Terkini Daerah

Sejumlah Tokoh Sebut Kegiatan Reuni 212 pada Desember Mendatang Tak Punya Esensi dan Tidak Relevan

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peserta reuni akbar 212 berkumpul di lapangan Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2017).

TRIBUNWOW.COM - Kegiatan reuni 212, rencananya akan kembali digelar pada 2 Desember 2018 mendatang.

Kegiatan yang mendapat sorotan dari berbagai pihak kemudian juga ikut dikomentari oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan ( Menko Polhukam) Wiranto.

Dikutip dari Kompas.com, Kepala MUI Jawa Barat, Rachmat Syafei mengungkapkan kegiatan tersebut sudah melenceng dari tujuan utamanya.

"Dari hasil pengamatan kami, kegiatan reuni 212 itu sudah tidak murni lagi sebagai kegiatan keagamaan. Kegiatannya sudah melenceng ke arah politik," kata Rachmat Syafei, Rabu (28/11/2018).

Rachmat kemudian menjelaskan bahwa kegiatan awal 212 yakni karena munculnya peristiwa penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa dikenal sebagai Ahok saat melakukan pidatonya.

Terkait peristiwa tersebut, MUI juga telah mengeluarkan pendapat dan juga sikapnya sebagai perwakilan dari ulama.

Dari aksi tersebut, diketahui jika Ahok akhirnya dinyatakan bersalah dan sampai saat ini telah menjalani hukuman pidana.

Peserta reuni akbar 212 berkumpul di lapangan Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2017). (Warta Kota/Anggie Lianda Putri)

 

Bahas Reuni Akbar 212, Fahri Hamzah Usul Jokowi-Maruf dan Probowo-Sandi Berpelukan di Atas Panggung

Sehingga menurut Rachmat, seharusnya permasalahan tersebut telah selesai.

Rachmat juga menjelaskan bahwa banyak dari warga Jawa Barat yang kemudian menanyakan perihal reuni 212 yang akan digelar Desember mendatang.

"Jadi banyak warga yang datang ke MUI Jabar, menanyakan esensi 212. Karena masalah yang memicu munculnya gerakan 212 sudah selesai. Jadi tidak ada esensinya lagi sekarang harus melaksanakan reuni. Sekarang masalahnya apa? Kan sudah selesai," kata Rachmat.

Rachmat lantas mengimbau agar masyarakat Jawa Barat tidak lagi terprovokasi dengan kegiatan reuni tersebut.

Imbauan tersebut dimaksudkan oleh Rachmat untuk menjaga keutuhan NKRI.

"Ini semua kan demi NKRI. Di samping usaha, doa juga tetap harus dilakukan. Minta agar bangsa ini diselamatkan dan dijauhkan dari sifat kegaduhan, kerusuhan dan lain sebagainya," katanya.

Rachmat lantas meminta warga agar tidak lagi menyangkut pautkan kegiatan politik dengan isu keagamaan.

"Kegiatan politik silakan saja berjalan, tapi jangan sampai menggunakan embel-embel agama," tuturnya.

Senada dengan penuturan dari Rachmat Syafei, Sektretaris MUI, Rafani Achtyar juga menilai bahwa sudah tidak ada lagi esensi dari kegiatan reuni 212.

Aksi 212 di depan Gedung DPR RI (TRIBUNNEWS.COM/ADIATMAPUTRA)

 

 

Tegaskan Komitmennya, PKS Ingin Sukseskan Reuni Akbar 212

"Intinya memang sudah tidak ada lagi esensinya. Karena itu kami imbau masyarakat, umat, untuk memanfaatkan waktu bagi hal yang lebih produktif. Silakan saja di masjid menggelar majelis taklim, lakukan zikir bersama dan lain-lain untuk memohon keamanan, keselamatan di tahun politik ini," paparnya.

Tanggapan senada terkait dengan aksi 212 juga diungkapkan oleh Wiranto.

Wiranto mengungkapkan bahwa tujuan reuni sebenarnya telah selesai, sehingga tidak lagi relevan jika digelar.

"Gerakan itu kan sudah punya tujuan, sudah jelas sasarannya, ke saudara Ahok dan itu sudah selesai. Kalau sudah selesai nanti mau demonstrasi lainya ya silahkan saja, tapi kan kalau demontrasi soal Ahok, tak relevan lagi," katanya, Selasa (28/11/2018).

Lantas, Wiranto mengimbau, lebih baik rakyat bersama-sama mensukseskan pemilu agar berjalan dengan lancar.

"Kalau Pemilu sukses maka demokrasi kita berjalan lebih lebih maju lagi tapi kalau pada saat Pemilu kita ricuh menjelang Pemilu, ada kekacauan itu kan menandakan bahwa demokrasi kita tidak pernah dewasa," kata Wiranto.

"Maka saya mengajak dan mengimbau marilah kita bersama-sama menjaga agar pemilu berjalan dengan baik dan prakondisi yang berjalan ini bisa kita jaga dengan baik suhunya, hangat boleh tapi jangan mendidih," lanjut Wiranto.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto yang ditemui di Pusat Senjata Infanteri (Pussenif), Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/11/2018). ((KOMPAS.com/AGIEPERMADI))

 

Soal Survei Indikasi 41 Masjid Tepapar Radikalisme, Dewan Penasihat PA 212: Penelitiannya Ngawur

Kepastian kegiatan reuni 212 juga diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono.

Pihaknya mengungkapkan bahwa telah menerima surat pemberitahuan kegiatan tersebut.

"Polda Metro Jaya sudah menerima surat pemberitahuan dari panitia. (Jumlah massa) belum tahu, saya belum lihat suratnya," kata Kombes Argo Yuwono, Selasa (27/11/2018).

Argo mengatakan, kegiatan tersebut akan berpusat di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Kemudian dijelaskan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, bahwa pihaknya akan berupaya mengamankan kegiatan itu dengan maksimal.

“Pengamanannya sudah dipersiapkan oleh Polda Metro. Sudah sangat baik lah Polda Metro untuk mengamankan itu. Insya Allah kami prediksi jumlahnya tak sebanyak dulu," kata Dedi.

Diberitakan sebelumnya pelaksanaan reuni akbar Aksi Bela Islam 2 Desember (212) akan digelar pada Minggu (2/12/2018).

Acara pelaksanaan reuni tersebut memasuki tahun ke-3, setelah pertama kali digelar pada tahun 2016 silam di kawasan Monumen Nasional (Monas).

Dapat Undangan Reuni Alumni 212, Fadli Zon: Saya akan Hadir Bersama Rekan-rekan DPR

Dikutip dari Wartakota, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak melarang rencana aksi reuni 212 di Monas.

Ia pun juga sudah memberi izin terkait acara tersebut, namun ia juga mengatakan semua izin tetap berdasarkan atas izin dari kepolisian.

"Izin keramaian itu dari kepolisian. Secara prinsip kita menyetujui tempatnya bisa digunakan (Monas)," ujar Anies Baswedan kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta, Senin (19/11/2018).

Informasi lain menyebutkan bahwa Ketua Alumni 212 Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif mengatakan dalam kegiatan Reuni 212 akan menghadirkan kandidat capres dan cawapres.

"Rencananya begitu. Kami sedang koordinasi dengan tim pemenangan. Siapanya yang datang? Nanti saja. Kandidatnya, semua kalian tahulah," kata Slamet Maarif, Jumat (9/11/2018).

(TribunWow.com/Nila Irdayatun Naziha)