Pesawat Lion Air Jatuh

Update Operasi Lion Air JT 610, Tim SAR Temukan Roda Pesawat, Turbin, hingga Bagian Tubuh

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim evakuasi gabungan terus mencari jenazah korban dan serpihan pesawat Lion Air PK-LQP di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018). Tim evakuasi berhasil mengangkat roda pesawat Lion Air PK-LQP dari dasar laut perairan dan saat ini berada di KRI Banda Aceh untuk dibawa ke posko evakuasi JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sementara itu bagian mesin sudah dipegang oleh tim penyelam, namun belum diangkat.

TRIBUNWOW.COM - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) baru saja memberikan update operasi SAR pada pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610.

Dilansir TribunWow.com dari website resmi Basarnas, Kabasarnas Marsdya M Syaugi saat konferensi pers di Posko Terpadu menuturkan, hingga Sabtu (3/11/2018) pukul 12.00 WIB, tim SAR telah mengevakuasi 73 kantong yang telah diberi label oleh DVI dan dibawa ke RS Polri Kramat Jati.

Tim SAR juga telah menemukan roda pesawat yang lain, bagian-bagian badan pesawat, termasuk bagian tubuh korban yang belum dievakuasi ke posko.

Kabasarnas kembali menekankan, bahwa seluruh tim yang terlibat dalam operasi adalah tim terpadu yang tetap solid dan terus bekerja yang dikoordinir oleh Basarnas.

Basarnas sudah menentukan dan membagi spot-spot untuk masing-masing tim penyelam baik dari Basarnas, Kopaska, Denjaka, Taifib, maupun penyelam-penyelam profesional dari potensi SAR.

Kronologi Penyelam Evakuasi Lion Air JT 610 Syachrul Anto Dinyatakan Meninggal Dunia

Pada sektor 1, kapal-kapal yang beroperasi dilengkapi dengan alat pendeteksi bawah air seperti Multi Beem Echo Sounder (MBES), Side Scan Sonar, Remotly Operated Underwater Vehicle (ROV), dan Ping Locator untuk mendeteksi sinyal dari black box.

Peralatan-peralatan tersebut terpasang di 5 kapal, masing-masing KRI Rigel, Rubber Boat (RB) 206 Kantor SAR Bandung, Baruna Jaya BPPT, Kapal Dominos dan Teluk Bajau (Victoria) milik Pertamina.

Kapal-kapal ini bergerak 24 jam, melakukan penyisiran di area pencarian.

Sementara pada sektor 2, terdapat 40 kapal lebih dari Basarnas, TNI-Polri, Kementerian Perhubungan, Bakamla, Polair, KPLP, Bea Cukai, ditambah kapal-kapal nelayan dan Potensi SAR lainnya menyisir di permukaan.

Mengutip Tribunnews.com, Kabasarnas juga mengatakan pihaknya telah menemukan bagian turbin serta melihat body pesawat tersebut.

"Jadi sampai siang ini walaupun saya belum dapat gambarnya, tetapi sudah ada temuan besar. Turbin sudah dua ditemukan artinya dua engine sudah mulai ditemukan," ujarnya.

Namun demikian, ia mengatakan proses pengangkatan belum dilakukan.

Nantinya pengangkatan akan dilakukan usai berkoordinasi.

Suaminya Meninggal saat Evakuasi Lion Air, Istri Penyelam Syachrul Anto: Allah Lebih Cinta Padamu

Sementara itu, terkait meninggalnya penyelam dari Indonesia Diving Rescue Team, Syahrul Anto (48), Kabasarnas mewakili seluruh tim SAR, menyampaikan duka citanya.

"Sebagai Kabasarnas, saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas gugurnya pahlawan kemanusiaan dari personil Indonesia Diving Rescue Tim," kata Kabasarnas.

"Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada almarhum yang memiliki kapasitas dan kualitas, senior, dan memiliki jam terbang yang tinģgi sebagai relawan yang penuh dedikasi. Namun, jika Tuhan menghendaki hal lain, kita tidak dapat melawannya," tambahnya. (TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)