TRIBUNWOW.COM - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengajak masayarakat dan tokoh-tokoh elite politik agar berkampanye secara friendly dan tidak membawa isu SARA.
Hal ini diketahui dari video unggahan dari akun Instagram Zulkifli Hasan, @zul.Hasan, Minggu (21/10/2018).
Diketahui, video teresebut diambil saat Zulkifli Hasan menerima delegasi Badan Koordinasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Gedung Parlemen Nusantara I, Senayan, Jumat (19/10/2018).
Zulkifli mengatakan kompetisi Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2019 bukanlah perang.
Menurutnya, seharusnya kampanye damai bisa dilakukan dengan tidak saling mencela apalagi membawa isu sara.
• Tak Masalah Dikritik Masyarakat, Pramono Anung: Pemerintah Tidak Boleh Alergi Kritik
"Yang penting itu saya mengajak, tensi yang mulai naik ini, mari kita menjadikan kontestasi pilpres pileg ini friendly, friendly kompetisi.
Saya juga memonitor media-media sosial jangan begitu-begitu amat, kaya mau perang. Ini kita kan mau memilih pemimpin antar sodara, antar kita, kita ini bukan mau perang.
Makanya saya mengajak kompetisinya itu friendly, Kampanye damai, kampanye sejuk, kampanye saling memuji kan bagus.
Dan masyarakat juga kan tidak suka kalau kasar-kasar, mengecam, mengejek, apalagi pake suku, agama, SARA gitu kan tidak tepat.
Kita bukan melawan penjajah, ini kan kompetisi antar kita," ujar Zulkifli.
Zulkifli juga memberikan keterangan tulisan dalam video yang diunggahnya.
Ia mengajak masyarakat dan elite untuk beradu ide dan gagasan, bukan menebar kebencian.
• Gaya Lucu Jan Ethes ketika Temani Jokowi Hadiri Apel Akbar Santri Nusantara di Solo
"Bersaing boleh, beda pilihan silahkan. Tapi kampanyenya yang sejuk yuk ! .. Ayo adu ide & gagasan, bukan menebar kebencian. Setuju?," tulis akun @zul.hasan.
Dalam kesempatan yang berbeda, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan hal yang serupa.
Dalam wawancara khusus empat tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla yang disiarkan live di MetroTV, Sabtu (20/10/2018), jokowi juga membahas mengenai perilaku elite politik saat mengkampanyekan kudu calon presiden pilihannya.
Jokowi menerangkan, elite-elite politik memiliki sebuah peran penting untuk mengedukasi masyarakat.
• BKN Sebut 2,5 Juta Orang Lolos Seleksi Administrasi CPNS 2018, 11 Instansi Telah Umumkan Daftarnya
"Elite-elite politik harus memberikan pembelajaran, harus mengedukasi masyarakat dengan hal-hal yang mendewasakan dan mematangkan kita dalam berpolitik," kata Jokowi.
Menurutnya, elite-elite politik perlu untuk mengedepankan adu ide dan gagasan dengan rekam jejak.
"Saya kira yang harus dikedepankan itu, sehingga masyarakat nanti yang menilai, jangan kita justru terjebak pada hoaks, saling fitnah, saling mencela," ucapnya.
Jokowi kembali menegaskan untuk menekankan adu program, ide dan gagasan dalam kontestasi politik.
"Sehingga mematangkan dalam berdemokrasi, mendewasakan rakyat dalam ikut kontestasi ini," pungkasnya.
(TribunWow.com/Roifah Dzatu Azmah)