TRIBUNWOW.COM - Jubir Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli mempertanyakan keterlibatan Dinas Pariwisata DKI Jakarta yang disebut-sebut membiayai aktivis Ratna Sarumpaet untuk melakukan perjalanan ke Cile.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Guntur Romli melalui laman Twitter @GunRomli, Jumat (5/10/2018).
Dalam kicauannya itu, Guntur Romli mempertanyakan keterlibatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait kasus Ratna Sarumpaet.
Lebih lanjut, Guntur Romli lantas meminta Anies Baswedan dan Pemprov DKI untuk memberikan klarifikasi.
• Tanggapan Fahri Hamzah terkait Penangkapan Ratna Sarumpaet
"Ratna Mengaku ke Chile Dibayari Dinas Pariwisata DKI.
@aniesbaswedan @RatnaSpaet dan @prabowo satu kubu, ada apa kok tiba2 @aniesbaswedan membayari Ratna ke LN?
Mobil diderek telp Anies, kena kasus HOAX dibayari ke LN oleh @aniesbaswedan ada apa?
Drama HOAX @RatnaSpaet terus berlanjut, setelah menyeret @prabowo @sandiuno dan gerombolannya, kini menyeret @aniesbaswedan dan Pemprov @DKIJakarta saat ditangkap di bandara yg menurutnya ia dibiayai Kantor Gubernur DKI untuk ke Chile.
Karena nama @aniesbaswedan dan Pemprov @DKIJakarta sudah disebut-sebut oleh @RatnaSpaet segera hari ini gelar klarifikasi, benarkah info ini?
Apakah wajar membiayai orang yg lg kena kasus HOAX dan bikin heboh seantero negeri dgn mengirimkannya ke LN," tulis Guntur Romli.
• Fakta-fakta Penangkapan Ratna Sarumpaet: Diminta Turun dari Pesawat hingga Bantah Mau Melarikan Diri
Sementara itu, diberitakan Kompas.com, Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Asiantoro menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta memenuhi permohonan sponsorship Ratna Sarumpaet ke Cile.
Pemprov menanggung uang tiket, akomodasi, hingga uang saku Ratna.
“Untuk tiket, akomodasi, dan uang saku, kurang lebih 70 jutaan,” kata Asiantoro, Jumat (5/10/2018).
Menurut Asiantoro melalui keterangan tertulisnya, Ratna meminta bantuan sponspor kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengikuti acara The 11th Women Playrights International Conference 2018 di Santiago, Cile.
Surat itu diterima Ratna pada 17 Oktober 2017, sedangkan permohonan sponsorship kepada Pemprov DKI dikirimkan pada 31 Januari 2018.
Surat permohonan tersebut pun diterima Gubernur DKI pada 19 Februari 2018, dan didisposisikan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
“Disposisi Bapak Gubernur ke Dinas Parbud adalah difasilitasi dan didukung serta TL (tindak lanjut) sesuai ketentuan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dinas Pariwisata mendisposisikan surat tersebut ke Bidang Nilai Sejarah dan Budaya.
Kemudian ditindaklanjuti dengan membuat nota dinas ke Biro Administrasi Sekretariat Daerah (ASD) karena biaya perjalanan dinas merupakan tupoksi Biro ASD.
“Dinas Parbud melakukan pengaturan perjalanan Ratna Sarumpaet sekaligus membantu berkoordinasi dengan pihak panitia Woman Playwrights International. Dan dijadwalkan Bu Ratna akan tampil di opening tanggal 7 Oktober 2018,” kata Asiantoro.
Diberitakan sebelumnya, Ratna Sarumpaet dikabarkan ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (4/10/2018) malam saat ia hendak pergi ke luar negeri.
Hal tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
"Iya, (Ratna Sarumpaet) sudah (ditangkap), nanti silakan ke (direktorat) krimum," ujar Argo ketika dihubungi, Kamis (4/10/2018) dilansir TribunWow dari Kompas.com.
Dilansir dari Kompas TV, Ratna Sarumpaet akan terbang ke Cile dan harus transit dulu di negara Turki.
Ratna dicegah ke luar negeri dan ditangkap di dalam pesawat menuju ke Santiago, Cile.
• Sejumlah Bukti yang Dibawa Polisi usai Geledah Rumah Ratna Sarumpaet
Ratna rencananya akan ke Cile hingga 10 Oktober untuk menghadiri kongres Internasional.
Surat penahanan juga telah dibawa oleh pihak Imigrasi bandara Soekarno Hatta.
Usai meninggalkan pesawat, Ratna pun langsung diamankan oleh pihak Imigrasi karena pihak Imigrasi sudah mendapat surat resmi penangkapan dari Polda Metro Jaya.
Penangkapan tersebut terkait pencegahan untuk bepergian ke luar negeri atau pencegahan untuk meninggalkan Indonesia.
Ratna pun digiring ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Ia tiba di Polda Metro Jaya dengan pengawalan ketat dari kepolisian.
Ada putri sulungnya yang mendampingi Ratna, namun mereka tak mau memberikan keterangan apapun.
Saat berita ini diturunkan, Ratna Sarumpaet sedang berada di Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Ratna dicekal karena statusnya sebagai tersangka .
"Kita melakukan permohonan pencekalan ke pihak Imigrasi setelah itu jam 20.00 kita mendapat informasi keberangkatan Ibu Ratna ke luar negeri meninggalkan Indonesia," kata Argo seperti dilansir TribunWow dari KompasTV.
• Imigrasi Cegah Ratna Sarumpaet ke Luar Negeri Selama 20 Hari
"Karena yang bersangkutan sudah kita tetapkan sebagai tersangka, penyidik langsung ke bandara," tambahnya.
Argo Yuwono juga membenarkan bahwa Ratna akan terbang ke Cile dan transit ke Turki.
"Ternyata yang bersangkutan mau ke Cile melalui Turki," tutur Argo.
Saat ini Ratna sedang diperiksa oleh pihak kepolisian.
"Kemudian setelah itu kita bawa ke Polda Metro Jaya dan nanti kita dalami," kata Argo.
Argo juga mengatakan bahwa Ratna sudah dijadikan tersangka dalam kasus pemberitaan bohong atas penganiayaan.
"Tersangka kita kenakan pasal 14 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana dan UU ITE pasal 28, ancamannya 10 tahun," ujar Argo.
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)