Pembunuhan Satu Keluarga

Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Terungkap karena Penasaran Gerbang yang Terbuka dan TV Menyala

Penulis: muhammad syaifudin bachtiar
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi kejadian korban dugaan pembunuhan satu keluarga di Jalan Bojong Nangka 2, RT02 RW07 Kelurahan Jatirahayu Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018).

TRIBUNWOW.COM - Satu keluarga ditemukan tewas di dalam rumahnya di Jalan Bojong Nangka 2 RT 02/07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Bekasi.

Keluarga yang berisikan empat orang tersebut ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa, Selasa (13/1/2018) dinihari.

Seorang saksi bernama Feby Lofa yang juga merupakan tetangga korban mulanya sempa curiga saat melihat gerbang rumah korban yang masih terbuka dan televisi yang juga masih dalam kondisi menyala di jam 03.30 WIB.

Merasa heran Feby sempat mencoba memanggil keluarga korban dari luar.

Tak hanya itu ia juga sempat menelpon korban, namun karena tidak mendapat jawaban, Feby memutuskan kembali masuk ke dalam rumahnya.

"Saya sempat lihat gerbangnya kebuka, saya panggil tidak nyahut, padahal TV nyala, kira saya tidur kali. Ya sudah saya pulang ke kontrakan," ucap Febby dilansir dari Wartakota.

Identitas Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Keluarahan Jatirahayu Pondok Melati Bekasi

Polisi Ungkap Dugaan Motif Sementara Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi: Tak Ada Barang Hilang

 

Kecurigaannya semakin menjadi saat mengetahui korban belum berangkat kerja di pagi harinya.

Merasa penasaran, ia pun memberanikan diri untuk membuka jendela rumah korban.

"Biasanya korban ini (suaminya) kan kerja suka berangkat sekitar pukul 06.30 WIB. Tapi belum bangun juga, saya lihat lewat jendela ternyata penghuni rumah tergeletak penuh darah," tambahnya.

Kaget dengan kondisi keluarga korban yang sudah bersimbah darah, Feby segera meminta tolong dan melapor ke warga di sekitar rumahnya dan juga Ketua RT.

"Saya kasih tahu warga lain dan Pak RT. Terus langsung nelpon polsek Pondok Gede," ujarnya.

Pembunuhan Satu Keluarga di Jatirahayu Bekasi, Kakak Korban Menangis Histeris: Kok Tega Banget

Polisi Ungkap Dugaan Motif Sementara Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi: Tak Ada Barang Hilang

Sementara itu Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Indarto menduga korban dibunuh dengan senjata tajam dan benda tumpul.

"Ada luka benda tumpul, dengan luka senjata tajam," kata Indarto di lokasi kejadian.

Ia juga menuturkan luka yang dialami keempat korban berbeda-beda.

Sang suami Diperum Nainggolan (38) mengalami luka di bagian leher, sedangkan istrinya, Boru Ambarita (37) juga mengalami luka di leher.

Sedangkan kedua anaknya, Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7), diduga meninggal lantran kehabisan oksigen.

Berita Video: Pembunuhan Satu Keluarga di Jatirahayu Bekasi, TV Masih Menyala hingga Kata Saksi

Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Polisi Amankan Gunting yang Tergeletak di Dekat Jasad Korban

"Sedangkan untuk anak luka kehabisan oksigen karena tidak ditemukan luka terbuka. Nanti hasil tepatnya semua jenazah kita kirimkan ke Kramat Jati untuk diotopsi," jelas dia.

"Korban saat ditemukan sudah berlumuran darah di ruang TV, sedangkan kedua anaknya ditemukan di kamar tidur," jelas Indarto.

Sejauh ini pihak kepolisian masih melakukan olah TKP, selain itu mereka juga mengerahkan anjing pelacak untuk membantu proses penyelidikan.

Dugaan Penyebab

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto mengatakan, sejuah ini berdasarkan hasil olah TKP sementara pihaknya belum menemukan motif pasti dugaan pembunuhan satu keluarga tersebut.

Dia menilai, untuk sementara motif dugaan pembunuhan bukan akibat motif ekonomi, namun tidak menutup kemungkinan adanya dugaan motif lain yang menyelimuti temuan tewasnya empat orang anggota keluarga tersebut.

"Sementara ini semua motif sedang kita kaji, kita habis ini akan konsolidasi."

"Tapi sementara ini kita melihat kecenderungannya bukan ekonomi. Kecenderungannya ya. Tapi semua motif masih kita buka peluangnya," kata Indarto di TKP, Selasa (13/11/2018).

Kesaksian Tetangga Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi: Tak Sengaja Dengar Percakapan Telepon

Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, 5 FaktaTersusun dari Pernyataan Polisi hingga Kecurigaan Warga

Pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan lanjutan bersama pihak keluarga terdekat apakah ada barang berharga lain yang hilang.

Pasalnya, polisi menemukan barang berharga seperti kalung dan cincin perhiasan masih utuh.

"Tapi kita akan kaji lagi karena kan ini masih awal. Nanti kita akan olah TKP lanjutan bersama dengan ke keluarga untuk mencari tahu apa-apa barang berharga yang tidak ada," jelas dia.

"Tapi sementara kita tidak menemukan ada barang berharga yang hilang," tambah dia.

Suasana rumah satu keluarga ditemukan tewas, di Jalan Bojong Nangka II, Jatirahayu, Pondok Melati Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/11/2018). (WARTA KOTA/MUHAMAD AZZAM)

 

Pembunuhan Satu Keluarga di Jatirahayu Bekasi, Kakak Korban Menangis Histeris: Kok Tega Banget

Indarto menambahkan, korban merupakan pemilik usaha warung toko klontong.

Di belakang rumah korban juga terdapat puluhan rumah kontrakan yang dikelola oleh korban.

Awal mula temuan keempat jenazah bermula ketika salah satu penghuni kontrakan mencoba mengetuk pintu rumah korban namun tidak ada respon.

Akhirnya penghuni kontrakan tersbut melihat ke dalam jendela dan melihat adanya kecurigaan dan langsung melaporkan kejadian ke RT setempat dan Polsek Pondok Gede.

"Ada sesuatu yang mencurigakan dari dalam rumah ini. Ini rumah dari pengelola kos ini."

Lalu tadi anggota kami masuk dan betul menemukan beberapa kecurigaan antara lain ada dua jenazah yang berlumuran darah," tandasnya. (*)