Kasus Narkoba

Ini Barang yang Disalahgunakan untuk Nge-Fly, Selain Air Rebusan Pembalut Ada Jamur Kotoran Sapi

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi narkoba

TRIBUNWOW.COM - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang Kesehatan dan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA), Sitti Hikmawatty, menanggapi fenomena remaja jalanan yang meminum air rebusan pembalut wanita sebagai pengganti narkotika.

Dilansir TribunWow.com dari halaman KPAI.go.id, Rabu (7/11/2018), menurut Sitti apa yang dilakukan sekelompok remaja ini merupakan kegiatan remaja yang mencari alternative zat yang dapat membuat mereka fly, tenang ataupun gembira.

Menurut Sitti, mereka yang meminum air rebusan pembalut ini awalnya hanya coba-coba atau bereksperimen.

Sitti menilai fenomena ini menjadi golongan kelompok eksperimen psikotropika.

"Jadi kalau kita mengenal beberapa golongan psikotropika diluar Narkoba, maka beberapa zat “temuan” para remaja ini termasuk kelompok eksperimen psikotropika," tulis keterangan dari Sitti.

KPAI juga menuturkan pihaknya belum bisa memprediksi jumlah pelakunya karena berkaitan erat dengan jumlah anak serta kreatifitas mereka “meramu” bahan-bahan yang mudah di dapat dipasaran.

Sebelumnya, fenomena nge-fly dengan barang yang tak biasa telah ditemukan.

Berikut sejumlah barang yang tak lazim digunakan mabuk, TribunWow.com rangkum dari berbagai sumber:

1. Narkoba dari sampo

Seorang pelajar tertangkap Badan Nasional Narkotika (BNN) Kabupaten Bone Bolango karena meracik narkoba dari sampo yang dicampur bahan lain, dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (12/9/2018).

“Ini kasus unik, sampo digunakan sebagai bahan pencampur, ditambah bahan lain,” kata Haris Pakaya, kepala BNN Bone Bolango saat memaparkan sosialisasi kepada forum komunikasi anti-narkoba berbasis media dalam jaringan, Rabu (12/9/2018).

Haris menjelaskan, saat diinterogasi pelajar tersebut mengaku mampu membuat narkoba dengan bahan sampo dari aplikasi di internet.

Bagaimana Bisa Air Rebusan Pembalut Bisa Sebabkan Efek Mabuk? Berikut Penjelasan dari Dokter

2. Resep Dokter

Kepala Satuan Narkoba Polres Tasikmalaya Kota, AKP Erustiana mengatakan, pihaknya berhasil mengungkap jaringan baru pemakai dan pengedar narkoba di wilayah Kota Tasikmalaya, dilansir dari Kompas.com, 9 Juli 2015.

Jaringan ini memanfaatkan resep dokter dan berpura-pura sakit untuk mendapatkan obat terlarang yang hampir sama efeknya dengan narkoba jenis sabu.

“Kami berhasil menangkap pemakai dan pengedar jaringan narkoba dengan modus baru. Mereka mendapatkan obat terlarang memanfaatkan resep dokter yang efeknya hampir sama dengan sabu,” jelas Erustiana kepada Kompas.com, Rabu (8/7/2015).

Peralihan modus operandi para pemain narkoba ini disinyalir karena mahalnya narkoba jenis sabu.

Ilustrasi narkoba (Tribun Pekanbaru/Budi Rahmat)

Sehingga mereka menggunakan cara itu dengan alasan lebih murah dan gampang memperdaya dokter dengan dalih sakit.

“Biasanya mereka meminta obat penenang ke dokter dengan alasan sakit lambung. Obat itu selama ini tak dijual bebas kecuali memiliki resep dokter.

Efeknya hampir sama dengan memakai narkoba jenis sabu-sabu selama ini. Jadi mereka berpura-pura sakit dan mengaku sering memakai obat penenang itu dari dokter lainnya,” kata dia.

KPAI Ungkap Pengakuan Remaja yang Minum Air Rebusan Pembalut: Dicampur Obat Warung

3. Jamur Kotoran sapi

Pengguna narkoba dengan mengkonsumsi jamur tahi sapi ini sudah muncul di Mojokerto, dilansir TribunWow.com Tribunnews.com, Rabu 30 Maret 2016.

Ini berdasarkan laporan dari warga, dimana ada orang di Kecamatan Dlanggu yang teler, karena memakan jamur kotoran sapi ini.

BNNK Mojokerto memantau perkembangan pengguna narkoba dari jamur tahi sapi.

"Kami sudah berkoordinasi dengan polisi dan warga untuk terus memantau hal ini. Pantauan ini terutama pada peternakan yang banyak terdapat di Kabupaten Mojokerto, karena kotoran hewan ternak ini bisa menumbuhkan jamur tahi sapi ini," paparnya.

Pengguna narkoba mulai memilih jamur tahi sapi, karena mengandung Psilosibina dan Psilosina yang termasuk ke dalam narkotika golongan I.

"Pengguna bisa mengalami euforia dan kesedihan yang berlebihan. Pada indra perasa, terutama kulit dan lidah akan menjadi lebih sensitif. Adapun jamur ini bentuknya kecil dan bila dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan kematian," katanya.

Berdasarkan UU No 35/2009 tentang Narkotika, jamur kotoran sapi termasuk dalam genus Psilocybe yang bisa menyebabkan halusinogen (halusinasi) bahkan bisa mematikan.

Jamur kotoran sapi atau Psilocybe Cubensis dapat ditemukan di seluruh Amerika Selatan, Asia (termasuk Indonesia), Eropa dan bagian Australia.

Jamur kotoran sapi ini sejenis jamur yang tumbuh dan hidup di atas permukaan kotoran hewan, seperti sapi, kerbau, banteng dan lain-lain.

Anak Jalanan Sebut Konsumsi Air Rebusan Pembalut Digunakan untuk Nge-fly dan Hilangkan Tekanan

4. Obat batuk sachet

Ribuan saset obat batuk berhamburan di kawasan Alun-alun Selatan, Kota Pagaralam, membuat masyarakat heran, dilansir TribunWow.com dari Sripoku.com, Jumat (20/4/2018).

Kapolres Pagaralam, AKB0 Dwi Hartono SIk MH saat dikonfirmasi tentang hal tersebut mengatakan, jika dilihat dari jumlah saset dan bungkusan obat tersebut tidak mungkin dikonsumsi untuk obat batuk.

"Inilah mungkin yang diminum untuk mabuk-mabukan. Namun kita tidak bisa mengambil tindakan tegas, pasalnya tidak ada Undang-undang yang mengatur larangan mengkonsumsi obat batuk itu," ujarnya.

Namun terkait dengan temuan ini, Polres Pagaralam akan mengajak sejumlah instansi terkait yaitu Dinas Kesehatan, BPPOM dan rumah sakit untuk meneliti penomena penggunaan obat batuk yang diduga digunakan untuk mabuk-mabukan.

"Nantinya akan kita ajak dinas terkait meneliti kandungan yang ada di obat batuk ini. Apakah benar jika dikonsumsi dengan jumlah banyak sekaligus akan menyebabkan mabuk. Jika ini memabukan dikhawatirkan menjadi awal anak untuk mengkonsumsi narkoba" katanya.

Fenomena Mabuk Pakai Air Rebusan Pembalut Terjadi di Jawa Tengah hingga Jakarta, BNN Beri Tanggapan

5. Air rebusan pembalut

Badan Narkotika Nasional (BNN) telah mengungkapkan fenomena dari sekumpulan anak jalanan yakni meminum air rebusan pembalut untuk mendapatkan efek nge-fly atau halusinasi, dilansir TribunWow.com dari Tribunnews, Jumat (9/11/2018).

Kepala Bidang Pemberantasan BNN, AKBP Suprinarto mengatakan anak jalanan yang mengonsumsi mengakui mengenai efek yang mereka dapatkan ketika meminum air rebusan pembalut tersebut.

Menurut anak jalanan, ketika mereka meminum air rebusan pembalut, mereka akan merasa seperti melayang alias 'nge-fly' seperti sensasi mengonsumsi narkotika.

Tak hanya nge-fly, bahkan efek meminum air rebusan pembalut ini membuat halusinasi yang mengonsumsinya.

Pembalut (adventuresofalabornurse.com)

"(Pengakuan anak jalanan soal efek ketika minum air rebusan pembalut) Efeknya itu nge-fly, ada halusinasi, ya kayak orang nge-fly biasa ya," ujar Suprinarto.

Sementara itu, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Sitti Hikmawatty mengungkapkan percakapan dirinya dengan seorang remaja yang ikut mengonsumsi air rebusan pembalut untuk mabuk, dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Jumat (9/11/2018).

Sitti Hikmawatty mengatakan remaja itu membeli pembalut baru dan dicampurkan obat ketika direbus.

Ingin Mengelabui Polisi, Seorang Pria di Sidoarjo Sembunyikan Narkoba di Pembalut Istri

Air rebusan itu langsung diminum selagi masih hangat.

"Lagi hangat kemudian diminum. Tidak sempat masuk ke botol dulu," jelasnya, Jakarta, Kamis (8/11).

Tidak hanya pembalut, campuran lain juga dimasukkan ke dalam air rebusan.

"Mereka satu komunitas. Kalau sudah kumpul, ya suka eksperimen macam-macam. Bisa dicampur dari obat warung, bisa dicampur lain. Takarannya, suka-suka mereka," urainya.

Anak remaja itu, berdasarkan penuturan Sitti, ikut mengonsumsi air rebusan pembalut karena terbawa teman-temannya.

Teman-temannya ini bukan teman sekolah namun dari satu lingkungan rumah dan berada di daerah "slum".

"Mereka satu lingkungan rumah ya. Soalnya bukan komunitas satu sekolahan," ujar dia.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)