TRIBUNWOW.COM - Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu mengunggah foto nota pengisian bahan bakar minyak (bbm).
Foto tersebut diunggah Said Didu melalui Twitter miliknya, @saididu, Selasa (30/10/2018).
Pada foto nota pembelian bbm itu, bertuliskan nominal Rp 842.920,00 yang harus ia bayarkan untuk pembelian pertamax 81,05 liter.
Pengisian yagn dilakukan di Rest Area Jalan Tol Jakarta-Tangerang KM.14 ini disebut Said Didu sebagai dampak langsung pelemahan rupiah.
"Skdr menghitung dampak langsung pelemahan rupiah thdp rakyat.
Isi bensin saat kurs sktr Rp 15.000 sktr Rp 850.000.
Kalau kurs sktr Rp 10.000 maka hanya bayar sktr Rp 550.000 dan klo kurs sktr Rp 13.000 maka bayar sktr Rp 730.000.
Jadi salah jika ada yg katakan kurs lemah tdk mslh," kicau Said Didu.
• Dapat Tawaran Bantuan dari Negara Lain untuk Evakuasi Lion Air JT 610, Basarnas: Belum Diperlukan
Kicauan dari Said ini dibanjiri komentar dari netizen yang bertanya merk mobil hingga ungkapan biaya yang mahal.
@Firmans01646495: Pu didu mobil apaan gde bnget?
@saididu: Land Cruiser
@sani_scara: hehe pak Didu sekali isi BBM setengah bulan pengasilannya orang kismin,. :)
@saididu: Begitulah dampak langsung pelemahan rupiah. Cara hitung sederhana - biar yg koar2 bhw pelemahan rupiah tdk masalah jadi paham spt itulah dampak langsung ke rakyat.
• Lion Air JT 610 Jatuh, Pemerintah Australia Imbau Pejabatnya Tak Gunakan Jasa Penerbangan Lion Air
Sementara diberitakan dari Kontan.co.id, nilai tukar rupiah masih stagnan dengan kecenderungan melemah.
Kurs spot rupiah melemah tipis 0,04% ke level Rp 15.233 per dollar AS, Senin (29/10/2018).
Sementara kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI) turun 0,07% menjadi Rp 15.218 per dollar AS, Selasa (30/10/2018) pagi.
Seperti diketahui, AS telah merilis angka awal pertumbuhan ekonomi AS di kuartal III lalu sebesar 3,5%.
Angka ini lebih tinggi ketimbang konsensus analis yang hanya 3,3%.
"Pelemahan kali ini merupakan respons dari data PDB AS," kata Andri Hardianto, analis Asia Trade Point Futures, kemarin.
• Istri Penumpang Lion Air JT 610 yang Jatuh Datangi Posko: Saya Pingin Bawa Bapak ke Tasik
Namun, rupiah tidak turun terlalu dalam berkat adanya intervensi BI di pasar.
"BI intervensi karena kebutuhan dollar AS di bulan ini cukup besar, terutama untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah. BI juga melakukan aksi jual valas di pasar untuk menstabilkan rupiah," kata Satria Sambijantoro, ekonom Bahana Sekuritas.
Pelemahan harga minyak juga dapat membantu rupiah menguat di hari ini.
Satria memprediksi, mata uang Garuda akan bergerak dalam rentang Rp 15.190–Rp 15.240 per dollar AS hari ini.
Sedang Andri menganalisa, kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.170–Rp 15.210 per dollar AS. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)