Kabar Tokoh

Soal Pernyataan La Nyalla, Raja Juli Antoni: Isu Dibuat oleh Orang yang Merasa Layak Memimpin Negara

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga adalah Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni ketika memberikan keterangan pers di Kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat (1/6/2018).

TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni, angkat bicara soal pernyataan kontroversial La Nyalla Mattalitti.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Antoni memberikan apresiasinya karena La Nyalla telah mengakui perbuatannya yang menyebarkan kabar bohong terkait Presiden Jokowi adalah PKI.

"Saya mengapresiasi pengakuan Pak La Nyalla ya. Dalam tanda kutip, ini adalah pertobatan dari orang yang selama ini telah menyebarkan hoaks tentang Pak Jokowi," ujar Antoni, Kamis (13/12/2018).

Namun, menurut Antoni, masih banyak La Nyalla lainnya yang hingga saat ini masih belum "bertaubat".

"Problem selanjutnya adalah bagaimana dengan seratus, seribu, atau sejuta La Nyalla lain ya yang belum bertobat? Belum mengakui kesalahannya kan mereka? Saya sih berharap mereka juga segera bertobat," ungkapnya.

Tanggapan Fahri Hamzah dan Airlangga Hartarto terkait Pengakuan La Nyalla soal Isu Jokowi PKI

Atas pengakuan La Nyalla, jelas Antoni, maka diketahui bahwa kabar bohong soal Jokowi memanglah sengaja dibuat, direncanakan, dan disebarluaskan secara sistematis.

Namun, Antoni mengatakan, ada hal yang lebih penting daripada La Nyalla mengakui dan memberikan klarifikasi kepada masyarakat terkait kabar bohong itu.

Menurutnya, yang jauh lebih penting adalah kesadaran publik bahwa isu tersebut dibuat oleh siapa.

"Tapi, yang jauh lebih penting adalah kesadaran publik kolektif bahwa isu serupa adalah isu yang sengaja dibuat oleh orang yang merasa dirinya layak memimpin negeri ini, tetapi menggunakan cara-cara yang tidak sesuai demokrasi," papar Antoni.

Selain Antoni, Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf Ace Hasan Syadzili juga memberikan tanggapannya soal pernyataan La Nyalla.

"Saya kira isu yang selalu dihembuskan di akar rumput tentang PKI yang dialamatkan ke Pak Jokowi bukanlah isapan jempol. Pengakuan La Nyalla membuktikan bahwa isu itu akan terus dihembuskan. Padahal isu itu tidak benar sama sekali," kata Ace melalui pesan singkat, Kamis (13/12/2018), seperti dikutip dari Kompas.com.

"Wajar jika Pak Jokowi selalu mengklarifikasi soal isu tersebut. Saya meyakini isu tersebut masih terus menerus dihembuskan oleh pihak-pihak takut kalah dalam Pilpres ini," lanjut dia.

Sebelumnya diberitakan, La Nyalla mengakui dirinya merupakan salah satu penyebar isu miring terkait Jokowi ketika masih mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2014.

Pernyataan itu diberikan La Nyalla setelah dirinya berkunjung ke kediaman Ma'ruf Amin, Selasa (11/12/2018).

Ia juga mengaku telah meminta maaf secara langsung atas perbuatannya itu.

Selain itu, La Nyalla juga mengklaim bahwa dirinya juga menebarkan fitnah lain tentang Jokowi.

Saat La Nyalla Meminta Andre Rosiade untuk Membela Jokowi dari Isu yang Santer Berhembus

"Memviralkan bahwa Pak Jokowi bukan PKI saya sudah minta maaf dan saya sudah mengakui bahwa saya yang sebarkan PKI itu, saya yang ngomong Pak Jokowi PKI," kata La Nyalla dikutip TribunWow.com dari tayangan saluran Youtube Metrotvnews.

"Saya yang mengatakan Pak Jokowi itu Kristen, agamanya enggak jelas, tapi saya sudah minta maaf karena saya bukan oposisi,".

"Pada saat itu wajar namanya oposisi kan apa saja dihajar, karena sekarang saya bukan oposisi saya harus taubat,".

"Kalau ada orang yang masih percaya ya silakan, saya anggap dia orang bodoh saja, saya anggap pertama dia masih cinta sama calonnya dia, kan kalau kita sudah gelap mata kan enggak ada urusan, dia tutup seperti waktu saya tidak mendukung Pak Jokowi,".

"Saya fight untuk mendukung si Prabowo salahnya Prabowo itu saya tutupi semua. Loh saya tau Prabowo, kalau soal Islam lebih hebat Pak Jokowi," ungkap La Nyalla. (*)