TRIBUNWOW.COM - Bendera dan spanduk Partai Demokrat dipasang di ruas jalan Kota Pekanbaru Jumat (14/12/2018).
Namun tak sampai satu hari terpasang, ada sekelompok orang tak dikenal yang justru melakukan perusakan atribut tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, elite Partai Demokrat yang sedang berada di Pekanbaru menemukan bendera dan spanduk sudah dalam keadaan rusak Sabtu (15/12/2018) pagi.
Spanduk yang rusak tersebut di antaranya yang terpasang di depan Hotel Pangeran, tempat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan menginap.
Selain itu, perusakan juga dilakukan oleh orang yang tidak dikenal di depan Gedung DPRD Riau.
Mendapati kabar tersebut, SBY dan rombongan langsung melakukan pengecekan.
Di dekat bendera dan spanduk yang dirusak tersebut, ada sederet bendera dari partai lain yang justru terpasang dengan baik.
• Atribut PD Dirusak, AHY: Ada Bendera Golkar, NasDem, PSI, dan PDIP, yang Dirusak Hanya Demokrat
Hal tersebut dijelaskan oleh Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari.
Bendera dan spanduk yang terpasang tersebut yakni milik Partai Golkar, PSI dan PDI-P.
"Bendera Partai Golkar, PSI dan PDI-P tetap berdiri," kata Imelda Sabtu (15/12/2018).
Atas kasus ini, Partai Demokrat sudah melaporkan perusakan tersebut kepada Polresta Pekanbaru.
Imelda lantas menjelaskan bahwa ada puluhan pelaku yang diduga melakukan perusakan tersebut.
"Ada 35 orang pelaku menurut pengakuan 1 orang yang tertangkap dan saat ini sedang dalam pemeriksaan Polresta Pekanbaru," kata Imelda.
Imelda juga menjelaskan perusakan tersebut merupakan unsur kesengajaan.
"Perobekan bendera dan baliho dilakukan dengan sengaja," tegas Imelda.
• Komentari Pernyataan SBY, Fahri Hamzah: Beda sama yang Panik karena Gagal
Ada ribuan spanduk dan bendera yang dirusak.
Selanjutnya, semua spanduk yang rusak tersebut diturunkan karena kondisinya sangat tidak layak.
Banyak baliho yang bergambar SBY dan Ani Yudhoyono yang robek dan jatuh ke tanah.
Bahkan Imelda kembali menjelaskan foto SBY dengan sengaja dirusak.
"Foto SBY sengaja dicabik-cabik," kata Imelda.
Bendera dan spanduk yang rusak tersebut dibiarkan berserakan di dekat lokasi pemasangan spanduk.
Namun ada juga beberapa atribut yang dibuang dan dilemparkan ke parit dan selokan.
Kekecewaan SBY
Mendengar kabar ada ribuan atribut Partai Demokrat yang dirusak, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono langsung meninjau lokasi untuk memastikan kabar yang beredar.
Saat sampai di lokasi, SBY terlihat kaget dan juga menyampaikan kekecewaannya.
"Dengan hati yang sedih, saya melihat hampir semua atribut Partai Demokrat dicabut dan dipotong hingga berserakan di jalan," ucap SBY Sabtu (15/12/2018).
Presiden keenam RI tersebut mengelus-elus dadanya melihat kondisi atribut partainya rusak parah.
"Ini menyayat hati," kata SBY dikutip dari Kompas.com.
SBY mengaku sempat tak percaya atas kejadian tersebut, lantaran selama 10 tahun ia menjadi presiden, ia mengenal warga Riau mempunyai sikap yang baik.
• Ketua TKN Jokowi Erick Thohir Berharap Polisi Usut Tuntas Pelaku Perusakan Baliho SBY dan Demokrat
Menurut SBY, warga Riau juga saling menghormati dan menghargai dalam urusan politik.
"Namun setelah saya cek ke lokasi, kejadian ini betul-betul terjadi. Bukan hoaks ataupun fitnah," sambung SBY.
SBY mengaku lebih baik mengalah daripada melihat kondisi perusakan tersebut.
"Kita lebih baik mengalah daripada menyaksikan atribut yang tidak bersalah dirobek, diinjak dan dibuang ke selokan," terang SBY.
"Sama artinya merobek saya, menginjak saya dan membuang saya ke selokan," sambungnya.
Namun mantan presiden RI ini tetap sabar dalam menghadapi masalah perusakan atribut partai yang dipimpinnya.
"Saya sempat tafakur dan mengadu kepada Allah SWT apa sebenarnya yang terjadi." ucapnya.
SBY juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak sedang berkompetisi dalam Pilpres sehingga kejadian perusakan itu sangat disayangkan.
"Karena saya ini bukan capres. Saya tidak berkompetisi dengan Bapak Presiden Jokowi." jelasnya.
Ia menegaskan bahwa dirinya hanya merupakan seorang pemimpin partai.
"Saya sebagai pemimpin Demokrat, berikhtiar, berjuang dengan cara-cara yang baik, sesuai yang diatur dalam konstitusi dan undang-undang," ujar SBY.
Melihat kondisi spanduk dan bendera yang rusak dan berserakan, SBY kemudian meminta Sekjen dan pimpinan Partai Dmeokrat di Riau dan Pekanbaru untuk menurunkan semua atribut Partai Demokrat tersebut.
"Lebih baik kita mengalah saja. Saya minta pimpinan Demokrat di Riau dan Pekanbaru untuk menurunkan atribut daripada dirusak," jelas SBY.
• SBY Menahan Tangis Lihat Atribut Demokrat Dirusak di Antara Bendera Golkar, PDIP, Dan PSI yang Utuh
Kekecewaan Ani Yudhoyono
Kekecewaan kasus perusakan atribut Partai Demokrat tersebut juga dirasakan oleh Ani Yudhoyono.
Kekecewaan tersebut ia sampaikan melalui akun media sosialnya.
Dalam unggahannya pada akun @aniyudhoyono Sabtu (15/12/2018) ia menunjukkan sebuah foto saat SBY dan sejumlah elite Partai Demokrat sedang mengecek kondisi atribut yang rusak di lokasi kejadian.
"Saya sangat sedih hal begini terjadi di Pekanbaru, Riau."
"Ribuan baliho yang mengucapkan selamat datang terhadap kunjungan Pak SBY & saya, termasuk bendera Demokrat (di tengah puluhan ribu baliho Pak Jokowi & bendera-kader Partai lain) dirusak, disobek-sobek & dibuang ke parit-parit."
"Adakah negeri tercinta ini sudah berubah? Adakah aksi-aksi kekerasan & kedzaliman seperti ini bakal mewarnai Pemilu 2019 yang seharusnya berlangsung damai, jujur dan adil?" tulis Ani Yudhoyono.
(TribunWow.com/ Nila Irdayatun Naziha)