TRIBUNWOW.COM - 30 tahun setelah kematian mantan vokalis grup band asal Inggris, The Beatles, John Lennon.
Pelaku pembunuhan John Lennon, Mark Chapman merasa malu dan sadar atas tindakan yang telah ia lakukan.
Dilansir dari abc.net.eu, Jumat (16/11/2018), pada transkrip pembebasan Mark Chapman yang dirilis di Wende Correctional Facility, New York, AS pada Agustus lalu, Mark menyatakan penyesalannya membunuh John Lennon.
Dari tahu ke tahun, warga Amerika Serikat tersebut merasa semakin malu telah menembak John Lennon di Manhattan, 1980 lalu.
"Tiga puluh tahun yang lalu saya tidak bisa mengatakan mengapa saya merasa malu dan sekarang saya tahu apa yang membuat saya memalukan," kata Chapman di depan dewan pembebasan bersyaratnya.
• Akhirnya Terungkap Motif HS hingga Nekat Bunuh Satu Keluarga di Bekasi, Pelaku Coba Hilangkan Jejak
"Saya bertindak terlalu jauh," ungkap Mark Chapman.
Menurut pengakuan Chapman, 30 tahun lalu ia membunuh Lennon lantaran menginginkan ketenaran tanpa pernah bermusuhan dengan pelantun lagu 'imagine' tersebut.
Chapman menembak John Lennon hingga tewas pada 8 Desember 1980 malam sesaat setelah John Lennon menandatangani kaset album untuk dirinya.
Dilansir dari en.wikipedia.org, sebelum menembak John Lennon, Mark berkunjung ke apartemennya.
Di luar apartemen dia meminta Lennon menandatangani kopian album terbaru John Lennon bertajuk 'double fantasy' hingga seorang fotografer sempat mengabadikan foto kedua laki-laki itu.
Saat Lennon memasuki bangunan apartemennya, ia kemudian menekan pistol, memanggil Lennon, dan menembaki Lennon beberapa kali.
• Soal Kasus Century, Rizal Ramli: Pak Boediono Mengakulah, Situ Bos Kok Tidak Mau Bertanggungjawab
Lennon pun tewas akibat kehabisan darah saat perjalanan ke rumah sakit.
Akibat perbuatannya tersebut ia dijatuhi hukuman penjara 20 tahun.
Dia telah melakukan mengajukan pembebesan bersyarat hingga 10 kali sejak tahun 2000, namun seluruhnya ditolak.
Dewan pembebasan bersyarat mengatakan mereka tidak dapat mengabulkan permintaan Chapman lantaran akan membahayakan keselamatan publik.
Seseorang dapat mencoba melukai dirinya karena marah, balas dendam atau untuk mendapatkan ketenaran.
Kendati demikian, Mark Chapman baru akan dibebaskan bersyarat pada Agustus 2020.
(TribunWow.com/Mariah Gipty)