Kabar Tokoh

Soal Reuni Akbar 212, Fahri Hamzah: Jangan Ada yang Hembuskan Isu Negatif

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Astini Mega Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dpr.go.id Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah saat membuka acara Press Gathering dalam rangka Silaturahmi DPR RI dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen di Wisma Griya Sabha DPR RI, Kopo, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/11/2018).

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memberikan tanggapan terkait reuni akbar yang bakal digelar oleh alumni 212.

Hal itu diungkapkan Fahri Hamzah melalui Twitter miliknya, @FahriHamzah, Rabu (28/11/2018).

Ia berharhap reuni alumni 212 bisa menjadi momen pawai damai.

Fahri Hamzah juga menganggap reuni alumni 212 sebagai festival keagamaan sehingga jangan ada yang mengaitkan dengan isu negatif.

"Semoga peringatan #ReuniAkbar212diMonas bisa me jadi momentum bersama bangsa Indonesia sebagai bukti bahwa kita semua sangat menikmati #PawaiDamai sebagaimana semua festival keagamaan di seluruh negeri ini. #AyoKeReuni212 #IslamCintaDamai," tulis @FahriHamzah.

"Jangan ada kiranya yang menghembuskan isu negatif dan kebencian kepada peringatan #ReuniAkbar212diMonas nanti.

Sebab #ReuniAkbar212 hanyalah sebuah monumen peringatan yang positif.

Ia mengingatkan pentingnya NKRI dijaga dengan cara menjaga hubungan kerukunan dalam agama," tambah @Fahrihamzah.

 

Dapat Undangan Reuni Alumni 212, Fadli Zon: Saya akan Hadir Bersama Rekan-rekan DPR

Hal senada juga dikatakan oleh Presiden PKS, Sohibul Iman.

Sohibul mengatakan bahwa partainya akan berkomitmen untuk ikut menyukseskan Reuni Akbar 212 yang akan di gelar pada Minggu (2/12/2018) mendatang.

Dukungan ini direalisasikan diantaranya dengan mendukung kegiatan-kegiatan yang diadakan para ulama, seperti kegiatan reuni 212.

"Sesuai keputusan DPTP kader PKS diminta hadir menyukseskan reuni 212. Tapi diminta tidak menggunakan atribut partai dalam bentuk apapun demi menjaga kebersamaan dan menghindari tuduhan yang tidak perlu yang akan merusak tujuan acara," ujar Sohibul, berdasarkan keterang resminya, Rabu (28/11/2018).

Sohibul menyebutkan gerakan 212 merupakan wujud kecintaan umat Islam pada keutuhan bangsa ini dari ancaman disintegrasi.

Soal Survei Indikasi 41 Masjid Tepapar Radikalisme, Dewan Penasihat PA 212: Penelitiannya Ngawur

"Awal gerakan ini kan menuntut keadilan hukum atas penghinaan terhadap kitab suci Al-qur'an, yang jika ini dibiarkan tentu mengancam kerukunan hidup antarumat beragama," ujar Sohibul yang dikutip dari Tribunnews.

Oleh karena itu ia berharap pemerintah dan aparat dapat bersikap proporsional terhadap kegiatan Reuni 212 dengan tidak menghalang-halangi dalam bentuk apapun.

"Kita sudah lihat dari aksi-aksi sebelumnya yang selalu berjalan tertib, aman, sangat damai dan bersih tanpa meninggalkan sampah, jadi tidak perlu lah (Reuni 212) dihalang-halangi," kata Sohibul.

(TribunWow.com/Tiffany Marantika)