TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah menuliskan surat terbuka untuk pihak yang menolak kedatangannya di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @Fahrihamzah yang diunggah pada Rabu (17/18/2018).
Fahri Hamzah mengatakan jika ia tidak saling mengenal dengan pihak yang menolaknya.
Surat bertagar @KamiSundaKecil itu pun memuat harapannya agar suatu saat nanti ia diberi kesempatan untuk berdiskusi dan saling mengenal.
Berikut surat lengkap Fahri Hamzah.
"Siapakah kami? Apakah kami tidak saling mengenal? Kami orang Sunda kecil, lalu Mr. Muhammad Yamin memberi nama Kepulauan Nusa Tengara. Ya, kepulauan yang terletak di tenggara kepulauan Nusantara atau Semenanjung Melayu sebelum menjadi Indonesia. #KamiSundaKecil
• Gedung DPR Kembali Kena Peluru Nyasar, Jansen Sitindaon: Usut Tuntas, Nyasar Kok ke Banyak Ruangan
Dan Kepulauan Sunda adalah kepulauan yang terletak di sebelah barat kepulauan nusantara. Ada Sunda kecil ada Sunda besar tentunya. jika #KamiSundaKecil maka Sunda besar meliputi kalimantan, Sumatera, Jawa dan Sulawesi. Kategori ini dikenal sejak Sumpah Palapa dibaca GajahMada.
Dan #KamiSundaKecil terdiri dari kepulauan yang lebih kecil yang terdiri dari hamparan pulau, sejak pulau Bali, Lombok, sumbawa, Sumba, Flores, Timor, hingga kepulauan Tanimbar. Kami adalah wajah kerukunan yang sebenarnya. Kami hidup berdampingan dan saling berbagi lahan.
Ketika Propinsi Kepulauan Sunda Kecil akan dibagi menjadi Propinsi yang lebih kecil terciptalah 3 Propinsi yang unik. Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Bali berciri Hindu, NTB berciri Islam, dan NTT berciri Nasrani. #KamiSundaKecil
Di tiga Propinsi (utamanya, sebab juga ada juga yg lain seperti Timor Leste yg kini terpisah) ini selalu ada rasa bersaudara yang kuat. Orang Bali mengetahui bahwa saudara dan keluarga mereka banyak dititipkan di pulau sebelahnya; utamanya lombok dan sumbawa. #KamiSundaKecil
Di sumbawa ada perkampungan orang bali, juga perkampungan orang Ende. Di sebelah rumah saya di BrangBiji, sumbawa ada desa Marilonga yang merupakan nama sebuah desa di Ende. Teman2 ini juga membangun gereja dan tinggal berdampingan. #KamiSundaKecil
Demikianlah, panjang cerita jika dibikin panjang. #KamiSundaKecil bukan tak pernah bertengkar, ada saja ujian datang tapi kami selalu bisa menjaga diri. Kami bertengkar secara dewasa dan akhirnya kembali bersalaman dan saling memeluk hati dan perasaan. Itu biasa.
Tulisan ini hanya surat cinta kecil, kepada sahabat saya di kupang yabg tak mengenal saya. Semoga kita kelak akan saling mengenal secara baik. Agar kita tak usah saling menolak datang. #KamiSundaKecil adalah persaudaraan yang menghujan dalam zaman. Kita telah saling menerima.
• Sindir Pidato Jokowi di Kongres Persi, Ferdinand: Ngerti Ada Masalah tapi Gak Ngerti Solusinya
Dan akhirnya kita menjadi Indonesia. Dalam persaudaraan sebangsa ini kita jangan saling menolak. Kita harus saling terima, bertemu dan bertatap muka apapun situasinya. Kita harus saling menjaga sebab manusia indonesia itu kompleks, identitasnya dan afiliasinya. #KamiSundaKecil
Aparat jangan ikut membuat dan mempertajam perbedaan politik dan afiliasi kandidat. Ini soal kecil yang akan kita lewati dengan selamat. Tetapi, saling menolak dan mencipta luka yang tak terkatakan adalah masalah kebersamaan kita. #KamiSundaKecil #KitaIndonesia
Mari menjaga diri,
Menjaga persaudaraan,
Menjaga agar apapun warna dan perbedaan tidak sempat kita saling membenci dan menolak diakusi dan percakapan. #KamiSundaKecil harus siap menjadi contoh pembauran. Menuju Indonesia raya.
Sekian. #KitaIndonesia," tulis Fahri.
Sementara itu, diberitakan Tribunnews.com, rencana kedatangan Fahri Hamzah merupakan undangan sejumlah elemen masyarakat dalam acara orasi kebangsaan.
"Ada beberapa ya (undangan), setiap saya memang banyak undangan kalau saya menyatakan ke satu tempat biasanya beberapa kelompok masyarakat mengundang. Sebenarnya gubernurnya ini kan sahabat saya, sahabat dekat sekali, lama di Komisi III, saya dengan Viktor dari mulai di PDIP sampai di Nasdem, saya dekat dengan dia," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (16/10/2018).
Fahri Hamzah mengungkapkan jika situasi di Kupang tidak memungkinkan, kedatangannya bisa ditunda lain kali.
"Tapi memang kalau situasinya belum memungkinkan, ya kita lihat saja, lain kali," imbuh Fahri.
Ia pun mengaku jika kedatangannya ke Kupang bertujuan baik.
• Crazy Rich Dato Sri Tahir Tukar Dolar ke Rupiah Senilai Rp 2 Triliun, SBY: Salut dan Terima Kasih
"Nah itu sebenarnya, saya tidak ingin mengganggu siapapun. Saya tidak ingin melakukan apapun, tapi ini hanya ada undangan dan ada rencana berkunjung ke Ende, melihat. Itu lah kira-kira," ungkapnya.
Diketahui rencanan kedatangan Fahri Hamzah adalah untuk menghadiri acara orasi kebangsaan dan deklarasi gerakan arah baru Indonesia (Garbi) di tolak Brigade Meo NTT.
Dalam spanduk dan pamflet yang disebarkan di media sosial, terbaca acara itu dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 18 Oktober 2018 di Hotel Sotis Kupang.
Mercy Seubelan, Plt Ketua Umum Brigade Meo NTT kepada Pos-Kupang.com, mengatakan mereka memiliki pandangan berbeda soal toleransi.
"Kita harus menempatkan toleransi pada posisi yang benar. Kita jangan berlindung di balik toleransi," ujar Mercy, Selasa (16/10/2018). (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)