TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah sempat menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri Reuni Akbar 212, di Lapangan Monas, Minggu (30/11/2018).
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Fahri Hamzah yang juga merupakan alumni 212, menilai Jokowi akan mendapatkan keuntungan jika hadir pada acara tersebut.
Dia menyarankan agar Jokowi berbicara di depan massa sehingga dapat menepis asumsi bahwa acara tersebut hanya untuk capres-cawapres no urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Dapet keuntungan, dia pasti dapet keuntungan. Karena artinya, dia menolak asumsi bahwa acara itu untuk satu di antara calon. Saya tidak percaya dia enggak akan dikasih waktu bicara ya kalau dia datang," ungkap Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (30/11/2018).
• Panitia Reuni Akbar 212 Sarankan Jokowi untuk Tak Datang ke Acara Tersebut, Apa Alasannya?
"Bicara apa adanya. Begitu cara kita hadapi massa. Begitu cara kita hadapi bangsa. Karena bangsa ini terlalu besar," imbuhnya.
Fahri juga mengatakan agar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut tidak perlu khawati akan reuni akbar 212.
"Orang Indonesia ini baik-baik lah, enggak ada cerita orang indonesia itu jahat kepada pemimpinnya. Udah membuktikannya berkali-kali," jawabnya.
Sementara itu, berbeda dengan dengan Fakhri Hamzah, Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212, Slamet Ma'arif malah meminta agar Jokowi untuk tidak datang pada acara tersebut.
"Kami sarankan tidak hadir untuk kepentingan beliau juga. Sekali lagi, panitia memutuskan tidak undang Pak Jokowi karena enggak diundang ya kami sarankan tidak hadir. Doakan saja mudah-mudahan acaranya sukses," kata Slamet, Sabtu (1/12/2018), dalam sebuah diskusi bertema 'Seberapa Greget Reuni 212', di Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat seperti yang dikutip dari Tribunnews.
• Lewat Video Conference dari Mekkah, Habib Rizieq Shihab akan Pidato di Hadapan Massa Reuni Akbar 212
Menurut pengakuan Slamet, pada rapat bertajuk "Seberapa Greget Reuni 212" di Jl KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat itu, diputuskan untuk tidak mengundang Jokowi karena berbagai pertimbangan.
"Rapat terakhir kemarin sore, ada masukan dari ulama. Lalu panitia memutuskan tidak mengirimkan undangan tertulis pada Pak Jokowi dengan beragam pertimbangan yang ada," ucap Slamet.
Dikabarkan Reuni Akbar 212 akan dimulai pada hari minggu (2/12/2018) pukul 03.00 dini hari.
Acara tersebut akan dimulai dengan sholat tahajud, sholat subuh berjamaah, dzikir hingga tausyiah agama. (TribunWow.com/Mariah Gipty)