TRIBUNWOW.COM - Direktur pelaksana International Monetary Fund (IMF), Christine Lagarde, dan stafnya tergerak untuk memberi donasi senilai Rp 2 miliar untuk korban gempa di Palu-Donggala dan Lombok.
Pernyataan ini ia sampaikan saat kunjungannya ke lokasi korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Senin (8/10/2018).
Seperti dilansir TribunWow.com dari tayangan "Kompas Petang", Kompas TV, Lagarde juga ditemani Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Rombongan tersebut mengunjungi Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat.
• Wiranto: Sekjen PBB dan PM Malaysia Dijadwalkan Kunjungi Palu
Lebih dari 900 keluarga di desa tersebut kehilangan tempat tinggal akibat gempa pada Juli 2018 lalu.
Di sela-sela kunjungannya itu, Lagarde menyampaikan bahwa staf IMF berinisiatif mengumpulkan dana hingga Rp 2 Miliar guna membantu korban gempa di Palu-Donggala dan Lombok.
Lagarde pun juga berjanji akan mengajak para delegasi IMF untuk turut memberikan dukungan pada Indonesia dalam mengatasi bencana di Sulawesi Tengah dan Lombok.
"Jadi, staf-staf di IMF secara pribadi tergerak untuk memberikan donasi bagi korban gempa di Indonesia. Dan tindakan kami ini didukung oleh IMF. Di tangan saya kini ada cek senilai Rp 2 miliar dan akan digunakan untuk korban bencana di Lombok dan Sulawesi," ungkap Lagarde.
• Budiman Sudjatmiko Sebut Kasus Ratna Sarumpaet By Design, Faldo Maldini Beri Bantahan
Seperti yang diketahui, Indonesia dilanda dua kali gempa bumi besar dalam dua bulan berturut-turut.
Gempa pertama berkekuatan 7 Skala Richter (SR) mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (5/8/2018).
Kemudian, disusul gempa 7,7 SR mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018) lalu.
Bahkan, gempa susulan juga sempat mengguncang Palu dan sekitarnya, pada Selasa (9/10/2018), sekitar pukul 05.15 WITA.
• Rizal Ramli Beberkan Blunder IMF dalam Merusak Ekonomi Indonesia: Rakyat Dikibuli
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, pusat gempa pagi ini berlokasi di 0.89 Lintang Selatan dan 119.93 Bujur Timur atau 5 km arah timur laut Kota Palu.
Episentrum gempa berada di kedalaman 10 km.
Gempa dangkal tersebut membuat warga di kawasan Maesa yang masih tidur di posko pengungsian atau di halaman rumah kontan berhamburan keluar.
"Setelah shalat subuh di teras sekolah, tiba-tiba ada gempa, kami langsung menyelamatkan diri ke halaman," kata Usman yang dikutip dari Kompas.com. (TribunWow.com/Ifa Nabila)