Kabar Tokoh

Jokowi Gratiskan Jembatan Suramadu, Wasekjen Demokrat Jelaskan Tahap Pembangunan Libatkan 4 Presiden

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmikan pembebasan tarif tol jembatan Suramadu , di atas truk logistik, Sabtu (27/10/2018).

TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Rachland Nashidik memberikan tanggapan soal jembatan Suramadu yang digratiskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Rachland Nashidik melalui laman Twitter @RachlanNashidik, Sabtu (27/10/2018).

Rachland menerangkan bahwa jembatan Suramadu merupakan jejak karya banyak presiden.

Rachland dalam kicauannya bahkan menuliskan bahwa Presiden ke-1 RI Soekarno, hingga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki perannya masing-masing.

"Jembatan Suramadu: jejak karya banyak Presiden.

Digagas Soekarno, dilanjutkan perencanaannya oleh Soeharto, Habibie dan Gus Dur, lalu ground breaking oleh Megawati.

Dilanjutkan dan dituntaskan pembangunannya oleh SBY.

Jokowi? Menggratiskannya," tulis Rachland.

Jokowi Resmikan Pembebasan Tarif Tol Jembatan Suramadu

Dalam kicauannya itu, Rachlan juga mengunggah video soal pembangunan Jembatan Suramadu.

Video memperlihatkan proses pembangunan hingga tampilan Jembatan Suramadu.

Narator dalam video pun terdengar memberikan informasi umum soal jembatan ini.

"10 Juni 2009.

Indonesia kembali mengukir sejarah baru.

Dengan terbentangnya jembatan penghubung antar pulau sepanjang 5438 meter, dan sebuah landmark baru bagi Indonesia yang menghubungkan pulau jawa dan madura.

Suramadu, sebuah pintu gerbang baru bagi Indonesia di wilayah timur.

Terobosan pembangunan infrastruktur ini adalah langkah strategis untuk lebih mempercepat pembangunan di segala sektor," kata narator dalam video.

Jembatan Suramadu, Surabaya (Rilis Booking.com)

Dalam video tersebut, tampak pula sejumlah masyarakat yang memberikan tanggapannya soal pembangunan Jembatan Suramadu.

"Suramadu ini dibangun luar biasa efeknya. Selain orang-orang Surabaya bisa ke Madura aksesnya bisa lebih mudah, begitu pun masyarakat Madura yang ke Surabaya lebih mudah," kata seorang wanita di dalam mobil, seperti yang tampak pada video.

"Saya kan pengusaha percetakan, channelnya agak berat dari Madura sana.Itu kan kita pengirimnya lebih mudah, cepat, dan biaya lebih murah lagi," ujar seorang pria dalam video.

"Saya biasanya pulang kampung satu bulan sekali, setelah ada Jembatan Suramadu, saya bisa pulang seminggu dua kali, terimakasih Suramadu," kata seorang wanita dengan menggunakan bahasa Madura.

Video pun kembali dilanjutkan dengan pernyataan dari narator.

Narator menjelaskan bahwa pembangunan jembatan Suramadu merupakan pekerjaan yang terus berkesinambungan dari presiden satu ke presiden setelahnya.

Selanjutnya, dalam video itu, SBY pun memberikan pernyataannya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada presiden terdahulu yang juga turut mengambil peran dalam pembangunan Jembatan Suramadu.

"Saya juga menyampaikan terimakasih dan penghargaan mulai dari Pak Habibie, dan sebetulnya era Pak Harto waktu itu, kepada Presiden Gus Dur, Presiden Megawati, juga saya ucapkan terima kasih yang telah memulai ground breakingnya.

Dan kemudian ketika ada terhentinya jembatan ini yang menurut saya bisa saja terjadi setiap saat, saya anggap tugas saya untuk melanjutkan dan akhirnya Alhamdulillah terwujud," jelasnya.

Diberitakan Kompas.com, pada Sabtu (27/10/2018), Jokowi membebaskan tarif Tol Jembatan Suramadu.

“Dan dengan mengucapkan bismillahirohmanirahim, Jalan Tol Suramadu pada sore hari ini kita ubah menjadi jalan non tol biasa,” ucap Presiden saat peresmian.

Nama Tol Jembatan Suramadu pun kini telah beruban nama menjadi hanya Jembatan Suramadu.

Diketahui, pembangunan Jembatan Suramadu digagas oleh Prof Dr Ir Sedyatmo pada 1960 atau era kepemimpinan Presiden Soekarno.

Kemudian pada awal 1990 dimulai pra studi kelayakan.

Pada akhir 1990, Presiden RI kedua Soeharto membentuk Tim Nusa Bakti yang merupakan gabungan antara tim ahli Indonesia dan Jepang.

Pada 1997, rencana pembangunan sempat dihentikan sementara karena terjadi krisis moneter yang melanda sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Lima tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 20 Juli 2003, Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri meresmikan kembali pembangunan jembatan tersebut.

Butuh waktu sekitar enam tahun untuk menyelesaikan proyek ini, sebelum akhirnya diresmikan Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009.

Jembatan Suramadu merupakan jembatan nasional terpanjang yang dibangun pemerintah guna meningkatkatkan pertumbuhan sektor infrastruktur dan perekonomian Pulau Madura.

Terdiri atas tiga bagian, jembatan ini terbentang sepanjang 5,4 kilometer dan memiliki lebar 2 meter x 15 meter.

Ketiga bagian tersebut yaitu jembatan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge). (TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)