Terkini Daerah

20 Napi Ditangkap dari 113 Napi yang Kabur di Lapas Banda Aceh, Ini Data dan Riwayat Kejahatannya

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas II-A Banda Aceh, di Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar yang dibobol napi, Kamis (29/11/2018) malam.

TRIBUNWOW.COM - 20 narapidana yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIA Lambaro, Aceh Besar, Banda Aceh, telah berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

Diketahui sebanyak 113 narapidana melarikan diri pada Kamis (29/11/2018) sekitar pukul 19.00 WIB selepas melaksanakan ibadah sholat magrib.

Dilansir TribunWow.com dari Serambinews, dua puluh napi yang berhasil ditangkap tersebut diamankan dari lokasi yang berbeda.

Ada napi yang ditangkap di antara perumahan warga, loteng rumah warga bahkan ada juga yang bersembunyi di lumpur persawahan.

Menurut keterangan dari Kapolsek Ingin Jaya, Iptu Tri Andi Dharma, dua puluh napi yang telah diamankan tersebut seluruhnya terjerat kasus narkoba.

4 Fakta Kaburnya 113 Napi di Lapas Banda Aceh, Kronologi hingga Napi Rampas Motor Warga

“Ke-20 orang ini merupakan napi narkoba,” ungkap Iptu Tri, Kamis (29/11/2018).

Wakapolda Aceh Brigjen Pol Drs Supriyanto Tarah MM melihat kondisi jendela depan Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas II-A Banda Aceh, di Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar yang dibobol napi, Kamis (29/11/2018) (SERAMBINEWS.COM/M ANSHAR)

Berikut adalah data 20 narapidana yang berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian.

1. Said Huzairi

2. Musanna

3. Khalil

4. Ismail Nasution

5. Nasrudin

6. Said Mulyadi

7. Sabri

8. Mulyadi

9. Jhoni Ibrahim

10. Aswadi

11. Zakaria

12. Mahliyas

13. Syahrul Amadi

14. Ismuhar

15. Zaini

16. M Iqbal

17. M Amin Arma

18. Yusrizal

19. Arizal

20. Sara Yulis.

Jokowi Tegaskan Komitmennya pada UMKM, Kaesang Pangarep: Jiwa dan Raga Saya Langsung Terpanggil

Sampai dengan saat ini kepolisian masih terus menyisir sejumlah lokasi untuk kembali mengamankan puluhan napi lain yang saat ini masih buron.

Seorang napi yang kabur berhasil ditangkap aparat kepolisian dan digiring ke mobil tahanan untuk dikembalikan ke LP Kelas II A Lambaro Aceh Besar pada Jumat (30/11/2018) dini hari. ((KOMPAS.com/DASPRIANI Y ZAMZAMI ))

Polisi bersenjata lengkap juga sampai saat ini masih berjaga di sekitaran Lapas.

Menurut penuturan dari Kapolres Banda Aceh, Kombes Trisno Riyanto saat ini pihaknya melakukan berbagai upaya untuk menangkap puluhan napi tersebut.

"Kami melakukan pengejaran, terutama kami melakukan penyekatan, terutama di pintu-pintu, jalan-jalan keluar masuk dari Banda Aceh" terang Kombes Turisno, Kamis (29/11/2018) dikutip dari Kompas TV.

Sedangkan menurut keterangan dari Kabag Humas Ditjen Pemasyarakatan, Ade Kusmanto menjelaskan bahwa selain melakukan upaya pencarian napi yang kabur, pihaknya juga meminta pengamanan tambahan dari pihak TNI dan Polri.

"Meminta bantuan kepada TNI dan Polri agar tidak ada pelarian susulan yang lebih besar lagi, agar tidak ada pengerusakan sarana dan prasarana lapas, apalagi sampai ada korban jiwa" ucap Ade.

General Manajer Diklat Persib Bandung Sebut Pemain Maung Ngora Telah Diincar Klub-klub Profesional

Ia juga mengungkapkan bahwa seluruh napi yang berhasil ditangkap telah dikembalikan ke Lapas Lambaro, Aceh Besar.

Sampai saat ini, motif dan juga penyebab kaburnya napi masih terus diselidiki dengan meminta keterangan dari narapidana yang telah berhasil diamankan.

"Nanti (napi) dimintai keterangan, diselidiki, kemudian dikembangkan, siapa yang menjadi provokator dan motifnya apa akan diketahui," jelas Ade.

Suasana Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas II-A Banda Aceh, di Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar yang dibobol napi, Kamis (29/11/2018) malam. (SERAMBINEWS.COM/EDDY FITRIADY)

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Ade Kusmanto mengungkapkan bahwa kejadian tersebut bermula saat ratusan napi meminta untuk melaksanakan ibadah berjamaah.

Lantas kesempatan tersebut digunakan oleh beberapa napi untuk melakukan provokasi pada napi lain.

"Waktu beribadah tersebut dimanfaatkan oleh beberapa orang narapidana untuk memprovokasi narapidana lainnya untuk melarikan diri di Lapas Kelas II A Banda Aceh," ujar Ade seperti dikutip dari siaran pers Ditjen Pemasyarakatan, Kamis (29/11/2018).

113 Napi Kabur dari Lapas Lamboro Banda Aceh, Perusakan Jendela Berteralis jadi Rute Melarikan Diri

Ratusan Napi yang kabur tersebut, awalnya berniat untuk membobol kawat yang terpasang di depan klinik Lapas.

Namun melihat area tersebut terkunci, mereka berlari menuju akses Pengaman Pintu Utama (P2U) yang saat itu dalam keadaan terkunci.

Karena tak berhasil, mereka akhirnya bergerak menuju ruang kerja dan ruang aula.

Melewati ruangan tersebut akhirnya ratusan napi tersebut berhasil kabur dengan merusak teralis besi pada jendela kedua ruangan yang menghadap langsung ke luar lapas.

Ade juga menjelaskan bahwa ratusan napi tersebut menggunakan barbel dan benda tumpul untuk membobol teralis besi pada jendela tersebut.

Tanggapi Klarifikasi KNKT, Hotman Paris: Betapa Sakit Hatinya Keluarga Korban Lion Air Dengar Ini

Saat kejadian berlangsung, petugas yang sedang berpiket berjumlah sebanyak 10 orang.

Mereka terdiri dari tiga orang piket senior serta tujuh orang calon pegawai negeri sipil (CPNS).

Peristiwa tersebut terjadi saat hujan deras dan menghebohkan masyarakat sekitar.

Suasana mencekam terlihat ketika rombongan polisi mengepung Lapas.

Menurut keterangan seorang warga, tidak jauh dari lokasi kaburnya napi tersebut, terdengar rentetan suara senjata.

Diduga, suara tembakan tersebut berasal dari arah sawah tanpa ada penerangan lampu.

(TribunWow.com/Nila Irdayatun Naziha)