Pilpres 2019

Yayasan Wahid Foundation Netral, Yenny Wahid akan Nonaktif karena Jadi Timses Jokowi

Penulis: Laila N
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yenny Wahid mewakili keluarganya dan Konsorsoium Gus Dure saat menyatakan sikap dalam Pilpres 2019 di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018). Keluarga dan Konsorsium Gus Dur mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Jokowi-Maruf Amin dalam Pilpres 2019 mendatang.

TRIBUNWOW.COM - Putri mendiang mantan presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Yenny Wahid memutuskan untuk nonaktif dari tampuk kepemimpinan Wahid Foundation.

Hal tersebut lantaran Yayasan Wahid Foundation netral dalam berpolitik secara lembaga.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan akun Twitter @wahidfoundation pada Jumat (19/10/2018).

"Wahid secara lembaga, bersikap netral. Tak condong pada pasangan calon tertentu. Hal ini dilakukan agar Wahid tetap konsisten pada jalannya, "Seeding Peaceful Islam".

#konsistensi
#Wahidontherightpath," tulis akun Wahid Foundation.

Dalam postingannya, Wahid Foundation juga menampilkan kutipan Yenny Wahid, seperti berikut.

"Yayasan Wahid kami dirikan sebagai lembaga yang netral.

Jawaban Sandiaga Uno saat Ditanya soal Alasannya Memilih Prabowo

Karena fungsi utamanya untuk melakukan kerja sosial dan kemanusiaan dalam rangka meneruskan pemikiran-pemikiran Gus Dur.

Sebagai konsekwensi dari pilihan saya untuk terlibat menjadi timses paslon 1, saya akan nonaktif dari memimpin yayasan, sampai bulan April nanti.

Sikap ini sudah kamu sampaikan ke semua mitra kerja kami, sebagai bentuk pertanggungjawaban publik," kata Yenny Wahid.

Diberitakan sebelumnya, Barisan Kader Gus Dur yang diwakili oleh Yenny Wahid sudah menentukan arah dukungannya dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Hal ini seperti yang tampak dalam siaran langsung konferensi pers yang ditayangkan oleh KompasTV di Rumah Pergerakan Politik Gus Dur, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018) sore.

Barikade Gusdur yang mendukung Jokowi-Maruf terdiri dari 9 elemen yang terdiri dari Forum Kiai Kampung Nusantara, Garis Political Mawardi (Forum Alumni Timur Tengah), Gerakan Kebangkitan Nusantara (Gatara), Satuan Mahasiswa Nusantara (Samara), Milineal Political Movement, Komunitas Santri Pojokan, Jaringan Perempuan untuk NKRI, dan Forum Profesional Peduli Bangsa.

Berikut potongan deklarasi dukungan Barisan Kader Gus Dur yang dibacakan oleh Yenny Wahid.

Ferdinand Hutahaean Bandingkan Pernyataan Luhut soal Meikarta dengan Kasus Ratna Sarumpaet

"Bapak banyak terilhami oleh figur-figur yang dikaguminya, seperti Mahatma Gandhi yang membela rakyat dengan cara memberdayakan gerakan tanpa kekerasan.

Sosok sederhana seperti Gus Dur dan Gandhi adalah sosok pemimpin yang kita butuhkan.

Negara ini adalah negara besar, penuh dengan kekayaan alam yang berlimpah.

Negara ini adalah negara kaya penuh dengan anak-anak bangsa yang punya talenta, Meraka yang meyakini nilai kebajikan serta punya keinginan untuk mengabdi.

Namun semangat mereka sering berbalas kegetiran dan kekecewaan melihat proses politik yang sering menghianati cita-cita negeri.

Bangsa ini sedang susah, karena itu pemimpin yang kami cari adalah orang yang mau ikut gerah.

Pemimpin yang kami rindu adalah pemimpin yang mendengar nurani rakyat.

Pemimpin yang tidak berjarak dengan masyarakat

Pemimpin yang tidak canggung memeluk warga dan bersama mereka berbaur dan berbagi aroma keringat.

Pemimpin yang sederhana cara berpikirnya bahwa bangsa ini harus dipenuhi hak dan kebutuhan dasarnya untuk hidup sejahtera.

Ayah saya menghadirkan keadilan sosial dengan cara memenuhi basic rights atau hak-hak dasar di segenap warna Indonesia tanpa membeda-bedakan agama, keyakinan, warna kulit, ras, gender maupun status sosial rakyat yang dipimpinnya.

Pemimpin yang kami pilih, menghadirkan keadilan sosial dengan memenuhi basic needs atau kebutuhan dasar bagi mereka yang selama ini tak tersapa.

Menghadirkan layanan pendidikan, kesehatan, maupun akses konektivitas bagu yang dulunya tak terjamah.

Dua-duanya berpikir dan bertindak sederhana namun kaya dalam karya.

Oleh karena itu, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, dengan ini menyatakan mendukung pasangan nomor satu.

Bismilah Presiden Jokowi akan kembali memimpin Indonesia," ujar Yenny.

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)