TRIBUNWOW.COM - Gempa berkekuatan 7,0 SR mengguncang pulau Papua Nugini pada Kamis (11/10/2018), pukul 06.48 waktu setempat.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat, pusat gempa berada di sekitar 125 km timur dari Kimbe pada kedalaman 40 km, dilansir TribunWow.com dari AFP, Kamis (11/10/2018).
Peringatan gelombang tsunami juga sempat dinyalakan.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik pada mulanya mengeluarkan peringatan terjadinya gelombang tsunami, yang kemungkinan melanda kawasan pesisir sejauh 300 km dari pusat gempa.
• Kenaikan BBM Premium Ditunda, Jansen Sitindaon: Jonan Lupa Pakem, Padahal Lama Ikut SBY
Gelombang tsunami diperkirakan kurang dari 0,3 meter (satu kaki) tinggi untuk pantai Papua dan Kepulauan Solomon.
Tak lama kemudian otoritas setempat mencabut peringatan tersebut.
"Berdasarkan data yang tersedia, ancaman tsunami akibat dari gempa bumi telah berakhir," demikian pernyataan.
• Indonesia Tekuk Myanmar 3-0, Bima Sakti Puas Strateginya Berjalan Baik
Seorang juru bicara Kantor Manajemen Bencana Nasional Papua Nugini di Port Moresby mengatakan belum ada laporan kerusakan dari dampak gempa.
Menurutnya hal itu karena biasanya informasi memerlukan waktu beberapa jam untuk mencapai ibu kota setelah guncangan besar.
Sedangkan USGS mengatakan ada kemungkinan kecil korban dan kerusakan akibat gempa.
UGSG menuturkan lokasi Papua Nugini berada pada cincin pasifik, sebuah hotspot untuk aktivitas seismik karena gesekan antara lempeng tektonik.
• Sindir Amien Rais, Ruhut Sitompul: Pemimpin Harus Berpikir Positif Jangan Negatif
Menurut USGS, Papua Nugini belum pulih setelah diguncang gempa berkekuatan 7,5 SR pada Februari 2018 lalu.
Gempa tersebut menewaskan sedikitnya 125 orang, memangkas akses ke desa-desa dan merobohkan pemerintahan.
Lanjutnya, USGG menilai hal itu karena wilayahnya yang terpencil, dan membutuhkan beberapa hari untuk informasi tentang kerusakan akibat gempa dan bantuan. (TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)