Kabar Tokoh

CCTV, Buku Pendaftaran hingga Nota Pembayaran Jadi Bukti Ratna Sarumpaet di RSK Bina Estetika

Penulis: Ekarista Rahmawati P
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratna Sarumpaet saat meninggalkan gedung Mako Brimob di kawasan Depok, Jawa Barat, Jumat (2/11/2016).

TRIBUNWOW.COM - Ratna Sarumpaet terekam di CCTV Rumah Sakit Khusus (RSK) Bina Estetika di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Menurut keterangan polisi, pihaknya menemukan beberapa fakta yang didapatnya dari Rumah Sakit.

Polisi mengungkap Ratna Sarumpaet berada di RS Bina Estetika, Menteng, Jakpus, pada Jumat (21/9/2018) lalu.

Terlihat dari buku tamu dan rekaman CCTV, ia bukan berada di Bandung seperti yang disebutkannya menjadi lokasi penganiayaan.

"Tim telah mendapatkan informasi bahwa Ibu Ratna Sarumpaet pada tanggal 21 September sore sekitar pukul 17.00 WIB, beliau berada di rumah sakit di Bina Estetika," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta dalam jumpa pers, Rabu (3/10/2018), seperti dilansir TribunWow dari Saluran Youtube Official NET News.

Andi Arief: Saya Kenal Ratna Sarumpaet 20 Tahun, Dia Orangnya Jujur

Polisi menyebutkan adanya perbedaan mengenai keterangan Ratna dengan fakta yang diperoleh.

"Kami sudah melakukan pengecekan , ada dua perbedaaan antara keterangan yang diberikan di media sosial maupun pemberintaan bahwa yang bersangkutan ada di Bandung, sedangkan faktanya Ibu Ratna berada di RS Bina Estetika jam 5 sore sesuai dengan buku pendaftaran yang ada di Rumah Sakit Bina Estetika," papar Nico.

Selain itu polisi juga menemukan bukti dari rekaman CCTV, buku pendaftaran dan juga nota pembayaran.

"Di Rumah Sakit kami sudah mendapatkan keterangan dari CCTV kemudian juga pendaftaraan kemudian pembayaran," lanjutnya .

Mahfud MD Harap Fadli Zon Klarifikasi Cuitannya terkait Kasus Ratna Sarumpaet

Bahkan Polisi mengatakan bahwa pada tanggal 20 September Ratna telah melakukan pemesanan terlebih dahulu.

"Ibu Ratna datang tanggal 21, namun pada tanggal 20 telah melakukan pemesanan terlebih dahulu. Jadi artinya datang ke rumah sakit tersebut sudah direncanakan," ungkap Nico.

Soal bagaimana kondisi wajah Ratna Sarumpaet saat masuk ke RS Bina Estetika, polisi mengaku akan melakukan penelusuran.

"Dua laporan itu sementara masih kami proses," lanjutnya.

Hingga kini Ratna Sarumpaet belum memberikan konfirmasi terhadap berita-berita tersebut.

Diberitakan sebelumnya, menurut Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Ratna mengalami penganiayaaan di area parkir mobil di Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, pada Jumat 21 September 2018.

Seperti diberitakan Kompas.com, Fadli Zon sempat menjenguk Ratna Sarumpaet di rumah Ratna, Minggu (30/9/2018).

"Jadi beliau juga sedang recovery karena ada luka jahitan di bagian kepala, oleh oknum-oknum yang saya kira melakukan satu tindakan keji pada Mbak Ratna," ujar Wakil Ketua DPR ini di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/10/2018).

Fadli juga menambahkan bahwa Ratna juga mengalami trauma.

Pasca-kejadian pemukulan, Ratna pun enggan untuk menceritakan kejadian tersebut kepada koleganya.

Dalam pertemuan itu, Ratna juga tidak menceritakan kepada Fadli mengenai ciri-ciri pelaku pemukulan.

Namun, menurut Fadli, Ratna memperkirakan penganiayaan tersebut dilakukan oleh 2-3 orang.

Mahfud MD Sebut Dokter Ahli Bedah Bilang Luka di Kelopak Mata Ratna Sarumpaet Agak Aneh

"Mbak Ratna sendiri memang tidak ingin diekspose sebelumnya karena ingin proses recovery dan juga tentu juga saya yakin beliau juga mengalami trauma, tidak pernah menyangka dalam hidup beliau ada satu perlakuan seperti itu," kata Fadli.

"Penganiayaan itu dilakukan oleh mungkin 2-3 orang laki-laki, di parkiran, di luar mobil. Tapi mengenai detailnya saya belum tahu," tuturnya.

Di sisi lain, Angkasa Pura II membantah adanya penganiayaan tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Executive General Manager Angkasa Pura II Andika Nuryaman pada Jumat (2/10/2018).

Andika menyebutkan bahwa hal itu tidak terjadi.

Polisi Beberkan Hasil Penyelidikan soal Dugaan Kasus Pengeroyokan Ratna Sarumpaet

"Enggak bener ah, itu enggak pernah kejadian di bandara," katanya.

Bahkan pihaknya sudah memastikannya dengan memintai keterangan dari beberapa pegawai di bandara bahwa tidak ada kejadian penganiayaan.

"Teman FC (staf), teman sekuriti, OIC (officer in charge), Personal, enggak ada (kejadian itu). Kan itu disebutin tanggal 21 tuh, enggak ada kejadiannya," ujarnya. (TribunWow.com/Ekarista R.P)