Kabar Tokoh

Syamsuddin Haris: Hampir Tak Satupun Negara yang Bisa Bangun Negeri Mereka Tanpa Berutang

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Astini Mega Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Syamsuddin Haris

TRIBUNWOW.COM - Analis politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris memberikan tanggapannya mengenai pembangunan negara tanpa utang.

Hal tersebut dia sampaikan melalui laman Twitter @sy_haris yang diunggah pada Minggu (10/12/2018).

Menurut Syamsuddin, pembangunan negara tanpa utang adalah hal yang hampir tidak mungkin.

Ia juga mencontohkan lima negara maju yang memiliki utang terbesar di dunia.

Syamsuddin pun mengaku heran karena ada pihak yang begitu berani berjanji membangun Indonesia tanpa berutang.

Soal Pembangunan Infrastruktur Tanpa Utang, Erick Thohir: Saya Ingin Belajar dari Pak Sandiaga

"Hampir tak satupun negara yg bisa bangun negeri mrk tanpa berutang.

Lima negara maju dgn utang terbesar: yakni AS (19,23 triliun dolar), Jepang (9,8), Cina (4,9), Italia (2,48), Prancis (2,37).

Kok ada yg berani janji, kita bisa bangun RI tanpa berutang," tulis Syamsuddin.

Dalam kicauannya itu, Syamsuddin juga mentautkan link berita mengenai 10 negara maju yang memiliki jumlah utang melebihi Indonesia.

Dalam pemberitaan itu, disebutkan bahwa utang Indonesia hingga April 2018 mencapai Rp 4.915 triliun.

Jumlah utang Indonesia tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Amerika Serikat, Jepang dan China.

KPK Usul agar Parpol Dibiayai Negara, Syamsuddin Haris: Harus Ada Batas Maksimum Besar Subsidi

Sementara itu, diberitakan Tribunnews.com, Sabtu (8/12/2018), Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno, menyatakan janjinya apabila terpilih menjadi wakil presiden selanjutnya, ia akan tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur di sejumlah wilayah di Indonesia.

"Jadi InsyaAllah kita ingin negara ini tetap terus ingin membangun, tetapi dengan pendekatan berbeda," ujarnya di sela peresmian rumah pemenangan Prabowo-Sandiaga dj bilangan Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Sabtu (8/12/2018).

Sandiaga menjelaskan, pendekatan yang dimaksud adalah dengan mengandalkan sektor swasta dengan penganggaran dana jangka panjang.

"Jangan membebani anggaran kita seperti sekarang ini. Kita ingin konsep kemitraan pemerintah ke depan juga melibatkan swasta dan masyarakat," lanjutnya.

Sandiaga menuturkan, pihaknya akan berusaha menekan utang negara untuk proses pembangunan infrastruktur.

"Jadi InsyaAllah kita bangun infrastruktur dan segi-segi ekonomi tanpa membebani utang kita," tegasnya. (*)