Terkini Daerah

5 Fakta Juru Parkir yang Sebabkan Perusakan Polsek Ciracas, Pedagang Akui Tak Nyaman

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota TNI dikeroyok oleh sejumlah petugas parkir di Ciracas

TRIBUNWOW.COM - Pengeroyokan yang dilakukan oleh sejumlah juru parkir terhadap anggota TNI di depan pertokoan Arundia, Ciracas, Jakarta Timur, pada Senin (10/12/2018), ternyata berbuntut panjang.

Dampak dari pengeroyokan tersebut, Polsek Ciracas dan juga berbagai tempat lain dirusak oleh sekelompok orang.

Perusakan itu diduga lantaran sekelompok orang yang belakangan diketahui 200 orang tersebut, tidak terima soal aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh juru parkir.

Tanggapi soal Perusakan Polsek Ciracas, Gubernur Lemhanas: Bukti TNI Belum Tinggalkan Kebiasaan Lama

Berikut fakta-fakta sejumlah juru parkir yang lakukan aksi pengeroyokan terhadap dua anggota TNI :

1. Sempat pulang kerumah

Dikutip dari Tribunjakarta, setelah pengeroyokan senin sore, Iwan, seorang juru parkir yang terlibat pengeroyokan ternyata sempat pulang ke rumah.

Hal tersebut dijelaskan oleh Holuan Hutapea (63) yang merupakan ayah dari Iwan.

"Setelah kejadian, dia sempat pulang ke sini, tapi enggak lama," ucap Holuan Rabu (12/12/2018).

Holuan juga menjelaskan bahwa anaknya tersebut sempat terlibat pertengkaran dengan sang kakak.

Pertengkaran itu terjadi karena saudara kandungnya itu menceritakan kejadian pengeroyokan pada ibunya.

"Dia sempat marah karena kakaknya ngasih tahu ibunya kalau dia habis ngeroyok tentara," beber dia.

Setelah pertengkaran tersebut terjadi, Iwan langsung meninggalkan rumah tanpa memberi pesan apapun.

Bahkan, Holuan mengaku bahwa anaknya itu tidak bisa dihubungi.

"Sejak peristiwa itu dia susah dihubungi, nomor ponselnya tidak aktif lagi, enggak tahu kemana," ujarnya.

Holuan mengungkapkan bahwa dirinya sempat mencari Iwan tapi tidak menemukannya.

"Tadi keluarga sempat nyari ke daerah Citayam, ke rumah saudara di sini, tapi enggak ada ternyata," beber Holuan.

Iwan merupakan anak terakhir dari lima bersaudara.

Sebelum Polsek Ciracas, 2 Tempat Sempat Didatangi dan Dirusak Sekelompok Orang untuk Cari Pelaku

Kediaman Holuan Hutapea (63) orangtua Iwan terduga pelaku pengeroyokan anggota TNI di Arundia, Ciracas, Jakarta Timur. Dirinua tak menyangka, puluhan orang tak dikenal (OTK) menyatroni rumahnya untuk mencari anaknya Iwan. ((TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI))

2. Tak lagi bekerja

Dikutip dari Kompas.com, sejumlah tukang parkir di kawasan pertokoan Arundina, Jalan Lapangan Tembak, Ciracas, Jakarta Timur tidak terlihat pada Rabu (12/12/2018).

Seorang warga, Kurniawan (26) menjelaskan bahwa setiap harinya ada sejumlah petugas parkir yang memang berjaga di kawasan pertokoan Arundina.

Namun sejak Selasa (11/12/2018) tidak lagi ada di sekitar lokasi.

"Ya biasanya ada tukang parkir di sini, itu orang sini (tukang parkir). Tapi sejak pemukulan itu, sudah tidak lihat lagi saya, sepi," kata Kurniawan saat ditemui di Kawasan pertokoan Arundina.

Menurut penjelasan dari Kurniawan, diketahui bahwa ada sejumlah anggota TNI yang sempat berada di kawasan pertokoan Arundina sepanjang hari Selasa.

"Anggota TNI juga ada kemarin seharian di situ, cuma hari ini sudah tidak ada lagi, enggak tahu," ujar Kurniawan Rabu (12/12/2018).

Sementara Adi, seorang warga di sekitar lokasi mengaku kaget saat pengeroyokan dua anggota TNI terebut terjadi.

"Saya kaget, ramai-ramai ada apaan, gitu kan, enggak tahunya ada yang berantem, enggak berani saya," ucap Adi.

5 Cerita Saksi Mata soal Perusakan Polsek Ciracas, Tampar Warga yang Rekam hingga Situasi Mencekam

Lokasi tempat terjadinya pengeroyokan dua orang anggita TNI oleh sejumlah tukang parkir di pertokoan Arundina, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (11/12/2018). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)

3. Pedagang akui tak nyaman

Keberadaan juru parkir berinisial I di dekat Arundina Mart Cibubur, Jakarta Timur, membuat sejumlah pedagang tidak nyaman.

Dikutip dari Tribunnews.com, hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang pedagang asongan yanga da di sekitar lokasi.

Ia menjelaskan bahwa juru parkir I sering terlibat adu omongan dengan pembeli.

"Dia kan liar. Kalau yang pakai baju dinas cuma pagi saja. Siang, gantian dia. Nah, emang si I ini suka ngomel kalau enggak dikasih," jelasnya Jakarta, Rabu (12/12/2018).

Menurut penjelasan pedagang lain, bahkan juru parkir I sempat ingin dilaporkan kepada pihak kepolisian.

Lantaran I suka meminta makanan darinya bahkan tidak membayar atau hanya membayar sesuka hati.

"Ya kadang bayar, kadang enggak. Sekalinya bayar, harusnya Rp 10 ribu, dibayar cuma Rp 5 ribu. Sudah mau lapor sih, tapi enggak ada yang berani," ucapnya.

5 Fakta Pelaku Perusakan dan Pembakaran Polsek Ciracas, Ciri-Ciri hingga Aksi yang Dilakukan

Lokasi parkir di depan pertokoan Arundia, Ciracas, Jakarta Timur. (Amriyono Prakoso/Tribunnews.com)

4. Sempat kejar anggota TNI

Seorang pedagang bernama Rio yang berada di lokasi kejadian, mengungkapkan bahwa tukang parkir yang memukuli TNI sempat mengejar anggota yang sudah menaiki sepeda motor.

Saat itu, diketahui bahwa anggota TNI yang menggunakan seragam tersebut, ingin menyelesaikan perseteruan.

"Mungkin karena masih tidak terima, jadi tukang parkir masih nguber anggota pas sudah jalan," ucapnya di lokasi kejadian, Jakarta, Rabu (12/12/2018).

Ia juga menjelaskan bahwa tukang parkir yang memukuli anggota TNI sudah dikenal oleh pedagang di sekitar lokasi.

Bahkan menurut Rio, tukang parkir tersebut sudah menjadi juru parkir di sekitar Arundina sejak beberapa tahun belakangan.

"Kalau shift siang, memang dia. Orang sini. Tapi, ya cuma tahu saja. Kenal banget sih enggak," jelasnya dikutip dari Tribunnews.

Sebelum Dibakar, Warung di Sekitar Polsek Ciracas Diminta Tutup oleh Sejumlah Orang

Mapolsek Ciracas sudah dipasang garis polisi akibat peristiwa penyerbuan dan pembakaran Polsek Ciracas oleh massa, Rabu (12/12/2018). (Warta Kota/Muhammad Azzam)

5. Satu juru parkir ditangkap

Dikutip dari Tribunnews, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono menjelaskan bahwa pihaknya telah menangkap satu pelaku pengeroyokan terhadap dua anggota TNI.

Penangkapan tersebut dilakukan pada Rabu (12/12/2018) pagi, oleh petugas gabungan Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Timur dan Polres Ciracas.

"Kami berhasil menangkap satu orang pelaku. Satu orang yang melakukan pemukulan terhadap korban di daerah Cibubur," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (12/12/2018).

Argo menjelaskan bahwa pelaku berinisial AP.

Ia merupakan seorang tukang parkir yang tinggal di Ciracas.

"Tadi pagi kita tangkap dirumahnya. Yang bersangkutan masih tidur kita tangkap kemudian kita bawa ke Polda Metro Jaya," jelas Argo.

Saat penegroyokan, diketahui bahwa AP memegangi korban, Kapten Komaruddin.

Ia menjelaskan hal tersebut saat menjalani interogasi pihak kepolisian.

Namun AP juga diketahui melakukan pemukulan terhadap korban.

Pengakuan Polisi dan Warga soal Pelaku Perusakan Polsek Ciracas, Berbadan Besar hingga Tampar Warga

Polsek Ciracas dibakar (wartakota/istimewa)

Kronologi Pengeroyokan

Dikutip TribunWow dari Tribunnews.com, seorang anggota TNI dikeroyok oleh beberapa juru parkir di depan pertokoan Arundia, Ciracas, Jakarta Timur Senin (10/12/2018).

Kejadian tersebut bermula saat soerang anggota TNI AL Kapten Komaruddin beserta anaknya selesai memeprbaiki sepeda motornya.

Kapten Komaruddin kemudian berencana untuk makan di sebuah warung di samping minimarket Arundina.

Saat hendak parkir, diketahui knalpot motor Komaruddin berasap.

Melihat hal tersebut, ia lantas turun untuk memeriksa bagian mesin motornya.

Salah seorang juru pasrkir, kemudian menggeser motor Komaruddin tanpa sepengetahuannya.

Hal tersebut membuat kepala Komaruddin terbentur oleh motor.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolres Jakarta Timur, Kombes Pol Yoyon Tony Selasa (11/12/2018).

Ia kemudian menjelaskan bahwa Komaruddin bermaksud menegur perbuatan juru parkir tersebut.

Namun ternyata juru parkir itu tidak terima.

Kronologi Lengkap Pengeroyokan Anggota TNI dan Pembakaran Polsek Ciracas, Simak Videonya

"Kapten Komaruddin menegur juru parkir tersebut. Namun, ia (juru parkir) tidak terima hingga terjadi cekcok yang mengundang perhatian teman-teman tukang parkir lainnya hingga mengeroyok Kapten Komarudin," jelasnya.

Saat pengeroyokan terjadi, ada seorang anggota TNI lain yang kebetulan sedang melintas.

Ia adalah TNI AD Pratu Rivonanda.

Mengetahu rekannya di keroyok, TNI Pratu Rivonanda bermaksud untuk menolong Komaruddin dan melerai pertikaian itu.

Namun, Rivonanda justru ikut dikeroyok oleh sejumlah juru parkir yang berjumlah tujuh hingga sembilan orang tersebut.

"Karena melihat jumlah juru parkir melebihi jumlah mereka, Pratu Rivo mengamankan Kapten Komaruddin beserta anaknya ke Barak Remaja Paspampres KPAD Cibubur dengan dibonceng sepeda motor," lanjut Tony menjelaskan.

Setelah berhasil menyelamatkan diri dari amukan juru parkir, Komaruddin dan juga Rivonanda bermaksud mencari pelaku pengeroyokan ke pemukiman warga sekitar lokasi.

"Saat pencarian, mereka menemukan Agus, salah satu pelaku yang ikut mengeroyok dan langsung diamankan ke Polsek Ciracas," ujarnya.

(TribunWow.com/Nila Irdayatun Naziha)