TRIBUNWOW.COM - Partai Gerindra mengklaim bahwa anggaran untuk IMF-World Bank Annual Meeting 2018 yang disebutkan untuk perluasan apron Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, ternyata tidak benar.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari kicauan akun terverifikasi Partai Gerindra, @Gerindra, Kamis (11/10/2018).
Dalam unggahan tersebut, Menurut Gerindra, Komisi XI DPR RI tahu bahwa Kementerian Keuangan menganggarkan biaya IMF-World Bank Annual Meeting 2018 sebesar Rp 855,5 miliar itu untuk biaya operasional.
Yang mana, jelas Gerindra, termasuk biaya hotel dan jamuan makan.
• Viral Video Pengusiran Relawan Asing di Palu Kini jadi Sorotan Dunia
Partai Gerindra bahkan menuliskan rincian penggunaan anggaran melalui kicauannya itu.
Lebih lanjut, Gerindra juga mengungkapkan bahwa biaya untuk perluasan Apron di Bandara Bali itu menggunakan anggaran terpisah.
Berikut kicauan lengkap Partai Gerindra di laman Twitter terverifikasinya.
"1. Anggaran pertemuan tahunan International Monetery Fund (IMF) dan World Bank (WB) yang mencapai Rp 855,5 miliar ternyata tidak ada alokasinya untuk perluasan apron Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. @jokowi
2. @jokowi juga sempat mengatakan bahwa para tamu dalam pertemuan tahunan tersebut mengeluarkan biaya sendiri.
3. Komisi XI @DPR_RI tahu persis @KemenkeuRI menganggarkan Rp 855,5 miliar dan itu sebatas untuk biaya yang sifatnya operasional, termasuk biaya hotel dan jamuan makan, diantaranya pengeluaran akomodasi mencapai Rp 569,9 miliar.
4. Makanan dan minuman sebesar Rp 190,5 miliar, transportasi sejumlah Rp 36,1 miliar, hiburan sebesar Rp 57 miliar, dan souvenir senilai Rp 90,2 miliar. @jokowi
5. Sementara Bank Indonesia (BI) sendiri, mengalokasikan anggaran untuk persiapan hotel, lokasi acara (venue), serta ruang perkantoran (office) yang diperkirakan besarannya sekitar Rp 200 miliar.Jadi tidak mungkin para delegasi dari berbagai negara menanggung biaya sendiri.
6. Jadi biaya sebesar Rp 855,5 miliar bukan untuk memperluas apron di Bandara Bali dan membuat terowongan di persimpangan yang ada di Bali, seperti yang disampaikan @jokowi.
7. Itu semua pos anggarannya sudah ada dan terpisah, mencapai hingga Rp 4,9 triliun yang dialokasikan dari APBN. @jokowi
8. Kami memahami penyelenggaraan pertemuan IMF- WB sudah dijadwalkan jauh-jauh hari dan tidak bisa dihindarkan. Tapi kami juga meminta agar pemerintah menghemat anggaran yang ada. @jokowi
9. Biaya penghematan bisa digunakan untuk merehabilitasi daerah gempa dan membatu para korban. @jokowi," tulis Gerindra.
• Jadi Pembicara di IMF-WB, Ridwan Kamil Paparkan Strategi untuk Pastikan Warga Miskin Jabar Sejahtera
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal banyaknya kritikan yang menyebutkan bahwa anggaran yang digunakan untuk IMF-World Bank Annual Meeting 2018 terlalu besar.
Dikutip TribunWow.com dari setkab.go.id, Jokowi mengungkapkan, anggaran tersebut digunakan untuk memperluas appron di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Anggaran juga dipakai untuk membuat terowongan, dan persimpangan yang ada di Bali sehingga nantinya tidak terjadi kemacetan lalu lintas.
"Artinya, itu juga akan kita gunakan terus, terowongan dan appron untuk parkir bandara akan kita gunakan terus, bukan sesuatu yang hilang," jelas Jokowi, Senin (8/10/2018) pagi.
Selain itu, Jokowi juga menyebutkan bahwa peserta pertemuan IMF-World Bank 2018 membiayai dirinya sendiri untuk hadir dalam pertemuan tersebut.
Yang dimaksud dalam pernyataan Jokowi ini adalah biaya akomodasi para peserta IMF-World Bank Annual Meeting 2018.
"Hotel bayar sendiri, makan bayar sendiri," jelasnya.
Menurut Jokowi, ada banyak negara yang berminat pada pertemuan itu.
Jokowi mengungkapkan, jika banyak yang berebut mengikuti pertemuan itu, pasti sebagai tuan rumah, akan memiliki dampak yang baik untuk Indonesia.
"Annual Meeting sebesar itu 15.000 (orang) yang datang jadi rebutan semua negara, karena meeting seperti itu pasti memiliki dampak.
Paling tidak memberikan citra yang baik terhadap negara yang dipakai untuk pertemuan itu," jelasnya.
Jokowi berharap, agenda IMF-World Bank Annual Meeting tahun 2018 tersebut memperkuat promosi untuk tempat wisata yang ada di Indonesia.
"Saya kira tujuannya ke sana," kata Jokowi.
Selain itu, Anggota Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun, tampak membenarkan apa yang disampaikan oleh Jokowi.
Misbakhun melalui laman Twitter, @MMisbakhun, Selasa (9/10/2018), menegaskan bahwa peserta IMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Bali membayar sendiri biaya kedatangan mereka.
• Direktur IMF Sebut Ekonomi Indonesia Luar Biasa, Rizal Ramli: Jangan Lupa Sejarah Krisis 1997
Awalnya, seorang warganet dengan akun @Mycuban11, memberikan pertanyaan kepada Misbakhun.
"Menurut Bapak presiden, hotel dan biaya makan minum ditanggung sendiri-sendiri oleh peserta Meeting IMF dan WB, mana yang benar?," tanya warganet tersebut.
Misbakhun pun langsung memberikan tanggapannya.
Ia bahkan mencontohkan dirinya sendiri yang juga menjadi peserta IMF-World Bank Annual Meeting 2018.
Misbakhun mengaku biaya tiket pesawat, hotel, hingga makan, menggunakan uangnya sendiri.
"Contohnya saya sendiri. Ikut sebagai peserta #AM2018Bali dengan badge DELEGATE beli tiket pesawat, hotel dan makan memakai uang saya sendiri.
Apakah penjelasan saya sudah bisa menjelaskan apa yg disampaikan oleh Bapak Presiden?," ucapnya.
Seperti diketahui, mengutip laman resmi Bank Indonesia (BI), IMF-World Bank Annual Meetings (AM 2018) digelar di Bali pada 8-14 Oktober 2018.
Pertemuan ini merupakan pertemuan terbesar dunia dalam bidang ekonomi dan keuangan, yang menghadirkan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara anggota.
Tak hanya itu, sektor private, para akademisi, Non Goverment Association (NGO), serta media juga akan hadir pada pertemuan ini.
Dalam pertemuan tersebut, turut diselenggarakan pula beberapa event lain, misalnya seminar, investment forum, Focus Group Discussion (FGD), workshop, dan cultural events.
Pertemuan ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi Indonesia.
Khususnya dalam peningkatan cadangan devisa, perdagangan dan investasi, pariwisata. (TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)