliho dan bendera Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/12/2018). (Capture Twitter/@GuruKaWe)
Bantahan PDI-P
Hasto Kristiyanto (Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan)
Diberitakan Tribunnews, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto merespons adanya tuduhan kader partai berlambang banteng moncong putih itu merobek bendera Partai Demokrat.
Berbicara di hadapan kader partainya, Hasto mengatakan setiap kader harus berdisiplin diri, perilaku, berbicara.
"Jadi kalau ada yang mengatakan, di Pekanbaru sana, kita dituduh 'kader PDI Perjuangan ada yang merusak bendera Demokrat', itu bukan watak, itu bukan karakter PDI Perjuangan," ujar Hasto dalam acara konsolidasi PDI-P di Stabat, Kota Langkat, Sumatera Utara, Sabtu (15/12/2018).
Berkaca dari hasil survei, Hasto menerangkan, PDI-P tak punya irisan persaingan dengan Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Irisan PDI-P adalah dengan Gerindra.
Survei menunjukkan juga bahwa ada banyak parpol yang beririsan dengan Gerindra.
Yakni PD, PAN, Nasdem, dan Golkar.
"Jadi tidak ada relasinya, yang menuduh kita dengan tindakan tercela tersebut," tutur Hasto.
Ia pun menyinggung peristiwa penyerangan kantor PDI-P pada peristiwa 27 Juli 1996 (Kudatuli).
"Tapi kita tidak bermelodrama saudara-saudara sekalian. Kita tidak menuduh yang lain, kita menempuh jalur hukum," ucap Hasto.
• Atribut PD Dirusak, AHY: Ada Bendera Golkar, NasDem, PSI, dan PDIP, yang Dirusak Hanya Demokrat
Karena itu, ucap Hasto, kalau ada yang menuduh PDIP m menurunkan atribut pihak lain, dia tidak mengetahui sejarah PDI-P.
"Yang mencoba dihancurkan pun, kita menempuh jalur hukum. Kita tidak menangis di hadapan rakyat. Kita justru meneguhkan mental kita, untuk berjuang," kata Hasto.
"Namanya partai (suara) turun, jangan salahkan pihak lain. Namanya elektabilitas partai turun, kembali refleksi ke dalam,".
"Apakah ada kesalahan-kesalahan yang dilakukan partainya? Ketika ada partai yang berkomitmen memberantas korupsi, lalu mengatakan tidak pada korupsi, tapi kemudian korupsi juga," ujar Hasto.
Hasto tak mau kader partainya larut dengan melodrama demikian. PDI-P lebih merasa perlu memastikan setiap kader berdisiplin agar perolehan suara di Pemilu 2019 bisa meningkat.
"PDI Perjuangan menang pada pada tahun 2014 karena kerja keras kita. Karena kita tahan 10 tahun berada di luar pemerintahan, karena kita yakin kekuatan kita, kekuatan yang berdikari. Itulah kepercayaan bersama PDI Perjuangan," ujarnya.
"Untuk itu, dengan kepercayaan itu, kita tetap setia pada jalan Pancasila."
Sebelumnya, bendera dan spanduk Partai Demokrat yang dipasang di ruas jalan Kota Pekanbaru, Riau dirusak orang tak dikenal.
Elite Partai Demokrat yang tengah berada di Pekanbaru menemukan bendera dan spanduk itu sudah rusak pada Sabtu (15/12/2018) pagi ini.
Spanduk yang dirusak salah satunya yang dipasang di depan Hotel Pangeran, tempat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan menginap.
Polisi Tangkap Satu Pelaku
Dikutip dari Kompas.com, aparat kepolisian telah menangkap seorang pelaku perusakan atribut Partai Demokrat di Riau, Sabtu (15/12/2018).
"Satu orang laki-laki diamankan berinisial HS. Laporan (perusakan) diterima Polresta Pekanbaru," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, Sabtu
Satu orang terduga pelaku yang diamankan, sambung dia, saat ini masih diperiksa lebih lanjut.
"Masih diperiksa oleh penyidik," tutup Narto.
(TribunWow.com/ Rekarinta Vintoko)